Peristiwa yang terjadi di sekitar kita tentunya ada proses dan hubungan sebab-akibat dengan peristiwa lainnya. Di dalam explanatory text terdapat penjelasan tentang hubungan sebab-akibat tersebut dengan menggunakan aspek “mengapa” dan “bagaimana” suatu peristiwa terjadi.
Pengertian Teks Eksplanasi (Explanatory Text).
Pengertian teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses atau tahapan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ terjadinya suatu fenomena atau peristiwa yang berkaitan dengan alam, sosial, ilmiah, dan budaya.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi adalah suatu paragraf atau teks yang isinya menjelaskan informasi mengenai proses terjadinya suatu fenomena, baik itu fenomena alam, ilmu pengetahuan, serta kehidupan sosial dan budaya. Jenis teks ini sering ditemukan dalam buku-buku sains, geografi dan sejarah.
Pada dasarnya tujuan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan tentang “mengapa” dan “bagaimana” suatu fenomena atau peristiwa terjadi. Misalnya, artikel tentang dampak global warming, peristiwa meletusnya gunung merapi, dan lain sebagainya.
Pengertian Teks Eksplanasi Menurut Para Ahli
Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.
Sedangkan MENURUT Restuti (2013:85) mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.
Dan Menurut (Mahsun, 2013: 189) : Teks ini disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat tentang apa yang dibicarakan. Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang terjadi. Sementara itu, bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang terjadi. Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada.
Ciri - Ciri Teks Eksplanasi.
Explanatory text memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
- Semua informasi yang disampaikan di dalam teks adalah berdasarkan fakta (faktual) tanpa adanya tambahan opini dari penulis.
- Topik yang dibahas di dalamnya adalah fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau bersifat ilmiah.
- Jenis teks ini bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal-hal yang dibahas.
- Struktur teksnya terdiri dari tiga jenis, yaitu; pernyataan umum, deretan penjelas atau sebab-akibat, dan interpretasi.
- Penjelasan di dalam teks ini menggunakan sequence markers, seperti; Pertama, Kedua, Ketiga, dan lainnya.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi.
Explanatory text memiliki unsur kebahasan yang unik dan berbeda dengan jenis teks lainnya. Adapun beberapa kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
- Pembahasan topik lebih fokus pada hal-hal yang bersifat umum (generic), bukan partisipan manusia. Contoh; gempa bumi, gunung meletus, tsunami, badai, dan lain-lain.
- Dalam penulisannya harus menggunakan istilah-istilah yang ilmiah.
- Dalam penulisannya harus menggunakan kalimat pasif.
- Penulisannya lebih sering memakai verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
- Penulisannya banyak menggunakan konjungsi kausal dan waktu. Contoh; sebelum, pertama, jika, kemudian, sehingga.
- Penulisan eksplanasi bertujuan untuk menjustifikasi bahwa sesuatu yang dijelaskan secara kausal itu benar adanya.
Struktur Teks Eksplanasi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, di dalam explanatory text terdapat 3 struktur yang membangun teks ini sehingga menjadi satu kesatuan. Adapun struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan Umum
Pada bagian pernyataan umum memuat tentang penjelasan umum mengenai suatu topik atau peristiwa yang dibahas. Pernyataan umum ini bisa berupa pengenalan atau penjelasan singkat tentang suatu peristiwa/ fenomena.
2. Deretan Penjelas
Pada bagian deretan penjelas terdapat informasi mengenai sebab-akibat suatu peristiwa atau fenomena. Bagian deretan penjelas ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjelaskan suatu peristiwa secara berurutan dari awal hingga akhir.
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan teks penutup dan bukan suatu keharusan. Pada bagian interpretasi ini menjelaskan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas dari topik yang dibahas.
Jenis - Jenis Teks Eksplanasi.
Menurut NWS Departement School and Education (2012), terdapat empat jenis explanatory text. Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi tersebut:
- Eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan suatu fenomena. Misalnya; urutan siklus kehidupan rantai makanan.
- Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal-muasal atau penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap. Misalnya; proses terjadinya tanah longsor.
- Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi kemungkinan yang bisa terjadi di balik suatu fenomena alam. Misalnya; letusan gunung merapi mungkin memicu terjadinya bencana alam lain yang dahsyat.
- Eksplanasi Faktorial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang efek serta hasil dari suatu proses. Misalnya; efek terjadinya kolonialisasi.
Tujuan Teks Eksplanasi
Tujuan penulisan teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu yang terjadi secara alamiahm, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun sosial.
Contoh Teks Eksplanasi
Tsunami
Tsunami adalah istilah yang berasal dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan name yang berarti ‘pelabuhan’ dan ‘gelombang’. Para ilmuan mengartikannya sebagai gelombang pasang atau gelombang laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.
Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut pemukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air laut akan surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar