METODE
PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN
METODE PELAKSANAAN
Nama Perusahaan : ......................................
Pekerjaan : Jalan.
Lokasi : ......................................
Tahun anggaran :
2018
LINGKUP PEKERJAAN :
1. DIVISI 1 UMUM :
1.2 Mobilisasi dan Demobilisasi
2. DIVISI 2 DRAINASE :
2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan
Saluran Air
2.3 (3) Gorong² Pipa Beton Bertulang, Diameter
Dalam 75 cm - 85 cm
3. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH :
3.1 (1) Galian Biasa
3.1 (3) Galian Struktur kedalam 0-2 meter
3.2.2(a)
Timbunan Pilihan dari sumber galian
3.3 Penyiapan Badan Jalan
4. DIVISI 5 PEKERASAN BERBUTIR :
5.2 (1) Lapis Permukaan Agregate tanpa penutup
aspal
5. DIVISI 7 STRUKTUR
7.9 Pasangan Batu
Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai
spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
I PEKERJAAN FISIK.
1. PEKERJAAN MOBILISASI
1. Pekerjaan Persiapan.
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan
pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
1.1. Pembuatan Job Mix Design.
Sebelum
pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan
dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi
tersebut, diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa
ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan
kerja dalam pelaksanaan proyek.
1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya.
Tahap
berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi
peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.
1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan
Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas.
Untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap
kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat
yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
1.4. Rekayasa Lapangan.
Dengan
petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk menentukan
kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi
pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan
sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan direksi teknis.
15.
Material dan Penyimpanan.
Bahan yang
akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang
berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi
Teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete
diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat.
16.
Jadwal Konstruksi.
Jadwal
kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas
dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre
Construction Meeting/PCM).
1.7.
Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan
Dalam
pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a. Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Dump Truck 8 ton 6. Excavator
2. Dump truck 3-4m3,6 ton 7. Motor Greader
3. Tandem Roller 8 Water Tanker Truck
4. Vibrator Roller 9. Concrete Mixer
5. Wheel Loader 10. Alat Bantu
1.8.
Papan Nama Proyek
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas
dan informasi mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas
persetujuan Direksi pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan
lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan
ujung lokasi pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan
proyek.
2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan antara
lain:
Relokasi Utilitas untuk
telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya melalui beberapa tahapan :
- · Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan
- · Pelaporan terhadap Depertemen terkait
- · Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen terkait
2. DEVISI 2. DRAINASE.
2.1. Galian untuk Selokan Drainase
dan Saluran Air
Pekerjaan Galian untuk
selokan drainase dan saluran air dilakukan baik pada sisi kanan dan kiri jalan
sepanjang jalan yang akan dikerjakan.
Pelaksanaan galian untuk
selokan drainase dan saluran air meliputi :
1. Penggalian dilakukan dengan
menggunakan Excavator
2. Selanjutnya Excavator
menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
3. Dump Truck membuang material
hasil galian keluar lokasi jalan sejauh
4. Sekelompok pekerja akan
merapikan hasil galian
2.3(3) Gorong² Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 75 cm - 85 cm
Pekerjaan Gorong² pipa
beton bertulang akan dibuat dilokasi base camp dengan ukuran diamter dalam 75
cm dan diameter luar 85 cm sehingga ketebalan pipa beton = 10 cm
Urutan kerja pembuatan Gorong-gorong bipa beton bertulang:
·
Gorong-gorong dicetak di Base Camp
·
Flat Bed Truck mengangkut gorong-gorong jadi ke lapangan
·
Dasar gorong-gorong digali sesuai kebutuhan dan material
backfill dipadatkan dengan Tamper
·
Tebal lapis porus pada dasar gorong-gorong pipa 11 cm
·
Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
·
Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan
cara manual dengan menggunakan alat bantu
3. DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH.
3.1(1) Galian Biasa
Pekerjaan
Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian
structur, galian sumber bahan (borrow excavation), Galian perkerasan beraspal,
galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton
Pelaksanaan galian biasa
ini prosedurnya sebagai berikut :
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan
mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak
proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh
pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.
2. Penggalian secara Manual.
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini
penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi
galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi
proyek.
3. Penggalian dengan Menggunakan
Alat Berat.
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini
penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke
Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.
4. Dasar untuk perhitungan analisa
dari pekerjaan ini :
Asumsi :
·
Menggunakan tenaga manusia
·
kapasitas kerja berkelompok
·
kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
Urutan kerja/Metode kerja :
- Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan)
- Penggalian menggunakan tenaga manusia
- Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1,1 (satu koma satu) Km.
Asumsi :
- · menggunakan alat berat(cara mekanik)
- · Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan
- · Urutan kerja/Metode Kerja :
- · Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan)
- · Penggalian menggunakan alat berat( Excavator)
- · Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
- · Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.
3.1(3) Galian Struktur Kedalaman
0-2 Meter.
Pekerjaan penggalian
dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman
galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian
diangkut keluar lokasi proyek.
3.2.2(a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian.
Timbunan yang
diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau
batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai
tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud
penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam
segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR
paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100%
kepadatan kering maksimum.
Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengangkutan Material.
Pengangkutan Material
Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya
dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material
disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
2. Penghampara Material.
Penghamparan material
dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini harus
diperhatikan hal-hal berikut :
- Kondisi cuaca yang memungkinkan
- Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
- Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan
3. Pemadatan Material.
Pemadatan dilakukan
dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian
tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang
maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan
pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan
pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar
dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana
memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi
agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
Dasar perhitungan
analisis adalah :
- Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanis
2. lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan
- Urutan Kerja/Metode kerja :
- Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan whell Loader
- Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapangan pekerjaan 6 km.
- Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader
- Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller.
- Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
3.3 Penyiapan Badan Jalan.
Pekerjaan Penyiapan Badan
Jalan dilakukan setelah seluruh pekerjaan galian tanah (cutting) untuk
lereng-lereng gunung selesai dan telah memenuhi ketentuan elevasi yang
ditentukan dalam perencanaan serta telah disetujui oleh Direksi Lapangan
barulah dilakukan penyiapan badan jalan dengan ukuran sesuai gambar rencana/bestek.
Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut:
o
Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
o
Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah
dipotong/diratakan oleh Motor Grader
o
Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan
dengan alat bantu
3. DEVISI
5. PERKERASAN BERBUTIR.
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan,
pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis
pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan
suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi
bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu,
pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang
diperlukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi
ini.
5.2(1) Lapis Permukaan Agregate
tanpa penutup aspal.
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan bahan untuk pelaksanaan Perkerasan BerbutirTanpa Penutup Aspal (Lapis
Permukaan Agregat dan Lapis Pondasi Agregat) diatas permukan yang telah
disiapkan dan diterima sesuai dengan ketentuan dan detail yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Pemasokan bahan
akan mencakup, jika perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan
operasi-operasi lainnya yang diperiukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi
ketentuan dari Spesifikasi ini.
Pekerjaan Lapis Permukaan tanah penutup aspal dengan prosedur sebagai
berikut :
a. Pengangkutan Material.
Pengangkutan material
dari Base camp atau Quary kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan
volume material dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan
disatu tempat dan kekurangan material ditempat yang lain.
b. Penghampara Material.
Penghamparan material
dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap penghamparan ini harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Kondisi cuaca yang memungkinkan
·
Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan
sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi (15 cm padat).
·
Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan
pada lokasi yang telah ditetapkan.
c. Pemadatan Material.
Pemadatan dilakukan
dengan menggunakan Vibro Roller dan Tandem Roller, Dimulai dari bagian tepi ke
bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya
dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal
pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuai dengan hasil trial
compaction.
Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan
Asumsi :
- · pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
- · lokasi pekerjaan sepanjang jalan
- · Material agregat dicampur di Base Camp kontraktor atau pada lokasi quary.
·
Prosedur pelaksanan
:
- Pencampuran agregat dicampurkan di base Camp atau quary dengan menggunakan alat Wheel loader
- Pengangkutan material agregat dengan menggunakan alat Dump Truck
- Penghamparan material agregat dengan menggunakan alat Motor Greader
- Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
5. DIVISI
7. STRUKTUR.
7.9 Pasangan Batu.
a. Pekerjaan ini harus mencakup
pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari. Pasangan Batu. Pekerjaan
harus meliputi pemasokan semua bahan, penyiapan seluruh formasi atau pondasi
dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai
dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara
tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
b. Umumnya, pasangan batu harus
digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan, gorong-gorong pelat,
dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk
menahan beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utarna suatu pekerjaan
sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan,
lubang penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan
pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka kelas
pekerjaan di bawah Pasangan Batu (Stone Masonry) dapat digunakan seperti
Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau pasangan batu kosong yang
diisi (grouted rip rap).
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
· Asumsi :
- Menggunakan alat berat {secara mekanik).
- Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan
Prasedur Pelaksanaan :
- Semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi spesi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
- Batu dibersihkan dari tanah liat dan debu agar daya rekat semen terpenuhi.
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
·
6. PEKERJAAN LAIN – LAIN.
- Administrasi / Dokumentasi
Untuk melengkapi
Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang
ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
Disusun rapi dan
diketahui Direksi Pekerjaan. Foto-foto diambil pada setiap STA.
* Membuat as built drawing atau gambar
yang sesuai pekerjaan lapangan
* Membuat Laporan harian, mingguan dan
bulanan
* Membuat Back-up data sesuai dengan hasil
pekerjaan dilapangan.
Demobilisasi.
Semua alat kerja yang digunakan pada akhir/finishing pelaksanaan pekerjaan
segera dilakukan Demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat.
Pembersihan Akhir.
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka
kontraktor akan melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi
dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk
direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek
dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi,
PPTK/PPK dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa
pemeliharaan selama waktu yang telah ditentukan segala sesuatu yang terjadi
dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan harus
dilakukan perawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar