Profil dan Biografi Robert Budi Hartono, Orang Terkaya No.1 di Indonesia. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

13 September 2020

Profil dan Biografi Robert Budi Hartono, Orang Terkaya No.1 di Indonesia.

| 13 September 2020
biografi robert budi hartono


Robert Budi Hartono merupakan seorang dengan keturunan Tionghoa, yang dilahirkan di Kudus provinsi Jawa Tengah tahun 1941, dan merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. R. Budi Hartono memiliki seorang kakak yang bernama asli Oei Hwie Siang.

Ia merupakan orang terkaya nomor satu selama beberapa tahun di Indonesia dan urutan 131 terkaya didunia. Semua berawal dari Mr. Oei Wie Gwan yang membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dann kemudian mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran.


Profil Robert Budi Hartono.

  • Lahir 28 April 1940 (umur 80) Semarang, Jawa Tengah
  • Nama lain         Oei Hwie Tjhong
  • Warga negara Indonesia
  • Pekerjaan         Pengusaha
  • Kekayaan bersih $18,6 milyar dolar AS (Februari 2020)
  • Suami/istri         Widowati Hartono
  • Anak         Victor Hartono, Martin Hartono, Armand Hartono
  • Orang tua         Oei Wie Gwan (ayah)
  • Etnis         Tionghoa-Indonesia


Biografi Robert Budi Hartono.

Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, (lahir di Semarang, 28 April 1940; umur 80 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan. Robert merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang. Total kekayaan Robert pada tahun 2019 yang dicatat Forbes mencapai US$ 18.6 miliar menempatkannya sebagai orang terkaya ke-54 di dunia dan orang terkaya no 1 di Indonesia

Berawal dari Mr. Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Pada tahun 1963, pabrik perusahaan Djarum terbakar dan perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Oei meninggal tak lama kemudian.

Setelah Oei meninggal, Robert bersama kakaknya Michael Bambang Hartono, melanjutkan usaha tersebut. Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.

Di tangan dua bersaudara Hartono tersebut, Djarum bertumbuh menjadi perusahaan raksasa. Djarum saat ini memiliki pangsa pasar yang besar di Amerika Serikat. Di Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 miliar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia.

Robert sangat menyukai olahraga bulu tangkis. Bermula dari sekadar hobi, ia kemudian mendirikan PB Djarum pada tahun 1969. Salah satu pemain bulu tangkis yang berasal dari PB Djarum adalah Liem Swie King, yang terkenal dengan julukan “King Smash”. Robert Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.


Usaha Bisnis Robert Budi Hartono.

Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Ventures Global Digital Prima, Global Digital Niaga (Blibli.com), mereka juga membeli Kaskus, situs Indonesia yang paling populer.

Selain proyek bisnis kelapa sawit yang berukuran sangat luas tersebut, bapak Robert Budi Hartono juga sukses mengembangkan mega proyek Grand Indonesia, selesai di tahun 2008. Proyek raksasa ini meliputi bidang hotel, gedung perkantoran 57 lantai, pusat belanja dan juga apartemen. Di mana, memiliki total nilai investasi 1.3 Triliun rupiah, jumlah yang sangat besar sekali. Tentu saja, penghasilan yang masuk akan berlipat ganda.

Namun yang paling utama dari semua sektor bisnisnya tentu adalah perusahaan Djarum itu sendiri yang terkenal akan produk rokoknya. Produksi dari PT. Djarum dapat mencapai 48 milyar batang rokok per tahunnya atau berarti 20% dari seluruh total produksi nasional. Inilah yang menjadi langkah pembuka bagi Group Djarum untuk bisa melakukan investasi ke berbagai sektor lainnya. Karena, uang yang didapatkan dari penjualan rokok sangatlah fantastis, walaupun tentu saja pajak penghasilan yang dibayarkan juga sangat besar, sehingga juga membantu negara dalam hal investasi secara tidak langsung.



Demikianlah artikel yang menjelaskan tentang "Profil dan biografi Robert Budi Harto, Orang Terkaya No.1 di Indonesia". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar