Judul: Petualangan Empat sekawan di Hutan Hijau
Tema: Petualangan
Pemeran: Yusuf, Dede, Barry, Penghuni Hutan Hijau
Sinopsis:
Yusuf, Dede, dan Barry merupakan tiga sekawan yang sudah bersahabat sejak kelas 1 SMP. Pada suatu hari, mereka bertiga hendak menyusuri kawasan Hutan Hijau yang letaknya jauh di kota tempat mereka tinggal. Banyak yang bilang bahwa hutan tersebut angker karena di hutan tersebut sering terdengar suara – suara aneh dan juga penampakan beberapa sosok misterius.
Meski mereka telah men dengar desas - desus soal hutan tersebut, tiga sekawan yang terkenal pemberani ini justru penasaran dan ingin menyusuri kawasan hutan tersebut.Mereka ingin membuktikan bahwa apa yang orang - orang katakan soal hutan itu benar atau tidak. Ketika sudah sampai kekawasan Hutan Hijau tersebut, mereka pun mendapati suatu kesan dan pengalaman yang belum pernah dapatkan sebelumnya.
Dialog:
Singkat cerita, tiga sekawan yang terdiri atas Yusuf, Dede, dan Barry sudah memasuki kawasan Hutan Hijau. Saat menyusuri kawasan hutan, tiba – tiba mereka mendengar suara – suara aneh yang terdengar seperti lolongan hewan (entah itu anjing atau serigala). Selain itu, terdengar pula suara derap langkah kaki yang ada di sekitar mereka. Sontak, mereka yang semula percaya diri menyusur ihutan, tiba – tiba mulai panic dan ketakutan.
Yusuf: “Kawan - kawan, kita pulang saja, yuk ? Soalnya aku merasakan firasat yang tidak menyenangkan di hutan ini.”
Dede: “Iya, aku juga sama. Lebih baik kita pulang saja kerumah kita masing - masing.”
Barry: “Ah, kalian ini, begitu saja kok takut. Ayolah, masa kalian jadi penakut gini, sih? Yuk ah, kita teruskan penelusuran kita.
Barry yang sedari tadi mengamati sekitar, tiba – tiba melihat sesosok bayangan manusia yang berlari kencang ke suatu arah. Prima pun kemudian memanggil teman – temannya dan mengejar bayangan tersebut.
Barry: “Oy, teman - teman. Aku tadi melihat sesosok bayangan berlari ke arah sana. Ayo, kita kejar!”
Mereka bertiga pun mengejar sosok bayangan hitam itu tanpa henti.Setelah dikejar, ternyata mereka sampai di suatu tempat yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Tempat tersebut berupa sebuah gubug yang cukup besar yang dikelilingi oleh sejumlah tanaman palawija.Mereka pun lantas panic dan hendak berlari kebelakang. Namun, saat mereka hedak berlari kebelakang, mereka bertiga telah dihadang oleh sekawanan anjing besar.Di belakang mereka, sosok bayangan yang mereka kejar pun menghampiri mereka. Sosok tersebut ternyata adalah penghuni dari Hutan Hijau tersebut.
Penghuni Hutan Hijau: “Kalian bertiga ini siapa? Mau apa kalian ke hutan ini?”
Yusuf: “Kami bertiga berasal dari kota, tuan. Kami di sini hanya ingin tahu saja seperti apa hutan ini.”
Dede: “Betul tuan. Kami di sini hanya ingin membuktikan bahwa apa yang dikatakan orang soal hutan ini benar atau tidak. Soalnya, orang - orang bilang kalau hutan ini sangat angker dan banyaksuara – suara aneh serta sosok misterius di dalamnya.”
Barry: “Apa yang dikatakan teman – teman saya betul semua, tuan. Memang tuan sendiri siapa?”
PenghuniHutanHijau: “Aku adalah penghuni Hutan Hijau ini sejak lama. Aku di sini tinggal dan mengawasi hutan ini dari orang - orang yang hendak menebangi pohon – pohon hutan ini.Kalau orang -orang bilang hutan ini ada suara – suara aneh, itu adalah suara – suara anjing peliharaanku, atau suara siulanku kepada anjing - anjingku.Dan jika orang - orang bilang bahwa hutan ini ada sosok misteriusnya, maka sosok tersebut adalah aku yang tengah mengawasi orang - orang yang masuk kekawasan hutan ini.Jadi, kalian benar - benar hanya ingin menelusuri hutan ini dan tidak ada niat untuk menebang atau merusak pepohonan di hutan ini?”
Yusuf, Dede, Barry: “Tentu saja, tuan!”
Penghuni Hutan Hijau: “Baiklah, aku percaya kepada kalian. Dan, ngomong - ngomong, apakah kalian sudah makan?
Yusuf, Dede, Barry (menjawab dengan sedikit malu - malu): “Be..be..lum, tuan.”
Penghuni Hutan Hijau: “Hahaha, tak usah malu - malu. Aku akan memasakkan kalian sup ayam buatanku. Kebetulan aku tadi habis berburu beberapa ekor ayam hutan di sini.Nanti, kalau kalian sudah makan, akan aku ajak kalian berkeliling hutan ini. Setuju?”
Yusuf, Dede, Barry: “Setuju, tuan!”
Tiga sekawan itu pun makan bersama dengan Penghuni Hutan Hijau.Setelah makan, mereka pun diajak berkeliling ke tiap sudut hutan. Singkat cerita, tiga sekawan itu pun pamit kepada penghuni hutan.
Yusuf: “Terima kasih, tuan Penghuni Hutan Hijau atas jamuan makan dan kesempatan yang tuanberikan, sehingga kami bias berkeliling di tiap sudut hutan ini. Kami bertiga permisi dulu.”
Penghuni Hutan Hijau:” Sama - sama, anak muda. Oh iya, sebelum pulang, saya berpesan pada kalian bertiga untuk tidak menceritakan apa yang kalian alami tersebut kepada orang lain. Saya ingin keberadaan saya tetap misterius dan tidak diketahui banyak orang. Dan jika orang lain bertanya tentang hutan ini, maka kalian jawab saja kalau suasana hutan ini sama seperti yang mereka ucapkan.”
Dede: “Baiklah, tuan, akan kami laksanakan permintaan tuan. Kami permisi pulang, tuan.”
Akhirnya, tiga sekawan itu pun pulang kerumah masing – masing dan membawa pengalaman yang takkan mereka lupakan.
Demikianlah artikel tentang "Contoh Naskah Drama Dengan Sinopsi". Jika ada kekurangan ataupun kekeliruannya, berbagaireviews.com mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan komentar yang sifatnya membantu dalam pengembangan artikel ini. Terima kasih telah mampir juga di web pustakapengetahuan.com dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar