Teks Anekdot : Pengertian, Ciri - Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah, Cara Membuat Dan Contoh | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

15 November 2023

Teks Anekdot : Pengertian, Ciri - Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah, Cara Membuat Dan Contoh

| 15 November 2023
contoh teks anekdot

Sahabat Berbagai Reviews, dalam kehidupan sehari - hari, pasti sering menemukan cerita atau kisah lucu yang mampir di media sosial. Sekarang pun banyak orang yang suka membagikan pesan berupa kisah lucu, baik itu melalui pesan pribadi maupun pesan dari grup keluarga. Kisah atau cerita lucu yang sering dibagikan tersebut pada dasarnya termasuk teks anekdot.

Pengertian Teks Anekdot

Untuk mengetahui lebih dalam tentang teks anekdot, maka kita perlu mengetahui pengertian teks anekdot. Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat lucu. Meskipun teks anekdot berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot juga bisa memiliki banyak maksud yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik. Banyak yang menganggap bahwa teks anekdot merupakan cerita yang berisi rangkaian beberapa kalimat lucu. Namun, kriteria teks anekdot bukan hanya lucu, tetapi bisa menyampaikan maksud penulis.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot dapat diartikan sebagai sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Selain itu, teks anekdot biasanya juga membahas orang penting atau terkenal dan tentunya berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Hal ini yang membuat teks anekdot pada dasarnya merupakan sebuah cerita lucu yang ditulis dan dibuat berdasarkan apa yang terjadi di dunia nyata.

Walaupun terkesan sebagai teks lucu, teks anekdot banyak menyimpan pesan moral atau amanat dan kebenaran yang dipercayai banyak orang. Hal inilah yang membuat teks anekdot memiliki tujuan untuk menghibur seseorang sehingga bisa tertawa dan bahagia, walaupun membawa maksud kritikan.

Jika dalam teks anekdot, penulis sering tidak memberikan cerita yang detail dan rinci. Hal ini menjadikan cerita yang ditampilkan hanya memiliki dampak jangka pendek. Teks anekdot sendiri memiliki sifat yang lucu, menghibur, dan tentunya disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, topik yang dibicarakan dalam teks anekdot merupakan topik yang spesifik atau khusus dan sering kali berangkat dari pengalaman pribadi.

Ciri - Ciri Teks Anekdot

Berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa ciri-ciri dari teks anekdot yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

  • Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah lucu atau humor.
  • Memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap cerita lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
  • Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok. Oleh karena itu, teks anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.
  • Bisa jadi mengenai orang penting, karena tidak aturan yang ketat untuk membuat teks anekdot, hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
  • Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.
  • Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng, orang yang hendak menulis membuat sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.
  • Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

Tujuan Teks Anekdot

Sebuah teks anekdot pada dasarnya mengandung tujuan yang berfokus pada dampak yang akan didapatkan oleh pembaca setelah membaca cerita atau kisah yang lucu. Dalam menulis teks anekdot, biasanya seorang penulis memiliki tiga tujuan yang ingin disampaikan kepada pembaca, mulai dari membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, dan tentunya sebagai sarana untuk mengkritik. Adanya teks anekdot bisa menjadi alternatif bagi Kamu yang menyampaikan kritik kepada seseorang secara lucu dan menghibur.

1. Membangktikan tawa pembaca

Sebuah teks anekdot yang memiliki ciri berupa bersifat lucu, maka tujuan dari dibuatnya teks anekdot adalah membangkitkan tawa pembaca. Oleh karena itu, dalam membuat teks anekdot dibutuhkan kemampuan dalam memahami selera humor yang sesuai dengan suatu keadaan.

2. Sebagai sarana hiburan

Teks anekdot yang bersifat lucu bertujuan juga untuk menghibur pembaca. Oleh karena itu, tak sedikit orang yang akan terhibur setelah membaca teks anekdot, bisa saja Kamu salah satu orang itu.

3. Sebagai saran untuk mengkritik

Teks anekdot biasanya digunakan untuk mengkritik tentang sebuah peristiwa yang sedang terjadi. Dengan adanya teks anekdot, pembaca akan tertawa, terhibur, sekaligus mendapatkan suatu informasi dalam bentuk kritikan.

Struktur Teks Anekdot

Adapun struktur pada teks memiliki fungsi sebagai kerangka untuk membangun isi cerita dari teks anekdot, yaitu sebagai berikut :

1. Abstrak

Untuk bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf, yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai keseluruhan isi cerita.

2. Orientasi

Sedangkan bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang memberikan gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

3. Krisis

Selanjutnya, bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai masalah utama dari teks.

4. Reaksi

Kemudian bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.

5. Koda

Pada bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan, koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks anekdot.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Untuk kaidah kebahasaan sendiri dapat dikatakan sebagai gaya bahasa yang dimiliki teks tertentu. Pada kaidah kebahasaan biasanya juga digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks anekdot yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
  • Menggunakan kata penghubung.
  • Menggunakan kata kerja.
  • Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.
  • Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.

Cara Membuat Teks Anekdot

Adapun cara untuk menyusun teks anekdot adalah sebagai berikut :

  1. Pilihlah topik atau tema yang akan dibahas dalam teks anekdot.
  2. Tenntukan tokoh yang ada di dalam teks anekdot.
  3. Pilih atau tentukan suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai latar belakang.
  4. Membuat rangkaian perisitiwa dalam bentuk alur teks anekdot.
  5. Susun kerangkan teks anekdot dan kembangkan agar menjadi suatu cerita yang memiliki satu kesatuan.
  6. Teks anekdot disunting atau dicek kembali apa yang kurang dan apa yang akan ditambahkan.

Contoh Teks Anekdot 

Berikut ini adalah contoh teks anekdot tentang baju tahanan KPK,  kita dapat menyimak dialog dan pembahasan agar mampu memahami dengan tepat

Amar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”

Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”

Amir : “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Amar : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir : “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)

Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

Dari contoh anekdot tersebut, dapat diketahui secara jelas bahwa dialog sedang membahas masalah yang spesifik, yaitu KPK. KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi dapat dipahami sebagai sebuah lembaga pemerintahan yang bertugas untuk mengatasi permasalahan korupsi di Indonesia. Dalam teks anekdot tersebut juga tidak membahas secara detail dampak yang dimaksudkan dari percakapan, sehingga teks cenderung tidak bertahan dalam waktu yang lama.

Teks anekdot di atas pada dasarnya berbeda dengan cerita humor yang banyak ditemukan di novel atau komik. Cerita dalam novel atau komik biasanya lebih membahas masalah secara detail dan mendalam, sehingga menghasilkan cerita yang memberikan dampak dalam waktu yang lama. Selain itu, novel atau komik memang memiliki tujuan untuk membangun emosi pembaca dengan pesan motivasi, baik dari pengalaman penulis atau pengalaman orang lain. Hal ini sangat berbeda dengan cerita pada teks anekdot yang tidak wajib memasukkan pengalaman pribadi atau fakta. Cerita dalam teks anekdot biasanya dibuat sesuai imajinasi dari penulis dan bertujuan untuk menghibur sekaligus membawa maksud tertentu.

Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya

Berikut ini adalah contoh teks anekdot yang menggunakan gaya bercerita, yakni :

Maling Sandal

Abstraksi

Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah kenyang, Arya bergegas untuk segera pulang.

Orientasi

Di tengah perjalanan pulang, Arya mengalami kecelakaan terserempet oleh sepeda motor yang ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Arya putus.

Dengan terpaksa Arya berjalan kaki tanpa menggunakan sandal. Karena rumahnya jauh, ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi, apa daya, uangnya tidak mencukupi.

Krisis

Karena uangnya tidak mencukupi, Arya mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari toko tersebut. Arya hendak mengambil sandal terbaik yang ada di masjid itu.

Sambil duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke masjid. Jadi ketika targetnya sibuk beribadah, ia segera mengambil sandal tersebut. Ternyata aksinya berjalan dengan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam yang merupakan sandal terbagus di masjid tersebut.

Tidak diduga, sang pemilik sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya, perutnya yang buncit membuat ia tidak bisa berlari kencang.

Arya pun dibawa ke kantor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan satu Minggu lagi. Sial sekali bagi Arya, hal sepele ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.

Reaksi

Hari persidangan telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.

Hakim: “Baiklah, Arya, umur 24 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Dengan ini, Anda dihukum selama lima tahun penjara”.

Arya: “Loh?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan para koruptor?”

Koda

Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Arya, bahwa ia mencuri sendal sehingga merugikan seseorang 30.000 rupiah. Sedangkan para koruptor mencuri uang Rp2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia.


Demikianlah artikel yang berjudul Corak kehidupan Masyarakat Masa Praaksara. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Berbagai Reviews mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Pustaka Pengetahuan

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook.com


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar