Istilah dividen dalam dunia ekonomi, sudah sangat akrab di telinga, apalagi bagi para investor. Secara umum, dividen memiliki arti laba yang dibagikan kepada para pemilik saham sesuai dengan jumlah saham yang mereka miliki. Besaran dividen yang ditawarkan kerap menjadi “jualan” bagi perusahaan untuk menarik investor membeli saham. Meskipun demikian, pembagian dividen mempunyai persyaratan tertentu yang perlu diketahui perusahaan dan investor.
Pengertian Deviden
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan dan dibagikan kepada para pemegang saham dalam periode waktu tertentu. Namun, perusahaan harus sudah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum membagikan dividen tersebut.
Periode waktu pembagian dividen umumnya per satu tahun. Akan tetapi, hal tersebut juga bergantung pada kondisi keuangan perusahaan saat itu. Jika perusahaan mengalami kerugian atau membutuhkan modal kerja, maka dividen tidak dibagikan dan dialihkan sebagai laba ditahan.
Secara umum, dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemilik saham yang didapatkan jumlahnya berdasarkan jumlah saham masing-masing. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen kas, dividen barang, atau bentuk dividen lainnya sesuai dengan yang disepakati.
Devinisi Deviden Menurut Ahli
Tangkilisan dan Hessel
Dividen adalah salah satu bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemilik saham.
Baridwan
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemilik saham yang dibagikan sesuai dengan jumlah lembaran saham yang dimiliki. Jumlah dividen yang diterima oleh pemegang saham juga tidak terus tetap dan dapat berubah-ubah sesuai dengan jumlah laba yang didapatkan perusahaan tiap periodenya.
Rusdin
Dividen adalah bagian dari keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.
Jefferson P. Jones et al
Dividen adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu kepada para pemegang saham. Pembagian uang kas ini dianggap sebagai bagian dari pengembalian atas investasi yang telah mereka tanam pada perusahaan.
Jamie Pratt
Dividen adalah pembagian keuntungan, baik berupa uang tunai, saham, atau bahkan properti kepada pemilik saham. Pemilik saham perusahaan merupakan salah satu resolusi dalam rentang waktu tertentu (pada umumnya triwulan) dan jumlah yang diterima tiap pemegang saham biasanya diumumkan secara langsung pada basis per saham.
Black’s Law Dictionary
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para penanam saham yang disesuaikan dengan jumlah saham yang mereka miliki.
Devinisi menurut KBBI
Sedangkan menurut KBBI, dividen adalah bagian dari pendapatan perusahaan yang disepakati oleh dewan direksi dalam rapat pemegang saham dan akan dibagikan kepada para pemegang saham.
Jenis-Jenis Dividen Dalam Bisnis
Secara umum, dividen dalam bisnis dan perusahaan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan metode pembagiannya. Mengacu pada pengertian dividen di atas, berikut ini beberapa macam dividen dalam bisnis:
Dividen Tunai (Cash Dividend)
Adalah metode pembayaran keuntungan secara tunai dan dikenai pajak hanya pada di tahun saat pengeluarannya.
Dividen Saham (Stock Dividend)
Adalah metode pembagian laba saham yang dilakukan melalui penambahan jumlah saham namun mengurangi nilai setiap saham dengan tujuan untuk tidak mengubah kapitalitas pasar.
Dividen Properti (Property Dividend)
Adalah metode pembagian laba saham yang dibayarkan melalui bentuk aset seperti pada bisnis properti, namun metode ini jarang digunakan dalam bisnis.
Dividen Interim (Interim Dividend)
Adalah pembagian laba saham yang diumumkan serta dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan keuntungan tahunan.
Dividen Hutang (Scrip Dividen)
Adalah pembagian laba saham kepada para pemegang saham dalam bentuk janji tertulis dimana perusahaan akan membayarkan sejumlah kas di masa mendatang. Dividen scrip bisa berbentuk bunga atau tidak berbunga, dan bisa diperjual belikan kepada para pemegang saham lainnya.
Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
Adalah pembagian laba saham yang dikeluarkan saat dewan direksi akan melakukan likuidasi bisnis dan mengembalikan semua aset bersih yang tersisa kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
Teori Kebijakan Dividen Menurut Para Ahli
1. Teori Dividen tidak relevan
Menurut Modiglani dan Miller, nilai perusahaan tidak ditentukan oleh ukuran Dividend Payout Ratio, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan kelas risiko perusahaan. Dengan kata lain, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset perusahaan merupakan penentu nilai perusahaan.
2. Teori The Bird in The Hand
Menurut Linter dan Gordon, ketika Pembayaran Dividen rendah, biaya modal perusahaan sendiri akan meningkat. Ini karena investor lebih suka dividen daripada capital gain.
3. Teori Perbedaan Pajak
Teori kebijakan dividen menurut Litzenberger dan Ramaswamy, pajak berlaku untuk dividen dan capital gain. Namun, investor lebih suka capital gain karena pemegang saham dapat menunda pembayaran pajak.
4. Teori Signaling Hypothesis
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, itu akan disertai dengan kenaikan harga saham. Begitu juga dengan sebaliknya. Ini adalah alasan lain mengapa investor lebih memilih dividen daripada capital gain.
5. Teori Clientele Effect.
Menurut teori ini, pemegang saham memiliki perspektif berbeda tentang kebijakan dividen perusahaan. Rasio pembayaran dividen yang tinggi lebih disukai oleh investor yang membutuhkan pendapatan saat ini.
Perhitungan Dividen
Laba saham yang didapatkan oleh masing-masing pemegang saham memiliki nominal yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham. Dalam menentukan nominal yang diterima oleh masing-masing pemegang saham, perusahaan menggunakan tiga elemen dasar perhitungan, yaitu:
- Laba bersih perusahaan (EPS)
- Dividen payout ratio (DPR)
- Jumlah saham beredar
Setelah laba bersih perusahaan diketahui, maka perusahaan akan menentukan berapa persen Dividen Payout Ratio (DPR) yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Besaran DPR ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Setelah kedua hal tersebut diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah yang akan dibagikan, dengan rumus berikut ini:
Dividen = laba bersih x DPR (dalam persentase)
Selanjutnya, perusahaan akan melakukan perhitungan berapa nominal yang akan didapatkan oleh pemegang saham dengan menentukan lebih dulu berapa besaran yang diterima setiap lembar saham. Dengan perhitungan berikut ini:
Dividen per saham = dividen : saham beredar
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh pemegang saham, maka akan semakin besar pula dividen yang akan mereka dapatkan.
Setelah kedua hal tersebut diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah yang akan dibagikan, dengan rumus berikut ini:
Dividen = laba bersih x DPR (dalam persentase)
Selanjutnya, perusahaan akan melakukan perhitungan berapa nominal yang akan didapatkan oleh pemegang saham dengan menentukan lebih dulu berapa besaran yang diterima setiap lembar saham. Dengan perhitungan berikut ini:
Dividen per saham = dividen : saham beredar
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh pemegang saham, maka akan semakin besar pula dividen yang akan mereka dapatkan.
Mekanisme Pembayaran Dividen
Perlu kamu tahu, pengumuman pembagian dividen kepada investor saham disertai oleh cum date, ex date, dan payment date. Cum date merujuk pada hari terakhir perdagangan saham, yang memungkinkan pemegang saham bisa memperoleh dividen dalam bentuk tunai maupun saham.
Ex date berarti investor yang membeli saham pada tanggal tersebut tidak bisa mendaftarkan namanya guna memperoleh dividen di tahun berjalan. Sementara, payment date mengacu pada tanggal ketika perusahaan membayarkan dividen tersebut kepada daftar pemegang saham resmi sesuai bentuk dan besaran yang ditentukan RUPS.
Perusahaan akan mentransfer langsung dividen ke rekening investor sesudah dikenakan Pajak Penghasilan (Pph) 10%. Rekening investor yang dimaksud bukan rekening tabungan biasa, melainkan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau Rekening Dana Investor (RDI) yang bisa dibuat di bank atau perusahaan sekuritas.
Prosedur Pembayaran Dividen
Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan laba saham kepada para pemegang saham, maka ada beberapa tanggal-tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:
Tanggal Pengumuman (Declaration Date)
Tanggal pengumuman adalah tanggal di mana perusahaan mengumumkan bentuk dan besaran dividen per lembar yang akan diterima oleh para pemegang saham. Selain itu, pada tanggal ini perusahaan juga akan menyampaikan kapan jadwal pembayaran akan dilakukan.
Tanggal Pencatatan (Date of Record).
Pada tanggal pencatatan, perusahaan akan mendata siapa-siapa saja nama pemegang saham perusahaan. Para pemegang saham yang namanya terdaftar akan mendapatkan hak dan menerima dividen, sedangkan para pemegang saham yang namanya tidak terdaftar pada tanggal pencatatan ini tidak akan mendapatkan hak memperolehnya.
Tanggal Cum – Dividen
Adalah hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen dalam bentuk tunai maupun saham.
Tanggal Ex – Dividen.
Pada tanggal ini, perdagangan saham yang terjadi sudah tidak lagi melekat hak memperoleh laba saham, sehingga para investor yang membeli saham pada tanggal ini tidak bisa mendaftarkan namanya untuk mendapatkannya.
Tanggal Pembayaran (Payment Date)
Tanggal pembayaran merupakan merupakan tanggal di mana perusahaan membagikan laba saham yang telah ditentukan bentuk dan besarannya kepada para pemegang saham. Pada tanggal ini, pemegang saham yang namanya sudah terdaftar dapat mengambil hak keuntungan mereka.
Istilah Pada Dividen
Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio seberapa banyak laba perusahaan yang dibagi menjadi dividen kepada pemegang saham. Contoh sederhana:
Laba bersih PT. ABC adalah Rp 1.000.000.000,-.
PT. ABC memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500.000.000,- kepada pemegang saham.
DPR = 500.000.000 / 1.000.000.000 * 100% = 50%.
Jadi, Dividend Payout Ratio (DPR) dari PT. ABC adalah 50%.
Dividend Per Share (DPS)
Dividend Per Share (DPS) adalah dividen per lembar saham. Angka ini didapat dari pembagian dividen perusahaan dengan jumlah total lembar saham.
Contoh sederhana:
PT. ABC memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500.000.000,- kepada pemegang saham.
Jumlah total lembar saham dari PT. ABC adalah 1 juta lembar.
DPS = 500.000.000 / 1.000.000 = Rp 500,-.
Jadi, Dividend Per Share (DPS) atau dividen per lembar yang diterima oleh pemegang saham adalah Rp 500,-
Dividend Yield
Dividend yield adalah perbandingan seberapa besar dividen yang dibagi perusahaan terhadap harga saham yang sedang beredar.
Contoh sederhana:
Dividend Per Share (DPS) dari PT. ABC adalah Rp 500,-.
Harga saham PT. ABC adalah Rp 10.000,-.
Dividend yield = 500 / 10.000 * 100% = 5%.
Jadi, dividend yield dari PT. ABC adalah 5%.
Demikianlah artikel yang menjelaskan secara lengkap mengenai "Pengertian Deviden dan Jenis - Jenis Deviden". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar