Berbagai Reviews: Sociology

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

Tampilkan postingan dengan label Sociology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sociology. Tampilkan semua postingan

7 Desember 2023

Pelapisan Sosial (Social Stratification)

Pelapisan Sosial (Social Stratification)

social stratification

Sahabat Berbagai Reviews, tentu pernah mendengar tentang orang kaya atau orang miskin. Kelompok masyarakat ekonomi atas, masyarakat ekonomi menengah atau golongan masyarakat ekonomi di bawah. Pelapisan sosial dalam ilmu sosiologi dikenal juga dengan nama stratifikasi sosial. Istilah tersebut sudah dipakai sejak zaman dahulu. Pengertian dan bentuk - bentuk stratifikasi sosial perlu dipahami karena terjadi dari kebiasaan kita, berhubungan antara satu orang dengan yang lain secara teratur dan tersusun.

Pengertian Pelapisan Sosial (Social Stratification)

Pelapisan sosial adalah penggolongan atau pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat atau hierarkis. Pelapisan sosial mencerminkan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, jika dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Pelapisan sosial juga menunjukkan adanya perbedaan kekuasaan, kekayaan, kehormatan, ilmu pengetahuan, dan keturunan di antara anggota masyarakat

Proses Terbentuknya Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial dapat terbentuk melalui dua cara, yaitu:

1. Pelapisan sosial yang terjadi secara alamiah. 

Pelapisan ini biasanya dikarenakan oleh faktor-faktor seperti kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan, dan kepemilikan harta yang diwariskan. Contohnya, dalam masyarakat agraris, orang yang memiliki lahan pertanian lebih luas dan subur akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang memiliki lahan lebih sempit dan keringan. Proses tersebut biasanya diakibatkan karena kepandaian, tingkat umur atau senioritas, sifat keaslian keanggotaan dan kepemilikan harta yang diwariskan.

2. Pelapisan sosial yang terjadi secara disengaja. 

Proses tersebut biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal. Contohnya, dalam suatu organisasi formal harus ada seorang ketua sebagai pucuk pimpinan yang bertugas mengoordinasikan seluruh bagian organisasi. Dalam masyarakat modern, orang yang memiliki jabatan atau pangkat lebih tinggi dalam pemerintahan atau perusahaan akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang memiliki jabatan atau pangkat lebih rendah.

Indikator Penggolongan Pelapisan Sosial

Indikator penggolongan pelapisan sosial adalah hal-hal yang dihargai atau dianggap penting dalam masyarakat untuk menentukan kedudukan seseorang dalam lapisan sosial. Indikator ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik masyarakatnya. Beberapa indikator penggolongan pelapisan sosial yang umum adalah:

a. Kekayaan.

 Kekayaan adalah jumlah harta benda atau sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok. Kekayaan dapat dilihat dari tipe rumah, jenis kendaraan, pakaian yang dikenakan, dan sebagainya. Biasanya, orang yang lebih kaya akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang lebih miskin

b. Kekuasaan. 

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan pihak lain sesuai dengan kehendak pemegang kuasa. Kekuasaan dapat berasal dari kepemilikan harta benda, keturunan, jabatan, atau organisasi. Biasanya, orang yang lebih berkuasa akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang lebih lemah

c. Kehormatan. 

Kehormatan adalah penghargaan atau pengakuan atas jasa-jasa atau prestasi-prestasi yang telah dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Kehormatan dapat dilihat dari gelar-gelar, tanda-tanda penghargaan, atau penghormatan dari masyarakat. Biasanya, orang yang lebih terhormat akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang kurang terhormat

d. Ilmu pengetahuan. 

Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan sistematis yang didapatkan melalui proses belajar, mengamati, dan meneliti fenomena-fenomena alam dan sosial. Ilmu pengetahuan dapat dilihat dari tingkat pendidikan formal, gelar akademik, publikasi ilmiah, atau keterampilan profesional. Biasanya, orang yang lebih berilmu akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang kurang berilmu

e. Keturunan. 

Keturunan adalah hubungan darah atau silsilah yang menghubungkan seseorang dengan leluhurnya. Keturunan dapat dilihat dari nama keluarga, garis keturunan, atau asal-usul suku atau bangsa. Biasanya, orang yang berasal dari keturunan yang terpandang atau terhormat akan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada orang yang berasal dari keturunan yang rendah atau tercela

Bentuk - Bentuk Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan sifatnya, yaitu:

a. Pelapisan sosial tertutup. 

Pelapisan sosial tertutup adalah pelapisan sosial yang membatasi seseorang untuk pindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya. Satu-satunya jalan untuk menjadi bagian dari lapisan sosial tertentu adalah melalui kelahiran. Pelapisan sosial tertutup dapat ditemukan di masyarakat yang masih menganut sistem kasta, seperti di India. Dalam sistem kasta, seseorang yang lahir sebagai brahmana (imam) akan tetap menjadi brahmana seumur hidupnya, dan tidak dapat menjadi ksatria (prajurit), waisya (pedagang), sudra (pekerja), atau paria (terbuang)

b. Pelapisan sosial terbuka. 

Pelapisan sosial terbuka adalah pelapisan sosial yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk pindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya berdasarkan kemampuan atau prestasinya sendiri. Pelapisan sosial terbuka dapat ditemukan di masyarakat yang menghargai meritokrasi, seperti di Amerika Serikat. Dalam sistem meritokrasi, seseorang yang lahir sebagai anak miskin dapat menjadi orang kaya dan terpandang jika ia memiliki bakat, kerja keras, dan keberuntungan

Dampak Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat, yaitu:

a). Dampak positif. 

Pelapisan sosial dapat memberikan motivasi kepada anggota masyarakat untuk berusaha meningkatkan kualitas diri dan prestasi mereka agar dapat naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi. Pelapisan sosial juga dapat menciptakan keragaman dan spesialisasi dalam masyarakat, sehingga memungkinkan adanya pembagian kerja dan kerjasama yang lebih efektif dan efisien. Pelapisan sosial juga dapat menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab di antara anggota masyarakat, karena mereka menyadari adanya perbedaan kedudukan dan fungsi mereka dalam masyarakat

b). Dampak negatif. 

Pelapisan sosial dapat menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan dalam masyarakat, karena adanya perbedaan akses dan kesempatan di antara lapisan-lapisan sosial. Pelapisan sosial juga dapat menimbulkan konflik dan persaingan yang tidak sehat di antara lapisan-lapisan sosial, karena adanya perasaan iri, dengki, sombong, atau benci di antara mereka. Pelapisan sosial juga dapat menghambat mobilitas dan integrasi sosial, karena adanya diskriminasi dan stereotip yang membatasi interaksi dan komunikasi di antara lapisan-lapisan sosial


Demikianlah artikel yang menjelaskan tentang "Pelapisan Sosial (Social Stratification)". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Berbagai Reviews mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Pustaka Pengetahuan

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm 

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook


12 November 2023

Pengertian Bullying Beserta Bentuk, Jenis, Ciri - Ciri, Dampak Dan Cara Pencegahan Bullying

Pengertian Bullying Beserta Bentuk, Jenis, Ciri - Ciri, Dampak Dan Cara Pencegahan Bullying

cara pencegahan bullying

Halo sahabat Berbagai Reviews, tentu pernah mendengar tentang dibuli atau (bullying). Prilaku bullying biasanya terjadi di lingkungan akademik, namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di rumah atau di lingkungan sekitar. Adapun tindakan tersebut sangat beragam bahkan terkadang seseorang tidak sadar akan tindakan bullying yang sedang terjadi. Oleh karena itu, sahabat Berbagai Reviews penting untuk memahami tentang bullying agar tindakan tersebut bisa diatasi. Nah untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan di bawah ini dengan cermat.


Pengertian Bullying

Bullying adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu. Bullying biasanya ditujukan untuk individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda di antara kebanyakan individu lainnya.

Bullying dapat berupa verbal dan non-verbal. Bullhying verbal biasanya berupa cacian dan umpatan kebencian. Bullying non-verbal biasanya berupa kekerasan fisik. Bullying dilakukan dengan dasar kesenangan semata. Dengan kata lain Bullying dapat menjadi kebiasaan yang buruk bagi banyak orang. Nah untuk menjauhkan diri kalian dari keinginan untuk melakukan Bullying, alangkah baiknya kalian mengetahui bentuk dan dampak dari Bullying.


Ciri - Ciri Pelaku Bullying

Adapun ciri – ciri dari pelaku bullying, yakni memiliki kekuasaan yang lebih tinggi sehingga pelaku dapat mengatur orang lain yang dianggap lebih rendah. Ciri-ciri lain pelaku bullying antara lain adalah sebagai berikut:

  • Hidup berkelompok dan menguasai kehidupan sosial seseorang.
  • Menempatkan diri di tempat tertentu di sekolah/sekitarnya.
  • Merupakan tokoh populer di sekolah.
  • Gerak-geriknya sering kali dapat ditandai, yaitu sering berjalan di depan, sengaja menabrak, berkata kasar, menyepelekan/melecehkan.

Ciri - Ciri Korban Bullying

Adapun ciri-ciri dari korban bullying antara lain adalah sebagai berikut:

  • Secara fisik, korban adalah orang yang lemah, korban laki-laki lebih sering mendapat siksaan secara langsung, misalnya bullying fisik. Dibandingkan korban laki-laki, korban perempuan lebih sering mendapat siksaan secara tidak langsung misalnya melalui kata-kata atau bullying verbal.
  • Secara antar perorangan, walaupun korban sangat menginginkan penerimaan secara sosial, mereka jarang sekali untuk memulai kegiatan-kegiatan yang menjurus ke arah sosial.
  • Secara akademis, korban terlihat lebih tidak cerdas dari orang yang tidak menjadi korban atau sebaliknya.
  • Secara sosial, korban terlihat lebih memiliki hubungan yang erat dengan orang tua mereka.
  • Secara mental atau perasaan, korban melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang bodoh dan tidak berharga. Kepercayaan diri mereka rendah dan tingkat kecemasan sosial mereka tinggi.
  • Anak korban bullying kurang diperhatikan oleh pembina, karena korban tidak bersikap aktif dalam sebuah aktivitas.

Jenis - Jenis Bullying

Berikut ini merupakan jenis bullying dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori, yaitu:

1). Kontak fisik langsung

Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.

2). Kontak verbal langsung

Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.

3). Perilaku non-verbal langsung

Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.

4). Perilaku non-verbal tidak langsung

Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.

5). Cyber bullying

Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)

6). Pelecehan seksual

Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.


Bentuk - Bentuk Bullying

Adapun bentuk bentuk bullying yang sering terjadi, antara lain :

1). Pelecehan verbal

Bentuk Bullying pertama adalah pelecehan verbal. Bullying ini berupa tindakan menghina, mencela, mengancam, atau melecehkan secara verbal korban dengan kata-kata yang merendahkan dan menyakitkan.

2). Pelecehan fisik

Bentuk Bullying kedua adalah pelecehan fisik. Bullying ini melakukan tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, menjambak rambut, atau menganiaya secara fisik korban.

3). Pelecehan sosial

Bentuk Bullying ketiga adalah pelecehan sosial. Bullying ini berupa tindakan mengecualikan, mengisolasi, atau menyebarkan gosip dan fitnah tentang korban. Pelaku juga bisa memanfaatkan media sosial atau teknologi untuk menyebarkan pesan negatif tentang korban.

4). Pelecehan emosional

Bentuk bullying keempat adalah pelecehan emosional. Bullying ini menyebabkan stres, kecemasan, atau ketakutan pada korban melalui ancaman, intimidasi, atau penghinaan. Ini bisa mencakup mengancam untuk melukai korban atau mengancam keselamatan mereka.


Dampak Bullying

Adapun dampak dari perilaku bullying ini, adalah sebagai berikut :

1). Dampak Emosional dan Mental

Bullying dapat menyebabkan gangguan emosional dan mental pada korban. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, stres, dan kehilangan kepercayaan diri. Bullying juga dapat menyebabkan isolasi sosial, perasaan kesepian, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

2). Masalah Kesehatan Mental

Korban bullying memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Beberapa korban bahkan dapat mengalami pemikiran atau perilaku bunuh diri.

3). Gangguan Fisik

Bullying dapat menyebabkan cedera fisik pada korban, baik secara langsung melalui pelecehan fisik atau secara tidak langsung melalui stres kronis. Cedera fisik dapat berkisar dari lebam, memar, hingga luka yang lebih serius. Selain itu, stres yang berkepanjangan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit fisik.

4). Performa Akademik yang Menurun

Korban bullying seringkali mengalami kesulitan dalam fokus, belajar, dan berpartisipasi dalam lingkungan akademik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan performa akademik, absensi yang tinggi, dan penurunan minat terhadap pendidikan.

5). Gangguan Hubungan dan Sosial

Bullying dapat merusak hubungan sosial korban. Mereka mungkin kesulitan mempercayai orang lain, mengembangkan persahabatan, atau berinteraksi secara sosial. Hal ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas hubungan dan interaksi sosial mereka di masa depan.

Cara Mencegah Bullying

Pencegahan dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

1) Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak agar:

  • Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying.
  • Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya.
  • Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat).

2) Pencegahan melalui keluarga, orang tua harus memperkuat pola pengasuhan. Caranya dengan:

  • Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antarsesama.
  • Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan memperlihatkan cara beinterakasi antaranggota keluarga.
  • Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegasan anak serta mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi.
  • Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan sikap menghargai), berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan.
  • Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari media televisi, internet, dan media elektronik lainnya.

3). Pencegahan melalui sekolah

  • Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan pesan kepada murid bahwa perilaku bully tidak diterima di sekolah dan membuat kebijakan anti bullying.
  • Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid.
  • Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah.
  • Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.
  • Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.
  • Melakukan pertemuan berkala dengan orang tua atau komite sekolah

4) Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis Masyarakat

Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampung (Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis Masyarakat: PATBM).


    Demikianlah artikel yang berjudul Pengertian Bullying Beserta Bentuk, Jenis, Ciri - Ciri, Dampak Dan Cara Pencegahan Bullying. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Berbagai Reviews mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Pustaka Pengetahuan

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Untuk belajar budidaya, silahkan Baraja Farm

Media sosial silahkan klik facebook.com




4 Oktober 2019

Kenakalan Remaja, Penyalahgunaan Narkoba, Penyebab, Dampak dan Upaya Pencegahan Narkoba.

Kenakalan Remaja, Penyalahgunaan Narkoba, Penyebab, Dampak dan Upaya Pencegahan Narkoba.


Penggunaan narkoba bagi remaja dan pelajar adalah salah satu bentuk kenakalan remaja


Dewasa ini, kenakalan remaja yang sering temui adalah penggunan narkoba. Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba baik di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran narkoba sudah menjadi permasalahan serius yang harus segera diatasi. Hingga kini, penyebaran narkoba sudah hampir tidak bia di cegah. Mengingat bahwa saat ini teknologi sudah semakin canggih. Hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudahnya mendapatkan narkoba dari oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak – kanak menuju dewasa. Disamping itu, masa remaja juga merupakan masa yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan rawan terhadap pengaruh – pengaruh negatif, seperti penggunaan narkoba, merokok, melakukan kejahatan kriminal, tawuran, bahkan sampai seks bebas. Kenakalan remaja dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan suatu perilaku menyimpang yang melanggar norma dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.


Pengertian Narkoba

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). 


Golongan Narkoba


Golongan Narkoba - bebagaireviews.com


Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
  1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
  2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
  3. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).

Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
  • Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti kecemasan, depresi serta kurangnya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan dalam penyalahgunaan obat-obat terlarang ini. Remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
  • Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan. Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh positif dan terhidar dari penyalahgunaan narkoba.

Penyebab penggunaan narkoba bagi remaja dan pelajar

Penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

Kurangnya Pengendalian Diri

Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.

Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil

Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.

Terbiasa Hidup Senang / Mewah

Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.

Lingkungan sosial

Motif ingin tahu di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.

Adanya kesempatan

Karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home.

Sarana dan prasarana

Karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

Kepribadian rendah diri

Perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani

Emosional dan mental

Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya


Efek Penggunaan Narkoba.

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
  • Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
  • Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
  • Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Gejala - Gejala Bagi Pengguna Narkoba.


Gejala - Gejala Bagi Pengguna Narkoba - berbagaireviews.com
 

Ada beberapa gejala-gejala bagi pengguna narkoba

Tanda atau gejala kemungkinan adanya penyalahgunaan narkoba pada seseorang dapat dilihat dalam beberapa hal berikut :

Gejala fisik, antara lain :
  • Berat badan turun drastic
  • Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman
  • Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
  • Buang air besar dan buang air kecil kurang lancer
  • Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
  • Emosi, antara lain :
  • Sangat sensitif dan cepat merasa bosan
  • Bila ditegur atau dimarahi, menunjukkan sikap membangkang
  • Emosi naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya
  • Nafsu makan tidak menentu
  • Perilaku
  • Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
  • Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
  • Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit, dan pulang tengah malam
  • Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitu pun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang
  • Selalu kehabisan uang
  • Waktu di rumah kerap dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, dan tempat-tempat sepi lainnya.
  • Takut dengan air dan malas mandi. Apabila terkena air akan terasa sakit.
  • Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan.
  • Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
  • Sering menguap
  • Mengeluarkan keringat berlebihan
  • Sering mimpi buruk
  • Sering nyeri di kepala

Dampak Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.


Dampak Bahaya Penyalahgunaan Narkoba - berbagaireviews.com


Adapun bahaya narkoba bagi remaja dan pelajar adalah sebagai berikut:

Dampak fisik bagi penyalahgunaan narkoba.
  • Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
  • Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
  • Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
  • Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
  • Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
  • Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
  • Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
  • Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
  • Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

Dampak psikis dan sosial bagi pemakai narkoba


Dampak psikis dan sosial bagi pemakai narkoba antara lain :
  • Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
  • Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
  • Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
  • Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
  • Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
  • Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
  • Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
  • Pendidikan menjadi terganggu, masa depan  suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.


Upaya Mencegah Penyalahgunaan Narkoba.


Upaya Mencegah Penyalahgunaan Narkoba - berbagaireviews.com
 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba yaitu sebagai berikut:
  • Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali atas dasar pertimbangan medis atau dokter.
  • Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
  • Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkotika.
  • Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun mengikuti kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif baik kepada kita.
  • Selalu ingatkan bahwawasannya ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
  • Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
  • Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.
  • Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
  • Mlakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
  • Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
  • Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.

Intervensi Penyalahgunaan Narkoba

Ada tiga tingkat intervensi.
  • Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
  • Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
  • Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Menurut data yang diterima oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah penyalahgunaan narkoba di Tanah Air mencapai 3,5 juta orang pada tahun 2017 lalu. Bahkan hampir 1 juta orang diantaranya telah menjadi pecandu. Kebanyakan dari korban-korban tersebut adalah remaja. Menanggapi fenomena ini pemerintah telah menetapkan negara kita sedang berada dalam keadaan darurat dalam penyalahgunaan narkoba. Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.


Oleh karena itu, narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Hal ini dikarenakan barang haram ini dapat menghancurkan masa depan generasi muda sebagai calon penerus bangsa. Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap generasi muda. Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja dalam penyalahgunaan narkoba, dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.

 

Demikianlah ulasan tentang narkoba bentuk kenakalan remaja yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

3 Oktober 2019

Tawuran, Latar Belakang, Faktor Penyebab, Dampak Akibat Tawuran, Solusi Mencegah Tawuran.

Tawuran, Latar Belakang, Faktor Penyebab, Dampak Akibat Tawuran, Solusi Mencegah Tawuran.

Tawuran adalah salah satu dari bentuk kenakalan remaja - berbagaireviews.com


Tawuran pelajar bukan hanya merugikan pelajar yang terlibat, tetapi merugikan orang lain juga khususnya siswa lain yang tidak ikut tawuran. Gangguan psikologi siswa yang merasa sudah tidak nyaman lagi belajar karena adanya sebuah ancaman dan kekerasan menjadi faktor utama. Selain itu akibat tawuran, banyak fasilitas umum yang rusak. Hal ini menandakan bahwa tawuran yang dilakukan oleh beberapa pelajar benar-benar tidak hanya merugikan pelajar yang bertawuran tapi juga merugikan orang banyak. (Pandu Wibowo, Menyikapi Tawuran Pelajar dengan Teori, 2011).


Pengertian tawuran.

Tawuran (atau tubir) adalah bentuk dari kekerasan antar geng sekolah dalam masyarakat urban di Indonesia. Wirumoto, sosiolog Indonesia, berpendapat bahwa tindakan tersebut sebagai salah satu cara untuk menghilangkan stress selama ujian. W. D. Mansur juga berpendapat bahwa tindakan tersebut terjadi bukan akibat dari faktor pribadi, melainkan berasal dari pengaruh lingkungan di sekitar serta prasangka dari masyarakat.


Latar belakang tawuran.

Tawuran pelajar merupakan suatu tindak kekerasan yang dilakukan oleh antar genk sekolah atau auatu komunitas remaja yang didasari dengan alasan solidaritas sesame teman. Penyebab - penyebab tawuran tersebut sebenarnya hanya karena masalah ringan. Misalkan, ada sebuah kelompok pelajar yang menamai mereka sebagai pelajar dari sekolah A yang mempunyai tujuan untuk menguasai tempat berkumpulnya pelajar atau tempat nongkrong tertentu. Tapi tiba-tiba pelajar dari sekolah lain (sekolah B) juga memilki keinginan yang sama. Akhirnya untuk mencapai tujuan tersebut, para pelajar yang masih berjiwa labil mudah frustasi dan emosi. Pada tahap ini, mereka cenderung akan memotivasi diri untuk saling menguasai tempat tersebut walau harus saling melukai.

Sebenarnya masih banyak lagi penyebab terjadinya tawuran selain berebutan tempat. Contoh saling ejek antara pelajar sekolah A dan sekolah B, dan adanya dendam antara satu pelajar sekolah A kepada pelajar sekolah B, yang menular kepada pelajar yang lain. Dari situlah timbul rasa untuk saling menguasai dan mencapai tujuan di antara para pelajar walau harus saling melukai.


Faktor penyebab tawuran.

Beberapa faktor tersebut antara lain:

 1.   Mau menunjukan siapa yang hebat, kuat, berkuasa & layak disegani.

 Banyak diantara pelaku tawuran, akan merasa bangga saat mereka bisa melukai / menghajar lawan habis habisan, padahal mereka bersama – sama melakukannya (baca: melukai / menghajar). Jadi, dimana letak “paling kuat & hebat”-nya? Disegani? Masyarakat akan segan dengan pribadi yang memiliki wibawa, ingtegritas, dan prestasi serta teladan yang bisa dicontoh yang tinggi dibalut dengan ke-rendah-an hatinya, sedangkan dengan para pelaku tawuran, teladan apa yang mau kita ambil?

 2.  Mau menunjukan siapa yang paling berani.

 Sebenarnya, alasan ini kurang bisa diterima, kenapa? Dari faktor ke-1 tadi, mereka (baca: pelaku tawuran) setelah “berhasil menjalankan misinya” mereka akan segera berlarian membubarkan diri ketika ada Polisi / masyarakat sekitar yang akan menangkap mereka. Jadi, dimana letak “berani” dari para pelaku? Menurut penulis, berani artinya adalah siap menanggung resiko dari apa yang telah diperbuat, sedangkan mereka, layak kah disebut pemberani?

 3.   Agar kelompok mereka ‘di-cap’ memiliki solidaritas tinggi.

 Ini alasan yang paling bertolak belakang dari semua kegiatan yang mereka lakukan. Kenapa? Mereka akan terlihat “solid” ketika menyerang kelompok lain (keroyokan), tetapi ketika ada salah satu anggota mereka yang terluka parah, tertangkap kelompok lawan / warga sekitar maupun polisi yang bertugas, kemanakah teman – teman mereka yang katanya “solid” itu?

 4. Cinta.

Mungkin di telinga sebagian pembaca menganggap ini merupakan alasan yang konyol, penulis juga sependapat. Ternyata, ada diantara penyebab pecahnya aksi tawuran yang disebabkan ada anggota kelompok lain yang berhasil memikat lawan jenis yang juga disukai oleh anggota kelompok lain,merasa tak dihargai, kelompok yang anggotanya tidak terima pun akhirnya meluncurkan “misi” baru.Dari setiap tindakan yang kita lakukan sudah pasti ada akibat / impact, entah itu secara langsung maupun tidak. Tawuran juga meninggalkan “jejak” baik yang kecil maupun yang besar. Tanpa harus penulis ulas kembali disini, pembaca pastinya sudah mengetahui betul efek / impact dari tawuran itu sendiri.

Ditinjau secara psikologi, terdapat beberapa factor yang menjadi penyebab terjadinya perkelahian antar remaja, diantaranya:

Faktor internal penyebab tawuran
  • Kurangnya kemampuan untuk melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang semakin kompleks/beragam dan banyak, sehingga menimbulkan tekanan pada dirinya.
  • Kurang kemampuan dalam mengatasi dan memanfaatkan siatuasi untuk pengembangan dirinya, sehingga mudah putus asa dan cepat melarikan diri dari setiap masalah, selalu menyalahkan orang lain setiap masalahnya dan cenderung lebih memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah.
  • Sering mengalami konflik batin sehingga mudah frustasi, emosi yang tidak stabil, tidak peka terhadap persaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri serta biasanya sangat membutuhkan pengakuan.

Faktor penyebab tawuran di keluarga
  • Adanya tindak kekerasan dalam suatu keluarga yang berdampak pada perkembangan psikologis anak, menimbulkan karakter anak yang penuh dengan kekerasan. sehingga anak berpikir bahwa kekerasan merupakan bagian dari dirinya dan suatu hal yang wajar jika dia melakukan tindak kekerasan pula.
  • Orang yang terlalu melindungi anaknya juga dapat berpengaruh pada anak, sehingga anak tumbuh sebagai remaja yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya. Pada saat bergaul dan bergabung dengan teman-temannya, dia akan menyerahkan dirinya secara total terhadap kelompoknya sebagai menjadi bagian identitas yang dibangunnya.

Faktor penyebab tawuran di sekolah.
  • Adanya lingkungan sekolah yang tidak membakar semangat siswanya untuk belajar, suasana kelas yang monoton dan membosankan, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran dan dianggap mengekang, tidak adanya kelas praktikum dan lain sebagainya, sehingga membuat pelajar lebih senang melkakukan kegiatan diluar bersama teman- temannya.
  • Peran guru sebagai penghukum dan pelaksana aturang yang tidak dibarengi sebagai pendidik dan pembimbing, dan masih adanya tidak kekerasan dalam mendidik siswa.
  • Faktor lingkungan. Lingkungan rumah yang sempit/kumuh, anggota keluarga dan masyarakat yang berperilaku buruk, sarana transportasi yang sering menomorsekiankan pelajar, dan lingkungan masyarakat yang penuh dengan kekerasan dapat menimbulkan reaksi emosional yang berkembang yang mendukung perilaku berkelahi.

Dampak akibat tawuran

Tawuran juga berdampak pada pekembangan psikologis pelajar dan masyarakat seperti:
  • Membentuk kepribadian yang penuh dengan tindak kekerasan
  • Menjadi pribadi yang mudah frustasi karena tidak bisa mencapai tujuan yang diinginkan yang disebabkan rasa takut akibat segala aksinya tersebut.
  • Mudah stress karena tekanan, ketegangan yang dialaminya sehingga mengganggu kondisi mental palajar dan tidak mampu menjalani aktivitasnya seperti biasa.
  • Menimbulkan keresahan dan traumatic pada masyarakat sehingga muncul rasa tidak percaya dan rasa takut, tidak berani berhadapan kelompok pelajar.

Solusi mencegah tawuran pelajar

Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang period (topan dan badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa sedang gencar dialami, sehingga perilaku mereka mudah menyimpang. Maka pelajar itu sendiri perlu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, seperti mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, belajar, dan sebaginya.

Solusi mencegah tawuran dari keluarga
  • Pengasuhan anak secara baik, penuh kasih sayang, disiplin, membedakan hal baik dan buruk, bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
  • Menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat sehingga membuat anak betah dirumah dan selalu rindu ingin pulang ke rumah.
  • Meluangkan waktu untuk bersama dengan keluarga
  • Memperkuat nilai moral dan beragama pada individu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari.
  • Melakukan pengawasan anak dalam menonton film yang berisi tindak kekerasan dan melakukan pemilahan permainan video games yang cocok dengan usianya

Solusi mencegah tawuran di sekolah
  • Mengadakan kurikulum pendidikan yang baik dan bisa mengembangkan potensi anak dalam berpikir, berestetika dan berkeyakina terhadap Tuhan.
  • Adanya ruang atau lapangan olahraga di setiap sekolah, selain untuk kegiatan olahraga juga untuk penyaluran agresivitas pelajar.
  • Menjalin komunikasi dan koordinasi yang terpadu , bersama- sama mengembangkan pola penanggulangan dan penanganan kasus dan bisa juga mengadakan acara pertandingan atau kesenian diantara sekolah- sekolah.
  • Aparat kepolisian juga dapat melakukan kegiatan penyuluhan disekolah- sekolah mengenai dampak dan upaya yang perlu dilakukan agar dapat menanggulangi tawuran. dan ikut andil dalam menanggulangi tawuran seperti melakukan penempatan petugas didaerah rawan guna untuk pemantauan terhadap tawuran, juga melakukan razia pada pelajar yang membawa senjata tajam.
  • Pemerintah berperan menghapuskan tayangan berbaru kekerasan yang merajalela di layar kaca. Sudah tugas negara untuk menjaga mental rakyatnya dari informasi media massa yang merusak.

 
Demikianlah ulasan tentang tawuran salah satu bentuk kenakalan remaja  yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

2 Oktober 2019

Kenakalan Remaja, Seks Bebas (Free Sex), Pengertian, Penyebab., Latar Belakang, Dampak, Cara Mencegah Budaya Seks Bebas.

Kenakalan Remaja, Seks Bebas (Free Sex), Pengertian, Penyebab., Latar Belakang, Dampak, Cara Mencegah Budaya Seks Bebas.

Pengertian sex bebas - berbagaireviews.com


Hubungan seks bebas merupakan pelecehan seksual di mana dilakukan oleh pasangan di luar pernikahan baik di tempat pelacuran, perselingkuhan maupun remaja yang belum menikah.

Pengertian seks bebas.

Seks bebas adalah salah satu bentuk pelecehan seksual yang dilakukan pasangan di luar nikah yang terjadi di tempat prostitusi, perselingkuhan, ataupun oleh remaja yang belum menikah. Seks bebas bisa terjadi dikarenakan tidak adanya pengendalian yang teguh untuk menjaga perilaku dari resiko - resiko yang bisa merusak masa depan sehingga berakibat fatal.

Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.


Pengertian seks bebas menurut ahli.

Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.

Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara fisik. Maslow (dalam Hall & Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks.
Lebih lanjut Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks juga diartikan sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan berganti-ganti pasangan.

Sedangkan menurut Sarwono (2003) menyatakan, bahwa seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan pernikahan.


Latar belakang seks bebas.

Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8 – 14 tahun (Agustiani:2006). Mengutip pandangan Sarlito W.Sarwono dalam buku yang berjudul Psikologi Remaja,bahwa pada masa pubertas inilah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Tak heran apabila beberapa diantara mereka seringkali mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk merasakan hal-hal yang belum mereka ketahui, termasuk misteri seksualitas. Banyak diantara mereka yang merasakan tidak sabar akan hal tersebut.

Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus terselamatkan dari dampak negatif globalisasi. Globalisasi memiliki arti mendunia yang ibaratnya kebebasan. Banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita yang ketimuran. Sebagai contoh kebudayaan seks bebas yang marak terjadi di budaya barat yang tidak cocok dengan kebudayaan kita serta bertolakbelakang dengan dasar negara kita, Pancasila.Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang.Istilah “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada.Masalah seks bebas ini sering muncul baik di lingkungan maupun di media massa.

Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkkaatirkan. Sebanyak 63% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Hal ini terbukti pada saat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kemenkes melakukan survei pada Oktober 2013 dilansir dari data m.kompasiana.com. Persentase yang cukup besar ini sangat memprihatinkan dan menarik perhatian. Terlebih hal tersebut dilakukan rata – rata dalam hubungan yang belum sah.

Kasus serupa, bahwa tercatat hingga bulan Juni 2016 setidaknya ada 47 siswi SMA dan SMP yang hamil akibat seks  bebas yang mereka lakukan. Data di Pengadilan Agama Kabupaten Ponorogo,misalnya, mengatakan ada 47 pelajar SMA dan SMP yang hamil serta putus sekolah. Sangat mengharukan apabila generasi penerus bangsa ini dirusak oleh hal – hal yang seharusnya belum mereka jajaki.

Seks bebas yang tak lazim untuk dilakukan ini memiliki dampak dalam berbagai hal, yaitu mental, psikologi,dan kesehatan reproduksi. Mereka terinfeksi HIV/AIDS diakibatkan pasangannnya seringkali bergonta – ganti pasangan. Dapat dilihat bahwa akibat adanya seks bebas ini adalah munculnya penyakit serius yang tidak hanya membahayakan diri sendiri namun juga membahayakan orang lain.

Permasalah seks bebas pada remaja adalah permasalahan yang serius dan segera perlu diatasi agar tidak menyebabkan generasi penerus bangsa yang tidak ber-Pancasila. Remaja adalah calon generasi penerus bangsa yang memegang kunci masa depan bangsa ini. Berdasarkan data dan kasus yang terjadi, maka masalah yang perlu kita bahas adalah refleksi tentang penyebab, dampak, dan solusi untuk menangani maraknya budaya seks bebas di era globalisasi ini.


Penyebab munculnya budaya seks bebas.

Awal mula seorang remaja terjerumus untuk melakukan seks bebas tidak mungkin langsung begitu saja terjadi. Pasti ada hal yang menyebabkan mereka ingin melakukan hal tersebut.
Berikut adalah faktor - faktor yang menyebabkan remaja melakukan seks bebas :

1. Kekuatan iman yang memudar.

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah fondasi bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja kurang, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat kurang.

2. Kurangnya perhatian orang tua.

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak karena perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat dengan anak. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam hal – hal yang buruk. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalan penyesalan pada akhir perbuatannya

3. Rasa ingin tahu.

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa sensasi seks terasa di awang – awang , ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.

4. Tontonan tidak mendidik.

Di era globalisasi ini, banyak sekali tontonan yang sangat merusak melalui perantara internet maupun televisi. Tontonan yang baik menghasilkan perilaku yang baik dan tontonan yang buruk menghasilkan perilaku yang buruk. Di era ini, banyak sekali tontonan “panas” yang menjadi asupan remaja. Hal ini sangat mendorong remaja untuk menirukan apa yang mereka lihat karena keingintahuan mereka yang
sangat besar.

5. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.

Bagi mereka yang pernah merasakan seksualitas, seks bebas adalah suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang akan dilakukan dapat memudahkan untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.

6. Salah bergaul.

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja sudah salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali. Namun hal yang terpenting adalah memperkuat iman setiap remaja. Karena jikalau iman remaja tersebut kuat, untuk melakukan hal yang dianggapnya menyimpang pun takkan dilakukan.


Dampak negatif budaya seks bebas.


Dampak negatif budaya seks bebas - berbagaireviews.com


Budaya Seks bebas lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan dan martabat kaum remaja atau dewasa yang melakukannya. Dampak negatif tersebut adalah:

1. Hilangnya harga diri.

Hilangnya kehormatan dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan meninggalkan memori buruk yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaganya.

2. Prestasi menurun.

Apabila seorang remaja sudah melakukan seks bebas, maka pikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lain sebagainya dapat menurunkan prestasi remaja tersebut.

3. Hamil di luar nikah.

Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi pelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan pelaku jika ketahuan siswanya kedepatan ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.

4. Aborsi dan bunuh diri.

Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan pikiran pelaku, guna menutupi keburukan ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.

5. Tercorengnya nama baik keluarga.

Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga diidam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.

6. Tekanan batin.

Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut pelaku akan sering murung dan berpikir yang tidak rasional.

7. Terjangkit penyakit.

Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hal tersebut terus dilakukan, penyakit tersebut dapat menularkannya pada orang lain disekitarnya dan cukup membahayakan.


Tindakan menangkal budaya seks bebas.


Solusi mencegah budaya seks - berbagaireviews.com


Tidak ada suatu persoalan atau masalah yang tanpa solusi. Persoalan seks bebas harus ditangani oleh orang tua, sekolah, Pemerintah, dan remaja sendiri. Diperlukan refleksi moral untuk menangkalnya.

Berikut refleksi moral yang dapat dilakukan untuk menangkal budaya seks bebas:

1. Hindari lingkungan yang buruk.

Lingkungan merupakan area bersosialisasi setelah keluarga. Ketika lingkungan yang digunakan untuk bersosialisasi bukanlah lingkungan yang baik, maka perilaku menyimpang dapat saja terjadi. Menjadi pekerjaan orang tualah untuk mendidik anaknya supaya dapat mengerti baik dan buruk suatu perilaku sejak dini. Namun terkadang karena kesibukan dari orang tua maka anak yang tidak mendapat pengawasan dengan baik dan akhirnya banyak dari mereka yang terjerumus pada pergaulan bebas.

Banyak dari orang tua yang berdalih jika pekerjaan mereka adalah untuk kebutuhan anak juga. Hal ini memang dibenarkan namun ketika anak merasa diabaikan maka sebagai pelampiasannya, anak akan dengan mudah bergaul dengan pergaulan yang salah. Solusi yang tepat untuk hal ini tentu dapat dilakukan dengan cara membagi waktu antara pekerjaan dan waktu untuk mengurusi serta memperhatikan anak-anak dengan baik.

2. Batasi waktu keluar rumah.

Waktu untuk bersosialisasi memang penting namun harus ada aturan dan batas-batasannya. Batasan dan aturan di dalam keluarga, harus dibicarakan dengan seluruh anggota keluarga agar nyaman satu dengan yang lain. Aturan yang dibuat tersebut dapat digunakan untuk membatasi ruang lingkup anak supaya tidak terjerumus pada pergaulan yang tidak sehat.Terutama pada malam hari, sebaiknya anak tidak boleh keluar kecuali ada hal yang mendesak atau dapat pula dengan didampingi oleh orang tua. Tidak adanya batasan waktu, membuat seorang anak akan lebih bebas sehingga dampak dari pergaulan bebas pun tidak dapat dielakkan.

3. Isi waktu kosong.

Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu yang kosong dengan kegiatan yang bersifat positif. Mengisi waktu kosong menghindarkan diri dari sikap bermalas-malasan atau bahkan pergi keluar untuk bergaul dengan mereka yang telah terjerumus. Untuk remaja, isilah waktu kosong dengan kegiatan – kegiatan yang mendukung keahlian ataupun kemampuan seperti ekstrakurikuler dan organisasi. Dengan begitu, waktu akan terisi oleh hal – hal yang bernilai.

4. Jangan salah bergaul.

Bagi remaja yang kini sedang pubertas, mereka pasti akan memilih teman yang mengasyikan daripada yang baik. Walaupun tidak boleh membeda – bedakan teman, tapi ada baiknya apabila memilih teman yang memang baik untuk masa depan kita. Memilih teman yang dalam artian tidak menjerumuskan kita pada kondisi yang buruk. Apabila seorang remaja sudah memiliki teman yang “tidak benar” maka secara tidak sadar remaja tersebutakan terbawa arus yang “tidak benar”

5. Memperdalam iman.

Kuatnya iman dan dekatnya hubungan remaja dengan Tuhan-nya akan membawa mereka jauh dari kata dosa. Semakin banyak kita memperdalam dan memperkuat iman, maka semua ajaran yang menyimpang pun sudah pasti tidak akan dilakukan. Kuatnya iman inilah yang membawa mereka jauh dari terjerumus kata dosa.

6. Tidak mencoba - coba.

Masa remaja yang dipenuhi dengan teka – teki sehingga mengakibatkan rasa ingin tahu yang besar membuat remaja ingin mencoba hal – hal baru. Memang wajar sekali remaja memiliki perasaan tersebut, tapi ada baiknya dipilah terlebih dahulu apa yang harus di coba dan tidak. Hal – hal yang harus mereka coba adalah sesuatu yang bersifat positif dan membawa mereka pada keberhasilan. Mencoba sesuatu yang bersifat negatif akan membawa mereka pada hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

7. Peranan orang tua.

Orang tua dan keluarga adalah lingkungan yang terdekat dengan remaja. Pengawasan orang tua dalam perkembangan remaja haruslah intensif. Orangtua harus meluangkan waktunya bersama anak – anak mereka agar anak – anak tersebut merasa diperhatikan. Rasa diperhatikan inilah yang membuat remaja akan selalu nyaman berada dirumah. Walaupun begitu, orang tua juga harus bisa menjadi teman bagi anak – anak mereka agar nantinya mereka akan selalu merasa lengkap berada di lingkungan keluarga.


Kesimpulan tentang budaya seks bebas.
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman. Hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas sehingga banyak remaja yang bergaul tanpa batasan dan etika. Dari faktor-faktor penyebab seks bebas yang terurai diatas, dapat diketahui bahwa hal – hal tersebut harus diperhatikan dan harus dihindarkan dari remaja. Mengetahui dari dampak- dampak yang dihasilkan seks bebas, ternyata itu sangat mempengaruhi masa depan remaja.

Bayangkan apabila seorang remaja yang hamil akibat seks bebas itu dengan terpaksa harus putus di bangku sekolah akibat ulahnya. Bilamana seorang remaja ternyata terinfeksi oleh penyakit HIV, pastilah remaja itu harus diasingkan agar tidak menularkan penyakit. Dari dampak- dampak diatas, dikethaui bahwa ada baiknya remaja dari sedini mungkin sudah diberikan pemahaman yang benar mengenai seks bebas. Perlu ada dan diingatkan terus untuk melakukan refleksi moral agar kelak remaja tersebut mengerti mengenai seks bebas dan paham dengan risiko yang ditanggung apabila melakukannya. Remaja harus berkembang menjadi dewasa tanpa seks bebas dan narkoba.


Demikianlah ulasan tentang budaya seks bebas yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

18 Juli 2018

Pengertian Keluarga dan Peranan Orang Tua serta Cara Membentuk Kepribadiaan Anak, How To Establish Child Personality.

Pengertian Keluarga dan Peranan Orang Tua serta Cara Membentuk Kepribadiaan Anak, How To Establish Child Personality.

Keluarga dan Peranan Orang Tua - berbagaireviews.com



Pengertian Keluarga.

keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Tiap eksponen mempunyai fungsi tertentu. Dalam mencapai tujuan keluarga tergantung dari kesediaan individu menolong mencapai tujuan bersama dan bila tercapai maka semua anggota mengenyam "apakah peranan masing-masing"

Anak-anak adalah petualang dan pembelajar sejati yang penuh kejujuran dalam merealisasikan pikiran dan mengekspresikan perasaannya. Semua orang tua tentu ingin membahagiakan anak-anaknya, melihat mereka tumbuh sehat, cerdas dan sukses dalam kehidupannya. Namun, dalam praktiknya, keinginan tersebut seringkali menjadi ekspektasi yang berlebihan bahkan ambisi yang justru bisa menimbulkan masalah bagi proses pembentukan kepribadiannya.


Peranan Orang Tua.

Peranan ayah
  • Sumber kekuasaan, dasar identifikasi.
  • Penghubung dengan dunia luar.
  • Pelindung terhadap ancaman dari luar.
  • Pendidik segi rasional.
Peranan Ibu
  • Pemberi aman dan sumber kasih sayang.
  • Tempat mencurahkan isi hati.
  • Pengatur kehidupan rumah tangga.
  • Pembimbing kehidupan rumah tangga.
  • Pendidik segi emosional.
  • Penyimpan tradisi.

Dasar Pembentukan Kepribadian dan Sikap Anak.



Dasar Pembentukan Kepribadian dan Sikap Anak - berbagaireviews.com


Dalam prosesnya, kepribadian terbentuk berdasarkan hasil meniru, baik dari dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan luar. Akan tetapi, faktor internal dalam keluarga seperti kasih sayang, perhatian, pola asuh, didikan, serta metode pendekatan dalam membentuk kepribadian juga membangun kecerdasannya memiliki porsi lebih besar.  Di samping itu, kita juga harus menyadari dan memahami adanya faktor alami seperti bakat dan dorongan minatnya. Karena itu, dalam upaya membentuk kepribadian dan mendidik anak, serta mengantarkannya menuju kesuksesan ada beberapa hal berikut yang harus benar-benar dipahami orang tua.

Orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak.

Sebab orang tua merupakan guru pertama dan utama bagi anak, sekaligus sebagai pondasi bagi pengembangan pribadi anak. Orang tua yang mampu menyadari akan peran dan fungsinya yang demikian strategis, akan mampu menempatkan diri secara lebih tepat. Demikian juga sebaliknya.

Pendidikan Islam.

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang mengembangkan individu dalam segala aspeknya. Satu aspek tidak boleh mendominasi aspek lainnya. Oleh sebab itu pendidikan Islam diharapkan melahirkan kepribadian yang seimbang, dengan syarat pendidikan dapat mengembangkan secara menyeluruh. Melalui pendidikan terbentuklah kepribadian seseorang. Boleh dikatakan hampir seluruh kelakuan individu bertalian dengan atau dipengaruhi oleh orang lain. Maka karena itu kepribadian pada hakekatnya gejala sosial.

Pembentukan kepribadian terjadi dalam masa yang panjang, mulai sejak dalam kandungan sampai umur laki-laki 21 tahun. Pembentukan kepribadian berkaitan erat dengan pembinaan iman dan akhlak. Secara umum para pakar kejiwaan berpendapat, bahwa kepribadian merupakan suatu mekanisme yang mengendalikan dan mengarahkan sikap dan perilaku seseorang. 


Cara Membentuk Kepribadian Anak.


Cara Membentuk Kepribadian Anak - berbagaireviews.com
  • Hindari ekspektasi dan ambisi berlebihan dalam mendidik, mengarahkan dan membentuk kepribadian serta perkembangan anak. 
Ambisi berlebihan berpengaruh terhadap pemaksaan kehendak yang seringkali membawa masalah dalam pola asuh, komunikasi, serta hubungan orang tua dan anak di fase-fase berikutnya. Tidak sedikit anak yang mengalami stress, frustasi bahkan depresi karena merasa gagal, tidak mampu memenuhi keinginan orang tua, sehingga mereka banyak yang merasa menjadi “korban” ambisi orang tua, objek idealisme yang kurang realistis, bahkan menjadi target sebuah kepentingan. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadiannya. Bisa saja ia akan menjadi pribadi yang kurang percaya diri, pesimis, takut salah, tidak berani mengambil keputusan.
  • Memahami siklus kompetensi dan pertumbuhan otak anak, sehingga orang tua dapat menghargai dan memperlakukan anak secara adil. 
Dalam hal ini, orang tua harus memahami tingkat kemampuan anak dan tingkat kecerdasan anak. Tidak semua anak memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi sebagai orang tua kita harus berupaya menstimulasi pertumbuhan otaknya dan mengoptimalkan kompetensi anak. Hal ini juga perlu ditunjang dengan keadilan dalam sikap, cara berbicara dan cara memperlakukan mereka sebagai subjek kehidupan yang akan terus tumbuh dan berkembang.
  • Memahami multiple intellegencies anak, sehingga orang tua dapat mengenali dan memahami bakat juga minat anak untuk kemudian mengarahkannya dengan benar.

Dengan memahami hal ini, orang tua dapat mengasah, memupuk dan mengarahkan bakat, serta menumbuhkan minat anak di bidang tertentu yang bisa menjadi pegangan penting dalam kehidupannya di masa depan. Tidak sedikit anak-anak yang terlihat biasa saja dalam kecerdasan kognitifnya, tetapi memiliki bakat tertentu yang justru membuatnya lebih kreatif dan sukses. Kecerdasan intelektual bukan satu-satunya pembentuk kecerdasan otak yang penting untuk dikembangkan. Dalam kehidupan nyata sehari-hari, faktor kecerdasan emosional dan advertisal lebih banyak membantu membangun kepribadian anak yang lebih matang, lebih siap menghadapi masalah.
  • Pahami konsep ”sekolah unggul” dengan benar, yakni adanya keselarasan pemahaman prinsip antara metode pendidikan sekolah dengan pola asuh dan didikan di rumah, sehingga ada kesamaan atau kesesuaian pendekatan antara keduanya. 

Sekolah dapat dikatakan sebagai rumah kedua bagi anak. Keunggulan sebuah sekolah tidak hanya terletak pada kelengkapan fasilitas, tetapi juga keunggulan metode pendidikan dan penerapannya, adanya harmoni komunikasi dengan pendidikan keluarga, atau bahkan mampu menginspirasi dan memperbaiki pola-pola yang salah dalam pendidikan di rumah. Lebih dari semua itu, faktor kenyamanan anak dalam belajar dan bersekolah menjadi hal yang harus lebih diutamakan karena hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan pribadi dan mentalitasnya di kemudian hari, meskipun pendidikan di sekolah hanya sebagai penunjang pendidikan keluarga.

Bila kita perhatikan berkaitan dengan pentingnya memahami karakter anak dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian anak. Karakter terletak di alam bawah sadar yang meliputi memori, self image, personality dan habit. Keempat faktor pembentuk karakter tersebut sangat membantu pemahaman kita atas keempat hal di atas. Jika dalam diri anak terdapat banyak memori negatif yang disertai dengan self image yang buruk seperti memberikan label ‘anak bodoh’, maka akan membentuk kepribadian yang negattif dan kebiasaan yang buruk pula. Oleh karena itu, ciptakan suasana yang nyaman, pembiasaan-pembiasaan yang positif, serta sikap dan perlakuan yang menyenangkan bagi anak agar ia memiliki kenangan indah dan tumbuh menjadi pribadi yang positif.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

2 Juni 2018

Pengertian Norma, Macam - Macam dan Fungsi Norma serta Sanksi Norma, Norm.

Pengertian Norma, Macam - Macam dan Fungsi Norma serta Sanksi Norma, Norm.

Agar kehidupan dapat berjalan dengan teratur, maka manusia membutuhkan berbagai aturan tertentu yang tidak semua orang dapat untuk melakukan perbuatan sesuka hatinya. Apabila keinginan yang dimiliki oleh seseorang dipaksakan terhadap orang lain, maka akan terjadi benturan dengan keinginan dari pihak lain.


Pengertian norma dan macam - macam serta fungsi norma - berbagaireviews.com


Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu  atau dalam suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah negara tertentu. Namun demikian ada pula norma yang bersifat universal, yang berlaku di semua wilayah dan semua umat manusia, seperti misalnya larangan mencuri, membunuh, menganiaya, memperkosa, dan lain-lain.

Supaya meraih kenyamanan dan keteraturan dalam hidup bersama, maka manusia memerlukan kesepakatan mengenai hal yang boleh untuk dilakukan, hal-hal yang sebaiknya untuk dilakukan, serta hal-hal yang tidak boleh untuk dilakukan kepada orang lain. Kesepakatan tersebut yang menjadi cikal bakal lahirnya norma. Untuk lebih lengkapnya, berikut pengertian norma, macam-macam norma, dan fungsi norma.

Pengertian Norma.

Pengertian Norma (Norm) - berbagaireviews.com
Norma berasal dari bahasa Belanda yaitu 'norm', yang artinya patokan, pedoman, atau pokok kaidah. Pengertian norma adalah kaidah yang menjadi sebuah petunjuk, pedoman untuk seseorang dalam bertindak atau tidak, serta bertingkah laku dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, seperti norma kesopanan, norma hukum, serta norma agama. Akan tetapi, ada juga yang memiliki pendapat lain tentang pengertian norma, yaitu norma berasal dari bahasa latin, yaitu kata 'mos' yang merupakan bentuk jamak dari kata mores, yang memiliki arti tata kelakuan, adat istiadat, atau kebiasaan.

 Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap manusia yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut harus menaatinya. Di balik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi landasan bertingkah laku bagi manusia. Oleh karena itu, norma merupakan unsur luar dari suatu ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai merupakan unsur dalamnya atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah laku tersebut.

Norma merupakan bentuk nyata dari beberapa nilai sosial di dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya, yang mempunyai aturan-aturan, serta berbagai kaidah, baik itu tertulis ataupun tidak. Norma-norma tersebut akan mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalam fungsi norma tersebut terkandung beberapa petunjuk dan aturan kehidupan tentang benar dan salah, yang harus ditaati warga masyarakat. Apabila norma-norma tersebut dilanggar, si pelanggar dapat mendapatkan sanksi.

Pengertian Norma Menurut Para Ahli.

J Macionis
J Macionis berpendapat bahwa pengertian norma merupakan suatu aturan dan kumpulan harapan masyarakat agar dapat memandu tindakan atau perilaku para anggotanya.

Mz. Lawang
Norma merupakan gambaran mengenai apa yang diinginkan sesuatu tersebut pantas dan juga baik sehingga sejumlah anggapan baik serta butuh untuk dihargai itu sebagaimana mestinya.

Hans Kelsen
Pengertian norma merupakan perintah yang secara tidak personal serta anonim.

Soerjono Soekano
Norma merupakan perangkat agar hubungan yang terjadi antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat dapat terjalin dengan baik.

Isworo Hadi Wiyono
Norma merupakan peraturan atau petunjuk hidup guna memberikan panduan dalam bertindak yang mana itu boleh untuk dilakukan serta tindakan atau perbuatan yang mana harus dihindari bahkan dilarang.

Antony Gidden
Norma merupakan aturan atau prinsip yang konkret yang mana seharusnya dapat untuk dijaga serta diperhatikan oleh masyarakat.

Bellebaum
Norma merupakan alat agar dapat mengatur orang-orang agar melakukan perbuatan yang diletakkan atas dasar keyakinan serta pada beberapa sikap tertentu. Norma ada kaitannya dengan kerja sama yang terjadi didalam sebuah kelompok atau untuk mengatur setiap perbuatan pada masing-masing anggotanya agar dapat mencapai dan menjunjung nilai-nilai yang telah diyakini secara bersama-sama.

Richard T. Schaefer & Robert P. Lamm
Norma adalah standar perilaku yang sudah mapan dan dipelihara oleh masyarakat.

Craig Calhoun
Norma adalah pedoman atau aturan yang menyatakan mengenai bagaimana seseorang supaya bertindak dalam situasi-situasi tertentu.

Broom & Selznic
Norma ialah rancangan yang sudah ideal mengenai perilaku manusia yang mana memberikan batasan untuk anggota-anggota masyarakat guna mendapatkan tujuan hidupnya.

Pembagian Norma secara Umum.

Macam - macam norma dapat dibedakan berdasarkan sifat, daya atau kekuatan pengikat norma tersebut, dan yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat. Berikut macam-macam norma berdasarkan sifatnya, antara lain :

Norma yang mengatur kehidupan masyarakat pada umumnya terbagi menjadi 2 macam.

Norma Formal.

Pengertian norma formal yaitu ketentuan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat serta dibuat oleh lembaga atau institusi yang sifatnya resmi atau formal. Norma formal mempunyai rasa kepercayaan yang lebih tinggi mengenai kemampuannya untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, hal ini karena dibuat oleh lembaga-lembaga yang sifatnya formal atau resmi. Contohnya : perintah presiden, konstitusi, peraturan pemerintah, surat keputusan, dan lain sebagainya.

Norma Non formal.

Pengertian norma non formal yaitu ketentuan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana yang menerangkan mengenai norma tersebut. Ciri-ciri dari norma non formal ialah tidak tertulis atau jika tertulis hanya sebagai sebuah karya sastra, bukan dalam bentuk aturan yang baku yang disertakan dengan pembuat aturan itu sendiri. Selain itu juga norma non formal mempunyai jumlah yang lebih banyak, hal ini karena banyaknya variabel-variabel yang terdapat dalam norma non formal.

Berikut beberapa macam - macam norma yang menurut daya pengikatnya, sebagai berikut : 

Cara (Usage).

Cara (usage) tersebut mengacu pada bentuk perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antarindividu. Penyimpangan yang terjadi pada cara tidak akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang berat, namun hanya sekedar celaan, ejekan, atau cemoohan. Contohnya : orang yang bersendawa yang menandakan rasa kepuasan setelah makan. Dalam kehidupan bermasyarakat, bersendawa dianggap tidak sopan. Namun, apabila cara tersebut dilakukan, orang lain dapat merasa tersinggung atau dapat mencela cara makan seperti itu.

Kebiasaan (Folkways).

Kebiasaan memiliki kekuatan yang sifatnya mengikat yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara atau usage. Kebiasaan dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dalam bentuk yang sama, hal ini karena orang tersebut menyukai tindakan yang dilakukannya. Contohnya : kebiasaan untuk menghormati orang yang lebih tua.

Tata Kelakuan (Mores).

Apabila kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai suatu cara dalam berperilaku, namun dapat diterima sebagai norma pengatur, kebiasaan tersebut dapat menjadi tata kelakuan (mores). Tata kelakuan tersebut akan mencerminkan sifat-sifat yang ada dari sekelompok manusia, yang dilaksanakan seperti sebuah perkawinan yang terlalu dekat dengan hubungan pengawasan baik secara darah untuk sebagian besar masyarakat itu adalah dilarang. Sadar ataupun tidak sadar terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan, di satu pihak dapat memaksakan sebuah tindakan, sedangkan di lain pihak adalah larangan sehingga secara langsung dapat menjadi suatu alat supaya anggota masyarakat dapat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan individu.

Adat Istiadat (Custom).

Tata kelakuan yang terintegrasi kemudian menjadi kuat dengan adanya pola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi sebuah adat istiadat (custom). Apabila terdapat salah satu anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat tersebut akan mendapat suatu sanksi atau hukuman yang keras. Contohnya : hukum adat istiadat yang ada di Lampung melarang adanya perceraian pasangan suami istri. Namun, apabila terjadi perceraian pasangan suami istri, orang yang melakukan pelanggaran adat tersebut termasuk keturunannya kemudian akan dikeluarkan dari masyarakat sampai suatu saat keadaannya menjadi pulih kembali. Norma biasanya berlaku dalam sebuah lingkungan. Oleh sebab itu, sering terdapat perbedaan antara norma yang ada di suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Hukum (Laws).

Pengertian norma hukum merupakan sebuah ketentuan hukum dalam mengatur individu di lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis yang dicirikan oleh terdapat penegak hukum serta sanksi yang bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku si pelanggar norma hukum.

Norma mode atau norma fashion.

Norma fashion atau norma mode yaitu suatu norma yang ada karena hadirnya gaya dan cara anggota masyarakat yang cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta diikuti masyarakat. Norma fashion ini ada hubungannya dengan sandang pangan yang berlaku saat itu yang menghias anggota masyarakat.


Macam - Macam Norma.

Terdapat beberapa norma yang berlaku di lingkungan masyarakat, antara lain : 

Norma Agama.




Norma agama adalah kaidah-kaidah atau peraturan hidup yang dasar sumbernya dari wahyu ilahi. Norma agama merupakan suatu aturan hidup yang harus diterima manusia dan dijadikan sebagai pedoman, baik itu sebagai perintah, larangan, serta ajaran yang sumbernya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh norma agama:
  • Melaksanakan ketentuan agama, contoh : menghormati orang lain, membantu sesama manusia, tidak melakukan tindakan yang semena-mena terhadap orang yang lemah, dan lain sebagainya.
  • Menjauhi larangan agama, contoh : berbuat fitnah, minuman-minuman keras, melakukan perjudian, mencuri, membunuh, dan lain sebagainya.
  • Melaksanakan sembahyang dan ibadah tepat pada waktunya.

Sanksi Norma Agama.

Sanksi norma agama ialah hukum yang berupa siksaan dari Tuhan Yang Maha Esa nantinya di akhirat. Jadi, sanksi norma agama tidak langsung diberikan, namun diperoleh setelah meninggal dunia. Bagi manusia yang tak melanggar norma agama ini, akan memperoleh pahala, dan mendapatkan dosa apabila sewaktu hidupnya di mana manusia tak menjalankan semua perintah Tuhan Yang Maha Esa.

Norma Kesusilaan.


Norma Kesusilaan - berbagaireviews.com


Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia, tentang baik buruknya suatu perbuatan. Norma ini merupakan sumber moral dan hati nurani manusia. Pelanggaran norma ini adalah pelanggaran terhadap perasaannya yang berakibat terhadap bentuk penyesalan, rasa malu dan menjadikan merasa bersalah.

Setiap manusia mempunyai hati nurani yang merupakan perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya. C.S.T . Kansil berpendapat bahwa pengertian norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang dianggap sebagai suatu suara hati sanubari manusia atau insan kamil.

Contoh norma kesusilaan antara lain :
  • Dilarang membunuh.
  • Berkata jujur dan benar.
  • Menghargai dan menghormati orang lain.
  • Berbuat baik dan berlaku adil terhadap sesama.
Sanksi Norma Kesusilaaan.

Sanksi norma kesusilaan ini biasanya bersifat tidak tegas, dan sanksi yang didapatkan ialah rasa malu, penyesalan dan rasa bersalah setelah bertindak melanggar.

Norma Kesopanan atau Adat.



Norma Kesopanan atau Norma Adat - berbagaireviews.com


Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari dalam masyarakat tersebut. Norma ini timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan, sehingga masing-masing setiap gnggota masyarakat bisa saling menghormati satu sama lain.

Norma kesopanan dapat disebut dengan norma adat dalam suatu masyarakat tertentu. Landasan kaidah ini ialah kepantasan, kebiasaan, serta kepatuhan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pengertian norma kesopanan merupakan sebuah peraturan hidup yang sumbernya dari tata pergaulan masyarakat mengenai etika sopan santun, serta tata krama yang ada dalam masyarakat.

Norma kesopanan merupakan bentuk pedoman dalam mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya. Di dalam masyarakat tertetu, kesopanan ditetapkan sebagai peraturan yang mengatur apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh untuk dilakukan oleh seseorang anggota masyarakat.

Contoh norma kesopanan atau adat antara lain :
  • Bertutur kata yang sopan dan tidak menyakiti perasaan seseorang.
  • Masuk rumah orang lain dengan permisi terlebih dahulu.
  • Tidak meludah di sembarang tempat.
  • Menghormati orang lain yang lebih tua atau yang dituakan.

Sanksi Norma Kesopanan.

Sanksi yang didapatkan oleh pelanggar ialah bisa dicela oleh sesamanya, sanksi ini bersifat tidak tegas, akan tetapi bisa diberikan dari dalam masyarakat itu sendiri yang bisa berupa cemoohan, bahkan dikucilkan dalam pergaulan masyarakat.


Norma Hukum.


Norma hukum dan sanksi norma hukum - berbagaireviews.com


Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan atau lembaga yang berwenang untuk mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya bersifat memaksa oleh alat-alat negara

Norma hukum merupakan aturan yang sumbernya dari negara atau pemerinta. Norma hukum dibuat oleh pejabat pemerintah yang memiliki wewenang dengan tertulis serta sistematika tertentu. 

Contoh norma hukum antara lain :
  • Dalam mengendarai kendaraan bermotor harus membawa SIM atau Surat Ijin mengemudi serta STNK atau Surat Tanda Nomor Kendaraan.Tidak boleh ingkar janji atau penipuan dalam proses jual beli.
  • Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.
  • Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.

Sanksi Norma Hukum.

Sanksi dari norma hukum ialah bersifat tegas dan memaksa.
Contohnya, berupa penjara atau ditahan, didenda, bahkan hingga dihukum mati.


Fungsi Norma.

Fungsi norma mempunyai kekuatan yang mengingat serta memaksa pihak lain untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa pengertian norma adalah aturan-aturan yang memuat sanksi. Terbentuknya norma karena didasari oleh kebutuhan untuk menciptakan hubungan yang serasi, harmonis, dan selaras di antara warga masyarakat. Untuk lebih lengkapnya, berikut pengertian norma menurut para ahli.

Fungsi norma dan peranannya dalam kehidupan bermasyarakat antara lain :
  • Sebagai suatu pedoman atau aturan hidup untuk seluruh masyarakat di wilayah tertentu.
  • Dapat memberikan keteraturan dam stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Dapat menciptakan suasana yang tertib.
  • Fungsi norma yang merupakan wujud konkret terhadap berbagai nilai di masyarakat.
  • Mengikat seluruh warga masyarakat, hal ini karena fungsi norma disertai dengan adanya sanksi bagi yang melanggar.
  • Merupakan skala atau standar dari seluruh kategori tingkah laku masyarakat.
  • Memberikan batasan yaitu berupa larangan atau perintah dalam berperilaku dan bertindak.
  • Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku yang ada dalam masyarakat serta menyerap nilai-nilai yang diharapkan.