Reproduksi Pada Tumbuhan | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

17 November 2023

Reproduksi Pada Tumbuhan

| 17 November 2023
alat reproduksi tumbuhan

Sahabat Berbagai Reviews tentu sudah mengetahui tentang reproduksi. Tujuan reproduksi seksual yakni, untuk menghasilkan keturunan baru melalui perpaduan gamet dari kedua tetuanya. Hal tersebut menyebabkan keturunan yang dihasilkan akan memiliki sifat genetik yang berbeda dengan tetuanya. Sedangkan reproduksi secara aseksual menghasilkan individu baru tanpa perpaduan sel-sel kelamin, sehingga individu baru yang dihasilkan akan mewarisi sifat genetika yang identik dengan tetuanya (kecuali jika terjadi mutasi). Pada tumbuhan berbiji, calon individu baru dikemas dalam lapisan proteksi yang juga berguna sebagai cara penyebaran.

Pengertian Repdroduksi

Reproduksi tumbuhan merupakan proses perkembangbiakan atau pembentukan individu baru pada suatu tumbuhan dalam rangka menjaga kelangsungan keturunan spesiesnya. Proses reproduksi dapat ditempuh melalui cara seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).

Reproduksi tumbuhan adalah proses di mana tumbuhan menghasilkan keturunan atau anak tumbuhan baru. Reproduksi tumbuhan dapat terjadi secara seksual maupun aseksual, dan berbeda-beda antara spesies tumbuhan yang berbeda.Proses reproduksi tumbuhan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu secara seksual atau aseksual.

Reproduksi seksual, juga dikenal sebagai reproduksi generatif, melibatkan serangkaian peristiwa seluler yang kompleks yang melibatkan kromosom dan gen. Di sisi lain, reproduksi aseksual, juga dikenal sebagai reproduksi vegetatif, melibatkan berbagai metode yang berbeda untuk menghasilkan tumbuhan baru yang memiliki identitas yang sama.

Jenis – Jenis Reproduksi Tumbuhan

Adapun reproduksi tumbuhan terdapat dua jenis yaitu:

1. Reproduksi Secara Generatif (Kawin).

reproduksi secara kawin

Reproduksi generatif atau seksual pada tumbuhan melibatkan proses penggabungan gamet jantan dan gamet betina melalui pembuahan. Proses ini terjadi pada tumbuhan berbiji, baik yang termasuk dalam kelompok gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). Reproduksi generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan adanya pembentukan bunga. Bunga memiliki putik dan benang sari sebagai organ reproduksi tumbuhan. Meskipun bunga memiliki beragam bentuk dan susunan, terdapat beberapa bagian yang dimiliki oleh semua bunga.

Alat reproduksi tumbuhan

Alat reproduksi generatif pada tumbuhan terdiri dari putik (pistil) dan benang sari (stamen).

a. Putik (pistil)

Putik merupakan organ betina pada bunga yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1). Stigma

Bagian paling atas putik yang berfungsi sebagai penangkap serbuk sari. Stigma memiliki permukaan yang lengket atau berbulu untuk menempelkan serbuk sari yang datang.

Stilus

Bagian tengah putik yang merupakan saluran panjang yang menghubungkan stigma dengan bakal biji.

2). Bakal biji (ovarium)

Bagian bawah putik yang mengandung sel telur atau ovum. Ovarium dapat berisi satu atau lebih ruang yang disebut ruang biji, tempat bakal biji berkembang.

b. Benang sari (stamen)

Benang sari merupakan organ jantan pada bunga yang juga terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1). Tangkai sari (filamen)

Bagian panjang dan tipis yang menopang kepala sari. Tangkai sari berfungsi untuk memposisikan kepala sari agar dapat melepaskan serbuk sari dengan mudah.

2). Kepala sari (anther)

Bagian yang terdapat di ujung tangkai sari dan berisi serbuk sari. Kepala sari melepaskan serbuk sari saat matang.

Tahapan – Tahapan Reproduksi Generatif

Sedangkan pada tumbuhan berbunga (angiospermae), reproduksi generatif terjadi melalui proses penyerbukan dan pembuahan yang melibatkan alat reproduksi betina (putik) dan alat reproduksi jantan (benang sari). Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam reproduksi generatif pada tumbuhan berbunga:

1). Penyerbukan (pollination)

Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anther) benang sari ditransfer ke stigma putik. Penyerbukan dapat terjadi melalui berbagai mekanisme seperti angin, serangga penyerbuk, atau penyerbukan sendiri (self-pollination).

2). Pembuahan (fertilization)

Setelah penyerbukan, serbuk sari tumbuh melalui stilus dan mencapai ruang biji (ovule) yang terdapat di dalam bakal biji (ovary) putik. Di dalam ruang biji, sel sperma dalam serbuk sari membuahi sel telur (ovum), menghasilkan pembuahan. Proses ini menggabungkan materi genetik dari gamet jantan dan gamet betina.

3). Pembentukan embrio dan biji

Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio, yang menjadi calon individu baru. Embrio ini dikelilingi oleh jaringan endosperma yang menyediakan nutrisi bagi perkembangan embrio. Selanjutnya, bakal biji yang mengandung embrio dan endosperma berkembang menjadi biji.

Dispersi biji- Biji yang telah terbentuk memiliki struktur yang beragam untuk membantu dalam penyebarannya. Biji dapat tersebar melalui angin, air, hewan, atau dengan bantuan manusia. Penyebaran biji memungkinkan tumbuhan untuk mengkolonisasi area baru dan berkembang biak.

2. Reproduksi Secara Vegetatif (Tidak Kawin).

reproduksi secara tak kawin

Reproduksi secara vegetatif pada tumbuhan terjadi tanpa melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina. Individu baru yang dihasilkan dalam reproduksi ini adalah salinan genetik tumbuhan induknya. Reproduksi vegetatif pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.

1. Reproduksi Vegetatif Alami

Adapun reproduksi vegetatif alami terjadi secara alami pada tumbuhan tanpa campur tangan manusia. Metode - metode reproduksi vegetatif alami meliputi:

a. Tunas

Tumbuhan menghasilkan tunas baru dari bagian-bagian tubuhnya, seperti tunas akar, tunas batang, atau tunas daun. Tunas-tunas ini tumbuh menjadi individu baru yang identik dengan tumbuhan induknya.

b. Fragmentasi

Tumbuhan dapat menghasilkan individu baru ketika bagian tubuhnya terputus dan mampu tumbuh menjadi tumbuhan baru. Potongan-potongan batang, akar, atau daun yang terlepas dapat memberikan asal bagi pertumbuhan individu baru.

c. Pembelahan

Beberapa tumbuhan dapat membelah diri menjadi dua atau lebih bagian yang kemudian tumbuh menjadi individu baru.

2. Reproduksi Vegetatif Buatan

Reproduksi vegetatif buatan melibatkan campur tangan manusia dalam menginduksi reproduksi vegetative pada tumbuhan. Beberapa metode reproduksi vegetatif buatan meliputi:

a. Stek

Bagian tanaman yang sehat dipotong dan ditempatkan dalam kondisi yang sesuai agar dapat tumbuh menjadi individu baru. Metode stek dapat dilakukan pada batang, daun, atau akar tumbuhan.

b. Okulasi dan cangkok

Bagian tanaman (okul atau mata) yang mengandung tunas disatukan dengan tanaman lain (pohon inang) untuk menggabungkan sifat-sifat yang diinginkan.

c. Kultur jaringan

Metode reproduksi vegetatif yang melibatkan isolasi dan pertumbuhan jaringan tanaman dalam kondisi laboratorium. Ini dapat mencakup pembiakan tanaman melalui embriogenesis somatik atau pembentukan kalus. Reproduksi vegetatif buatan dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu, seperti pemuliaan tanaman, perkembangbiakan tanaman yang langka, atau produksi massa tanaman yang identik.


Demikianlah artikel yang berjudul Reproduksi Pada Tumbuhan. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Berbagai Reviews mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Pustaka Pengetahuan

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel 

Media sosial silahkan klik facebook.com


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar