Sejarah Palestina Dan Penyebab Perang Wilayah Palestina | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

18 Oktober 2023

Sejarah Palestina Dan Penyebab Perang Wilayah Palestina

| 18 Oktober 2023

 Halo para sahabat Berbagai Reviews, tentu tahu dengan nama Palestina atau negara Palestina. Beberapa beritapun tentang Palestina akhir – akhir ini telah meramaikan media social. Palestina merupakan negara - bangsa Timur Tengah yang mencakup wilayah seluas 6.220 km2 di Jalur Gaza dan Tepi Barat; berbagi perbatasan dengan Israel, Yordania, Mesir, Lebanon, dan Suriah. Ibu kotanya adalah Yerusalem Timur, dengan administrasi pemerintahan untuk sementara berpusat di Ramallah. Pemerintahannya menganut sistem campuran presidensial dan parlementer. Mata uang yang diterima di Palestina adalah syikal Israel, dinar Yordania, dan dolar AS.

Jumlah penduduk Negara Palestina diperkirakan mencapai 4,55 juta jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 731 jiwa per km2. Kota terpadat adalah Kota Gaza, dengan 750.000 penduduk menurut perkiraan terbaru. Mayoritas penduduk Palestina beragama Islam (93%), sebagian besar beraliran Sunni. Ada juga minoritas Kristen yang signifikan (6%) dan minoritas kecil di Samaria dan Druze. Bahasa Arab Palestina, subkelompok dialek berbeda dari bahasa Arab Levantine, adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Palestina. Bahasa kedua yang paling umum adalah bahasa Inggris.

Selain penduduk Palestina, lebih dari 600.000 pemukim Israel tinggal di Wilayah Palestina, yang bertentangan dengan hukum internasional. Hal ini merupakan akibat dari pendudukan militer Israel yang sedang berlangsung di Palestina.


state of palestine


Asal Kata Palestina

Asal kata "Palestina" berasal dari Yudea Palestina. Yudea Palestina merupakan nama dari Tanah Yudea yang diganti oleh Kaisar Hadrian pada zaman penjajahan Romawi. Hal ini dilakukan karena adanya keinginan untuk menghapuskan jejak Yahudi di Tanah Yudea. Nama ini kemudian terus dipakai sampai sekarang. Palestina bukanlah keturunan bangsa Filistin. Filistin merupakan bangsa yang datang dari Kaftor (sekarang berada di sekitar Yunani).

Sejarah Negara Palestina

a. Wilayah Palestina sebelum masa kolonial dan pendirian negara

Palestina pada masa klasik

  • Pada saat sekitar 2500 tahun SM Palestina merupakan nama untuk wilayah barat daya negeri Syam, yaitu wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Nama klasik untuk wilayah Palestina adalah Kan’an karena dalam sejarah tercatat bahwa bangsa yang pertama kali bermukim di Palestina merupakan Bangsa Kan’an yang datang dari Jazirah Arab. Bangsa Kan’an ini telah membangun kurang lebih 200 kota dan desa di Palestina seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, Bi’ru Al Shaba (Bersyeba), dan Betlehem. Sedangkan kota besar Kan’an pada saat itu adalah Shekeem dan diikuti wilayah yang masih bisa ditemui sekarang adalah Asdod, Acco, Gaza, Al-Majdal, Jagga, Askelan, Ariha, Jericho, dan Bisan.

Kedatangan nabi di Palestina

  • Sekitar 1900 SM, Kedatangan nabi di Palestina diawali kedatangan Nabi Ibrahim yang pada saat itu kekuasaan Palestina (Al-Quds) dipegang oleh Malki Shadiq. Kemudian Nabi Ya’qub yang mempunyai anak sebanyak dua belas orang. Keturunan nabi Ya’qub kemudian dinamakan sebagai Bani Israel (Israel adalah julukan bagi Nabi Ya’qub a.s.). Kekejaman Fir’aun ketika itu memaksa Bani Israil keluar dari Palestina dan mendiami wilayah Mesir.

Masa nabi Musa di Palestina

  • Pada abad ke 13 SM, Nabi Musa datang untuk menyelamatkan Bani Israel dari kekejaman Fir’aun, tetapi Nabi Musa berpulang sebelum membawa kembali Bani Israel ke wilayah Palestina.
  • Nabi Yusya bin Nun a.s memimpin Bani Israel
  • Pada 1190 SM, Sepeninggalan Nabi Musa, Bani Israil dipimpin oleh Nabi Yusya bin Nun a.s yang kemudian membawa Bani Israil menguasai daerah bagian timur Palestina.

Masa nabi Dawud memerintah Palestina

  • Pada (963-923 SM), Tercatat Nabi Dawud a.s juga pernah memerintah di wilayah Palestina setelah menghancurkan Raja Thalut. Kepemimpinan Nabi Dawud kemudian dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman a.s. Saat kepemimpinan Sulaiman a.s., Palestina berada pada kondisi tertinggi dalam segala aspek kehidupan namun setelah Nabi Sulaiman a.s. wafat, kondisi negara terpecah menjadi dua. Muncul dua negara yang saling bermusuhan, yaitukerajaan Israel dan kerajaan Yahuda. Kerajaan Israel tidak bertahan lama dibandingkan kerajaan Yahuda yang terus berlanjut sampai 586 SM dengan ibukota Al Quds.

Asal kata Palestina

  • Sekitar 800 SM, asal kata Palestina disebutkan berasal dari kata philsta dalam catatan Asiria selama masa Raja Assyiria (Addizari III).

Keruntuhan Kerajaan Yahuda

  • Pada tahun 586 SM, Kerajaan Yahuda runtuh setelah dikalahkan oleh orang – orang Babilonia di bawah kepemimpinan Nebukadnezar.11 Palestina setelah itu dikuasai oleh kerajaanPersia (539-332 SM) yang dipimpin oleh Darius. Darius membagi wilayah atau negara bagian Persia menjadi dua belas wilayah dan menjadikan Palestina sebagai wilayah kelima dengan nama Aramen (Abr Nahra) yang berarti seberang sungai.

Kerajaan Romawi menguasai Palestina

  • Sejarah kemudian menyatakan Kerajaan Romawi menguasai Palestina setelah mengalahkan kekuasaan Helenisme Yunani di bawah kepemimpinan Paranormal Agung (332-63 SM). Saleh menyatakan bahwa Bangsa Romawi (Bizantium) menguasai Palestina pada tahun 63 SM dalam bentuk otonomi kekuasaan dan barulah pada 6 M pemerintahan diambil alih langsung oleh Romawi.

Palestina sebagai tanah Kan'an

  • Pertengahan abad ke-5, Palestina dalam sejarah kuno disebutkan sebagai tanah Kan’an dalam laporan pemimpin tentara King Mary. Nama itu tertulis di tugu Adrimi, seorang Raja Alkha (Tal Al A’tashenah).

Peninggalan purbakala Palestina

  • Pada 500-14.000 SM, terdapat peninggalan purbakala yang mengindikasikan manusia sudah mendiami Palestina sejak zaman batu, hal ini diketahui saat Bangsa Kan’an datang dari Jazirah Arab. Sisa peninggalan purbakala tersebut berupa tulang belulang manusia yang ditemukan di dalam gua-gua di Palestina seperti Gua Al-Amira, Irc Al-Ahmar, Al-Wad, Kubarah, dan di Pegunungan Gurun Negev.

Abad pertengahan wilayah Palestina

  • Pada 636 M, Ekspansi Islam ke wilayah Palestina terjadi pada saat kekhalifahan Umar bin Khattab r.a. Perebutan wilayah Palestina ditandai dengan perang Ajnadid yang serupa dengan perang Yarmuk yang memakan banyak korban dari tentara Muslim dan Romawi dan dalam jangka waktu yang lama, namun pasukan muslim di bawah panglima perang Abu Ubaidah dan Khalidbin Walid memenangkan peperangan tersebut dan pasukan Romawi menarik diri ke kota Yerusalem.
b. Palestina masa kolonial
  • Masa Kolonial Inggris dan Imigrasi Yahudi Eropa ke Palestina
  • Setelah jatuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah, Palestina menjadi jajahan Inggris. Inggris menduduki selatan Palestina dan bagian tengahnya pada Desember 1917.
  • Pada 2 November 1917, Deklarasi Balfour terjadi dengan menandatangani perjanjian penyerahan Palestina kepada Zionis, padahal saat itu Palestina belum menjadi jajahan Inggris. 
  • Pada September 1918, Inggris menjajah Palestina bagian utara.
  • Pada 1939-1945, Eksodus Yahudi ke Palestina tidak bisa dilepaskan dari tragedy Holokaus yang didengungkan Eropa. Holokaus muncul karena perbuatan Nazi pada Perang Dunia II.

Konflik Palestina dengan Israel

  • Pada tahun 1946, Transyordania memperoleh kemerdekaan dari Mandat Britania atas Palestina.
  • Pada tanggal 14 Mei 1948, Yahudi mendeklarasikan negara Israel.
  • Pada tahun 1948, terjadi Perang Arab -Israel. Selama perang, Israel memperoleh wilayah tambahan karena menang perang. Mesir memperoleh kendali atas Jalur Gaza dan Transyordania mendapatkan kontrol atas Tepi Barat.
  • Pada tahun 1959, Mesir awalnya mendukung terciptanya Pemerintahan Seluruh Palestina, namun dibubarkan.
  • Pada tahun 1964, ketika Tepi Barat dikontrol oleh Yordania, Organisasi Pembebasan Palestina didirikan di sana dengan tujuan untuk menghadapi Israel.
  • Pada tahun 1967, Perang Enam Hari ketika Mesir, Yordania dan Suriah berperang melawan orang Israel, berakhir dengan ekspansi teritorial signifikan oleh Israel karena Israel menang atas Perang Enam Hari.
  • Pada 22 November 1974, KTT Liga Arab 1974 menunjuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai wakil sah tunggal rakyat Palestina dan menegaskan kembali hak mereka untuk mendirikan negara merdeka yang mendesak. PLO telah memiliki status pengamat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai "entitas non-negara"
  • Pada 15 November 1988, Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan di Aljir oleh Dewan Nasional (PNC) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
  • Pada tahun 1993, dalam Perjanjian Oslo, Israel mengakui tim negosiasi PLO sebagai "mewakili rakyat Palestina", dengan imbalan PLO mengakui hak Israel untuk eksis dalam damai, penerimaan resolusi Dewan Keamanan PBB 242 dan 338, dan penolakannya terhadap "kekerasan dan terorisme"

Palestina Sekarang

Palestina atau secara resmi negara Palestina adalah negara yang berada di Asia Barat antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Status politik negara ini masih diperdebatkan dengan sebagian besar negara di dunia termasuk anggota Organisasi Kerja Sama Islam, Liga Arab, Gerakan Non – Blok, Perhimpunan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara, dan beberapa negara – negara bekas Uni Soviet yang telah mengakui keberadaan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat.

Wilayah Palestina saat ini terbagi menajdi dua entitas politik, yaitu wilayah pendudukan Israel dan Otoritas nasional Palestina. Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan pada 15 November 1988 di Aljir oleh Dewan Nasional Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina Organisasi Pembebasan Palestina. 

Pada 1974, Liga Arab telah menunjuk Organisasi Pembebasan Palestina sebagai "wakil sah tunggal rakyat Palestina", dan menegaskan kembali hak mereka untuk mendirikan negara merdeka secara mendesak. Organisasi Pembebasan Palestina telah memiliki status pengamat di Perserikatan Bangsa – Bangsa sebagai "entitas non-negara" sejak 22 November 1974, yang memberikan hak untuk berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa tetapi tidak memiliki hak suara. Setelah Deklarasi Kemerdekaan, Majelis Umum Perserikatan Bangsa - Bangsa secara resmi "mengakui" proklamasi dan memilih untuk menggunakan sebutan "Palestina", bukan "Organisasi Pembebasan Palestina" ketika mengacu pada pengamat permanen Palestina. Dalam keputusan ini, Organisasi Pembebasan Palestina tidak berpartisipasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam kapasitasnya sebagai pemerintah negara Palestina. Sejak tahun 1998, Organisasi Pembebasan Palestina diatur untuk duduk di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa segera setelah negara non-anggota dan sebelum semua pengamat lain.

Pada tahun 1993, dalam Perjanjian Oslo, Israel mengakui tim negosiasi Organisasi Pembebasan Palestina sebagai "mewakili rakyat Palestina", dengan imbalan Organisasi Pembebasan Palestina mengakui hak Israel untuk eksis dalam damai, penerimaan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa - Bangsa 242 dan 338, dan penolakannya terhadap "kekerasan dan terorisme". Sementara Israel menduduki wilayah Palestina, sebagai hasil dari Perjanjian Oslo, Organisasi Pembebasan Palestina mendirikan sebuah badan administratif sementara: Otoritas Nasional Palestina yang memiliki beberapa fungsi pemerintahan di bagian Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pengambilalihan Jalur Gaza oleh Hamas membagi wilayah Palestina secara politik, dengan Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas menguasai Tepi Barat dan diakui secara internasional sebagai Otoritas Palestina resmi, sementara Hamas telah mengamankan kekuasaannya atas Jalur Gaza. Pada bulan April 2011, kedua pihak telah menandatangani perjanjian rekonsiliasi, tetapi pelaksanaannya masih terbengkalai.

Hingga 18 Januari 2012, 129 (66,8%) dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Banyak negara yang tidak mengakui negara Palestina tetapi mengakui Organisasi Pembebasan Palestina sebagai "wakil rakyat Palestina". Selain itu, komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina diberdayakan oleh Dewan Nasional Palestina untuk melakukan fungsi pemerintah negara Palestina.

Pemerintahan Palestina

Otoritas Nasional Palestina atau Palestina merupakan sebuah negara yang berbentuk Republik Parlementer yang diumumkan berdirinya pada tanggal 15 November 1988 di Aljir, ibu kota Aljazair. Berbeda dengan kebanyakan negara di dunia yang mengumumkan kemerdekaannya setelah memperoleh Konsesi Politik dari negara penjajah, Palestina mengumumkan eksistensinya bukan karena mendapat konsesi politik dari negara lain, melainkan untuk mengikat empat juta kelompok etnis dalam satu wadah, yaitu negara Palestina. Dalam pengumuman itu ditetapkan pula bahwa Yerusalem Timur  (akan) dijadikan ibu kota negara.

Secara de jure, Kepala negara yang berkuasa saat ini masih dalam persengketaan antara Presiden Mahmoud Abbas dari Faksi Fatah dan Ketua Dewan Legislatif Palestina Aziz Duwaik. Namun, secara de facto, otoritas Palestina di bawah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas hanya menguasai wilayah Tepi Barat. Wilayah Gaza dikuasai oleh Hamas di bawah pimpinan mantan Perdana Menteri Ismail Haniyeh, setelah Hamas merebut wilayah ini dari otoritas Palestina pada tahun 2007. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina, beranggotakan 500 orang.

Perekonomian Palestina

Sumber keuangan untuk membiayai pemerintahan saat ini berasal dari negara - negara Timur Tengah, lembaga Islam serta tokoh perseorangan yang bersimpati dengan perjuangan negara ini. Selain itu, sumber keuangannya juga berasal dari perpajakan dan pariwisata.


Demikinlah artikel yang berjudul Sejarah Palestina Dan Penyebab Perang Wilayah Palestina. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan pada penulisan artikel ini, Berbagai Reviews mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang membantu untuk perkembangan artikel ini di masa yang akan datang. Terima kasih sudah mengunjungi dan semoga bermanfaat.

Bahan bacaan membantu tugas sekolah silahkan klik Pustaka Pengetahuan

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Untuk belajar cara budidaya, silahkan Baraja Farm

Media sosial silahkan klik facebook.com


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar