Bioteknologi di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.
Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penerapan bioteknologi di bidang farmasi
Biopharmaceuticals merupakan molekul biologis yang kompleks dan umumnya dikenal dengan protein, yang bertujuan untuk mengjilangkan mekanisme yang mendasari untuk pengobatan penyakit. Namun, hal tersebut tidak sesuai atau tidak benar, ketika digunakan untuk mengobati kasus diabetes mellitus tipe I, insulin hanya dapat digunakan untuk mengobati gejala – gejala penyakitnya, dan bukan penyebab utama dari penyakit tersebut. Bioteknologi farmasi, umumnya digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar dan kompleks dengan bantuan sel – sel hidup.
Keuntungan dari adanya bioteknologi farmasi yaitu mampu membentuk vaksin yang lebih baik. Biotek perusahaan dapat mendesain dan memprodukdi vaksin yang lebih aman oleh organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetika. Vaksin – vaksin dari biotek dapat meminimalkan resiko infeksi.
Bioteknologi Dalam Farmasi
1. Antibodi.
Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penerapan bioteknologi di bidang farmasi
Biopharmaceuticals merupakan molekul biologis yang kompleks dan umumnya dikenal dengan protein, yang bertujuan untuk mengjilangkan mekanisme yang mendasari untuk pengobatan penyakit. Namun, hal tersebut tidak sesuai atau tidak benar, ketika digunakan untuk mengobati kasus diabetes mellitus tipe I, insulin hanya dapat digunakan untuk mengobati gejala – gejala penyakitnya, dan bukan penyebab utama dari penyakit tersebut. Bioteknologi farmasi, umumnya digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar dan kompleks dengan bantuan sel – sel hidup.
Keuntungan dari adanya bioteknologi farmasi yaitu mampu membentuk vaksin yang lebih baik. Biotek perusahaan dapat mendesain dan memprodukdi vaksin yang lebih aman oleh organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetika. Vaksin – vaksin dari biotek dapat meminimalkan resiko infeksi.
Bioteknologi Dalam Farmasi
1. Antibodi.
adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi virus, bakteri, dan zat asing yang digunakan untuk melawan mereka. Contoh: antibodi monoklonal.
2. DNA Rekombinan Produk.
Merupakan rekayasa genetika DNA yang diciptakan oleh penggabungan fragmen DNA dari organisme yang berbeda – beda. Produknya antara lain DNA rekombinan obat, DNA rekombinan hormon pertumbuhan, protein DNA rekombinan, dan vaksin DNA rekombinan.
3. Protein.
3. Protein.
Potein dibuat dari asam amino yang besar, molekul kompleks yang sebagian besar bekerja pada sel dan diperlukan bagi struktur, fungsi, dan regulasi jaringan tubuh dan organ.
Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Obat
Mikroorganisme merupakan agen yang dapat membantu bidang pengobatan. Mikroorganisme tersebut misalnya digunakan untuk membuat antibiotic dan vaksin.
Vaksin.
Mikroorganisme merupakan agen yang dapat membantu bidang pengobatan. Mikroorganisme tersebut misalnya digunakan untuk membuat antibiotic dan vaksin.
Vaksin.
Pembuatan vaksin dilakukan dengan rekayasa genetic. Pada masa ini berjuta-juta orang melakukan vaksinisasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin telah membantu dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan dengan suntikan atau oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan mikroorganisme tersebut. Contohnya, vaksin disentri, tetanus, dan lain lain
Vaksin Hepatitis.
Saat ini vaksin hepatitis sudah tersedia, sehingga anak-anak maupun orang dewasa dianjurkan untuk melakukan vaksinasi hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus terdiri atas selubung protein dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini dimasukkan dalam tubuh manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat menangkal virus yang masuk. Saat ini sudah berhasil diisolasi gen yang menghasilkan selubung protein tanpa menghasilkan DNA-nya. Caranya hampir sama dengan pembuatan insulin, yaitu gen tersebut dimasukkan ke dalam sel ragi Saccharomyces sehingga sel ragi ini akan menghasilkan protein virus yang tidak berbahaya bagi tubuh kita. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan memproduksi antibodi, akibatnya orang yang disuntik akan kebal dari serangan virus hepatitis.
Antibiotik.
Antibiotik.
Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu atau dibuat secara semisitetis. Antibiotic berguna menghambat atau membunuh pertumbuhan kuman penyebab penyakit. Antibiotik pertama yang ditemukan adalah antibiotic yang dihasilkan dari jamur penicillum notatum. Salah satu contoh antibiotic adalah Penisilin. Penisilin adalah antibiotic yang ampuh melewati infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus. Antibiotic lainnya yang sekarang banyak dipakai adalah antibiotic yang berasal dari genus Streptomyces. Antibiotic yang termasuk kelompok ini adalah streptomycin dan tetracycline. Antibiotik tersebut sangat ampuh melawan bakteri Tuberculosis. Berikut beberapa jenis antibiotic tersebut.
Penicillin.
Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila anda sakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotic ini tidak ada gunanya. Komponen utama pencilin adalah pensilin G yang dapat diubah menjadi bentuk yang lain. Penicillin G terdegrasi oleh asam lambung sehingga penicillin diberikan melalui sutikan. Ada juga jenis penicillin yang tidak dapat dipengaruh oleh asam lambung, dapat berupa sirup atau tablet.
Tetrasiklin.
Tetrasiklin dihasilkan oleh bakteri Streptomycin aureofaciens. Berbagai bentuk tetrasiklin aktif melawan bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran kurang lebih sama dengan penisilin. Walau demikian, berkembangya resistensi (kebalnya kumah terhadap obat) telah mengurangi efektivitasnya antibiotic ini. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang berkembang.
Antibiotik Sefalosporin.
Sefalosporin berasal dari jamur Chepalosporium yang ditemukan pada tahun 1984. Sefalosporin aktif untuk bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran yang kurang lebih sama dengan penisilin. Sefalosporin terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penisilin
Demikianlah artikel yang menjelaskan secara lengkap mengenai "Bioteknologi di bidang farmasi". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar