Perang saudara merupakan sebuah perang yang terjadi antara dua atau beberapa faksi (saudara) dalam entitas politik. Ini bukan merupakan perang yang melibatkan dua negara namun perang yang terjadi justru malah terjadi di dalam lingkungan negara sebagaimana proses agresi militer belanda 1 . Dalam bahasa inggris perang saudara dikenal dengan istilah “Civil War” atau secara harfiah dikenal dengan perang warga sipil atau perang madani. Dampak perang negara justru lebih fatal ketimbang perang pada umumnya. Sebab, terjadinya di dalam lingkungan negara sehingga resiko timbulnya konflik yang lebih luas juga akan semakin besar.
Pengertian Perang Saudara (Civil War)
Perang Saudara merujuk kepada suatu jenis perang di mana bukan dua atau lebih negara yang menjadi kubu yang berlawanan namun beberapa faksi (=saudara) di dalam sebuah entitas politik. Dalam bahasa Inggris perang saudara disebut civil war yang secara harfiah artinya adalah "perang warga sipil" atau "perang madani". Tidak jarang sebuah perang saudara merupakan tanda awal perpecahan sebuah entitas politik. Perang Sipil alias Perang Saudara kerap menjadi konflik paling berdarah.
Perang sipil atau perang saudara di belahan dunia
Perbedaaan kepentingan dan pandangan tentu tak elok diselesaikan dengan cara bertikai, apalagi melancarkan perang. Kerugian bukan hanya metri, tetapi yang paling parah adalah kehancuran umat manusia dan peradabannya. biasanya dilakukan ketika ada dua kelompok yang bersebrangan atau berbeda kepentingan. Perang mengerikan yang menelan banyak korban jiwa yang meletus karena diawali ketidaksepakatan antara kubu tertentu. Perang juga terjadi ketika suatu kelompok ingin merebut sementara kelompok yang lain merasa harus mempertahankan kekuasaan.
Perang Saudara zaman Julius Caesar.
Pada 94 SM, Julius Caesar adalah salah satu orang paling kuat di dunia. Ia berhasil menaklukkan Gaul, dan begitu dicintai oleh prajurit yang berperang untuknya. Persaingan antara dirinya dan para pemimpin Romawi lainnya menyebabkan Caesar secara ilegal membawa pasukannya menyeberangi sungai Rubicon menuju jantung wilayah Romawi. Perang Saudaran pun terjadi. Ini adalah perang antara dua kubu pasukan yang bersenjatakan pedang, tombak, perisai, dan didukung oleh orang-orang lokal. Caesar membutuhkan waktu lima tahun untuk menghancurkan tentara Senat, yang dipimpin teman lamanya, Pompey. Ini adalah perang, yang secara efektif, mengakhiri masa Republik Romawi, dan melahirkan sebuah Imperium yang dipimpin oleh raja turun-temurun. Kerajaan ini menguasai hampir separuh wilayah Eropa, dan sukses menyebarkan bahasa, hukum, dan teknologi Romawi ke wilayah-wilayah tersebut.
Perang sipil di Inggris.
Perang Sipil di Inggris terjadi beberapa kali dalam kurun waktu antara 1642 hingga 1651. Perang ini adalah titik didih dari Perang Sipil yang terjadi di Barat. Alih-alih disebabkan perebutan calon raja, perang ini lebih karena perbedaan prinsip-prinsip politik dan agama. Kemenangan parlemen penciptaan sebuah monarki konstitusional. Perang ini membentuk konstitusi Inggris sekarang, juga menginspirasi undang-undang Amerika Serikat. Perang ini adalah tombak lawan tembak, meriam lawan kavaleri, dengan mesiu sebagai pemenangnya.
Perang sipil Amerika.
Dari 1861 hingga 1965, Amerika menunjukkan kepada dunia bagaimana kekuatan industri memenangkan peperangan. Penghancuran artileri, senapan isi, jalur kereta api, yang digabungkan dengan basis industri yang kuat, menciptakan perang hancur-hancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Secara politik, Perang Sipil berhasil mengakhiri zaman perbudakan dan dominasi tunggal Amerika Utara. Penting juga melihat bagaimana cara mereka berperang. Perang Saudara ini memperkenalkan kepada kita gagasan bahwa perang harus total. Negara-negara bagian yang menganut sistem industrialias mengerahkan seluruh kemampuan ekonominya untuk mendukung perang ini. Perang ini mengenalkan bagaimana parit punya peran penting dalam perang modern.
Perang Saudara di Spanyol.
Jika perang sipil Amerika diidentikkan sebagai awal Perang Dunia I, maka Perang Sipil Spanyol adalah awal Perang Dunia II. Pemberontakan tahun 1936 yang dipimpin Jenderal Franco memicu konflik sengit antara pendukungnya dengan orang-orang Republikan yang berlangsung hingga tahun 1939. Pada masa ini, Spanyol menjadi ladang uji coba Nazi Jerman dan Fasis Italia, dengan mengirim pasukan mereka untuk mendukung Franco. Perang ini juga disebut sebagai era munculnya fasisme sayap kanan. Selain itu, perang ini membentuk Spanyol modern dengan Franco sebagai penguasa selama beberapa dekade.
Perang saudara di Rusia.
Revolusi Rusia atau Revolusi Oktober atau Revolusi Bolshevik yang terjadi pada 1917 bukanlah “cinta satu malam”. Sebaliknya, rovolusi ini diikuti Perang Sipil selama lima tahun antara Tentara Merah Bolshevik melawan Tentara Putih Kekaisaran Rusia. Yang paling penting, perang ini telah mengubah Rusia dari Kekaisaran menjadi Republik Sosialis dengan nama resmi Uni Republik Sosialis Soviet (lebih dikenal sebagai Uni Soviet) yang kemudian menularkan ide komunisme ke seluruh penjuru dunia dan menjadi salah satu negara adi daya di abad 20. Perang ini juga dianggap sebagai salah satu pemicu berakhirnya Perang Dunia I karena Rusia memutuskan mundur dari perang untuk mengatasi konflik internal.
Perang sipil China.
Rusia mungkin menjadi kekuatan besar pertama yang mempraktikkan komunisme tapi itu bukan yang terbesar lebih-lebih yang terakhir. Pada 1927, Perang Saudara pecah di China, antara pasukan komunis melawan kaum nasionalis. Perang ini berlanjut hingga 1950 setelah terjadi jeda pada 1937-1946 karena kedua kubu sepakat bersatu untuk melawan tentara kolonial Jepang. Kemenangan komunisme membuat China seperti yang kita kenal sekarang, yang diperintah oleh CC Partai Komunis. Perang ini juga menyebabkan lahirnya Taiwan yang awalnya adalah tempat mengungsi tentara nasionalis sebagai negara yang merdeka.
Perang saudara di Vietnam.
Dari 1955 hingga 1975, Vietnam adalah rumah bagi perang proksi antara Barat yang kapitalistis melawan Timur yang komunis. Komunisme, yang menguasai Vietnam Utara berusaha mengusir pengaruh asing dan, tentu saja, memperluas pengaruh komunisme di Selatan. Perang paling berdarah di masa Perang Dingin inilah yang menciptakan Vietnam modern. Perang ini juga disebut membantu mengubah Amerika, dan negara-negara Barat lainnya, lebih fokus pada perdebatan politik: apakah tetap menggunakan intervensi militer atau menciptakan budaya kiri tandingan. Alih-alih memenangkan peperangan, Amerika justru dibuat malu dan rugi besar akibat perang ini.
Perang saudara di negara Kongo.
Perang saudara Kongo telah disebut "perang antarnegara terluas dalam sejarah Afrika". Ironisnya, perang itu sebenarnya dimulai ketika Rwanda berusaha untuk memerintah dalam pasukan anti-pemerintah yang beroperasi dari Republik Demokratik Kongo (saat itu dikenal sebagai Zaire). Pertempuran diperluas hingga pada akhirnya melibatkan sembilan negara dan 20 kelompok bersenjata, tidak hanya memperjuangkan integritas teritorial tetapi juga mengendalikan estimasi sumber daya alam senilai $ 24 triliun di negara itu.
Perang saudara di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, perang saudara juga beberapa kali pernah terjadi. Sebab, sebagai sebuah negara yang multikultural pastinya gesekan dan perbedaan bisa menjadi pemicu timbulnya konflik sehingga menyulut kepada peperangan. Perang saudara biasanya terjadi masih dalam satu wilayah. Jika sebelum jaman Indonesia lahir atau jaman kerajaan, banyak perang saudara yang terjadi dan berakibat pada runtuhnya kerajaan tersebut. Oleh sebab itu, berikut kita akan membahas mengenai contoh perang saudara di Indonesia.
Demikianlah artikel yang menjelaskan secara lengkap mengenai " Perang Saudara (Civir War) yang terjadi di Belahan Dunia dan Indonesia". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Artikel bacaan lainnya, silahkan klik Pustaka Pengetahuan
Bacaan untuk belajar wirausaha, silahkan klik Baraja Farm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar