Pengertian Karakter, Remaja, Pengertian Karakter Menurut Para Ahli, Education of Character | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

30 Oktober 2014

Pengertian Karakter, Remaja, Pengertian Karakter Menurut Para Ahli, Education of Character

| 30 Oktober 2014
Sekilas Tentang Pendidikan Karakter.

berbagaireviews.com

Mengenai moral, tentu tidak asing lagi kita mendengarnya. Pada Pendidikan seringkali kita mendengar tentang moral dan prilaku. Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Pengertian Remaja.
     Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun sampai usia 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif. Pendidikan berkarakter yang dapat diberikan pada remaja, antara lain, berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun, dan peduli.

       Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan tinggi badan yang berpengaruh juga terhadap perkembangan psikisnya. Pada masa gejolak itu merupakan masa sulit sehingga remaja memerlukan pengendalian diri yang kuat ketika berada di sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. untuk itu, agar tidak terjurumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter.

Hubungan Pendidikan Karakter dengan Remaja.
       Pendidikan karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam pendidikan berprestasi mereka diajarkan nilai religius yang menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka terhadap lingkungan sosial. Di samping itu, mereka diajarkan juga nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan yang membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta damai. Dalam pendidikan karakter itu mereka diajarkan juga nilai suka bekerja keras, kreatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang dapat menjadikan remaja sebagai orang yang berprestasi.

       Nilai positif dalam pendidikan karakter dapat membentuk remaja yang unggul. Remaja yang memiliki karakter kuat akan tumbuh sebagai remaja yang unggul dan dibanggakan karena sehat secara fisik, stabil dalam emosi, dan intelektualnya yang berkembang baik.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

Adapun Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
     Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto

     Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya.
      Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
      Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

Nilai-nilai dalam pendidikan karakter, ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu ,
  • Religius,
  • Jujur,
  • Toleransi,
  • Disiplin,
  • Kerja Keras,
  • Kreatif,
  • Mandiri,
  • Demokratis,
  • Rasa Ingin Tahu,
  • Semangat Kebangsaan,
  • Cinta tanah air,
  • Menghargai prestasi,
  • Bersahabat/komunikatif,
  • Cinta Damai, Gemar membaca,
  • Peduli lingkungan,
  • Peduli social,
  • Tanggung jawab.
     Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.

    Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai sebagai berikut :
  • Metode keteladanan, 
  • Metode pembiasaan,
  • Metode pujian dan hukuman.
Untuk lebih lanjut tentang pengenalan karakter untuk remaja bisa di lihat di llink berikut :
http://www.berbagaireviews.com/2014/10/langkah-langkah-pendidikan-karakter.html
http://www.berbagaireviews.com/2014/10/rahasia-agar-remaja-mampu-menikmati.html

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar