Bagi para pengemar film horror Indonesia, siapa yang tak kenal lagu lingsir wengi? Lagu ini menjadi fenomenal ketika dinyayikan oleh Julie Estelle yang berperan sebagai Samantha dalam sebuah film Kuntilanak. Kemudian terciptalah sebuah opini di masyarakat bahwa lagu tersebut berbau mistik dan negatif. Banyak orang yang percaya bahwa lagu tersebut bisa dijadikan lagu untuk memanggil makhluk halus. Hal itu semakin diperkuat dengan adanya cerita dari sebagaian orang yang didatangi kuntilanak setelah menyanyikan lagu itu. Namun, benarkah lagu ini mengandung aura magis untuk memanggil kuntilanak?. Film kuntilanak merupakan awal mula terjadinya kesalahpahaman mengenai makna lagu lingsir wengi. Di dalam film ini, durmo lingsir wengi dijadikan tembang yang dinyanyikan Julie Estelle untuk memanggil para kuntilanak. Sehingga masyarakat banyak yang menghubungkan lagu ini dengan hal-hal yang berbau mistik.
Lagu ini sempat menjadi lagu populer ketika keberadaannya digunakan sebagai backsound sebuah film Indonesia yaitu serial Kuntilanak, film tersebut menyajikan film horor dimana lagu lingsir wengi dilarang dinyanyikan pada waktu tertentu, karena akan mengundang mahluk gaib yaitu kuntilanak. Dari film ini timbul makna negatif dari masyarakat tentang lagu ini, padahal sejarah dari lagu ini begitu baik dan patut untuk kita ketahui.
Sejarah dan Asal Usul Lagu Lingsir Wengi.
Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil Raden Said ini memiliki nama-nama lain seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Dan ternyata Beliau lah yang menciptakan kidung Lingsir Wengi tersebut. Nama Kalijaga sendiri diperolehnya karena beliau menyukai berendam di sungai pada saat beliau berada di Cirebon, lahir sekitar tahun 1450 SM dengan nama kecil Raden Said. Sunan Kalijaga salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam dengan media budaya jawa, seperti wayang kulit, seni ukir, gamelan, dan yang lain. Durmo lingsir wengi merupakan arti lagu penolak mahluk halus, namun beberapa dari mereka salah mengartikan menjadi pengundang mahkluk halus. Lagu lingsir wengi diciptakan sebagai penolak bala godaan mahluk halus.
Sunan Kalijaga menciptakan kidung Lingsir Wengi ini dengan memakai pakem gending Jawa yaitu Macapat. Pakem Macapat ini terdiri dari 11 macam pakem yang salah satunya yaitu pakem Durma yang dipakai dalam Lingsir Wengi. Biasanya, lagu-lagu yang memakai Pakem Durma harus mencerminkan suasana yang keras, sangar, suram, kesedihan, bahkan bisa mengungkapkan sesuatu yang mengerikan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, lagu Lingsir Wengi dilantunkan dengan perasaan yang lembut, tempo pelan, dan sangat menyayat hati.
Sunan Kalijaga menggunakan pakem Durma dalam penciptaan lagu lingsir wengi ini. Pakem Durma merupakan salah satu pakem gending Jawa yang terdapat di dalam pakem Macapat. Setiap lagu yang menggunakan pakem macapat ini mencerminkan watak yang berbeda-beda. Pakem Durma ini sendiri mencerminakan watak lagu yang penuh dengan sifat keras, sangar, suram sampai dengan kesedihan. Bahkan tak jarang mengungkapkan hal-hal yang angker dalam kehidupannya. Itulah yang menyebabkan lagu ini dinyanyikan dalam tempo yang pelan serta penuh dengan perasaan bahkan sampai menyayat hati. Hal itulah yang mungkin menyebabkan banyak orang yang mendengarkan lagu ini menjadi ketakutan.
Lagu Lingsir Wengi dipakai oleh sunan Kalijaga setelah melakukan shalat malam yang berfungsi untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin mengganggu. Selain itu makna lagu tersebut tersirat menyatakan sebuah doa kepada Tuhan.
Lagu asli lingsir wengi bertema percintaan, di durmo lingsir wengi berarti memanggil mahkluk halus namun maknanya memperingatkan kepada mahkluk halus tersebut untuk tidak membawa maut. Meskipun durmo lingsir wengi ada kata-kata seperti jin dan setan, toh makna sesungguhnya bukan untuk memanggil setan seperti yang selama ini dipikirkan banyak orang. Tapi, memanggil makhluk halus untuk diperingatkan agar tidak mengganggu.
Bahkan, pada zaman dahulu lagu lingsir wengi ini biasa dinyanyi oleh seorang ibu untuk menidurkan buah hatinya. Selain itu, banyak juga yang menyanyikan setelah melaksanakan sholay malam sebagai ganti wirid. Hal tersebut dilakukan karena lagu ini mengandung arti sebagai permohonan doa kepada Tuhan.
Lirik Lagu Lingsir Wengi.
Penggunaan lagu Lingsir Wengi ini sebagai lagu latar dari film Kuntilanak Indonesia membuat maknanya menjadi salah arti. Sehingga membuat para pendengar lagu tersebut menjadi ketakutan karena akan kedatangan makhluk gaib ketika mendengar lagu ini. Padahal dulunya, lagu Lingsir Wengi ini biasa dinyanyikan oleh ibu-ibu untuk menidurkan anaknya di kala malam yang sunyi, yang berfungsi agar si anak diberikan perlindungan oleh Tuhan yang Maha Pelindung. Tak heran lagu ini pun memiliki nama lain yaitu kidung Rumekso Ing Wengi. Maka intinya, lagu Lingsir Wengi itu bukanlah lagu pemanggil makhluk ghaib, setan, ataupun kuntilanak, melainkan lagu yang berisi pesan tersirat untuk kebaikan.
Disini perlu dibedakan antara lagu dan durmo. Lagu lingsir wengi memiliki lirik asli seperti ini
Lingsir Wengi
Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Rino wengi
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi
Yng dalam bahasa indonesianya kira-kira seperti ini
Menjelang Tengah Malam
saat menjelang tengah malam
sepi tidak bisa tidur
tergoda bayanganmu
di dalam hatiku
permulaanya
hanya bercanda kemudian terjadi
tidak mengira akan jadi cinta
kalau sudah saatnya akan terjadi pada diriku
menderita sakit cinta(jatuh cinta)
aku harus mengeluh kepada siapa
siang dan malam
yang saya cinta jangan lupakan ku
janjinya kuharap tak diingkari
Sedangkan durmo (bagian macapat) lingsir wengi yang dinyanyikan di film kuntilanak berlirik seperti ini
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
dalam bahasa indonesia seperti ini kira-kira artinya
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna
Jangan terbangun dari tidurmu
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)
Aku sedang gelisah,
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut
saat didengar, dan lagu Lingsir Wengi ini merupakan satu-satunya lagu Jawa yang termasuk kedalam tujuh buah lagu itu. Memang, lagu ini sudah sangat familiar bagi masyarakat Jawa. Dikarenakan lagu ini sudah ada semenjak jamannya keberadaan para wali songo ketika menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.
Coba saja Anda pelajari lirik lagunya berikut ini:
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Untuk tahu maknanya, kita artikan dulu ke dalam Bahasa Indonesia:
Menjelang malam, dirimu akan lenyap
Jangan bangun dari tempat tidurmu
Awas jangan menampakkan diri
Aku sedang dalam kemarahan besar
Jin dan setan yang kuperintah
Menjadi perantara
Untuk mencabut nyawamu
Nah, dalam 3 baris lirik terakhir memang mengalami kesalahan dalam penerjemahannya, hingga ada yang mengoreksinya menjadi:
Jin dan setan kuperintahkan
Jadilah apa saja
Jangan membawa maut
Ada yang perlu digaris bawahi dalam penafsiran masyarakat yang salah menempatkan lagu Lingsir Wengi ini sebagai lagu yang memiliki image negatif, atau menyeramkan bahkan dilarang untuk menyanyikannya dalam waktu-waktu tertentu. Konon kata mereka lagu ini bisa mendatangkan kehadiran sosok makhluk gaib yang bernama kuntilanak.
Makna Lagu Lingsir Weng.
Untuk itu, perlu dijelaskan kepada mereka bahwa pandangan mereka itu sebenarnya salah. Lagu Lingsir Wengi ini diciptakan oleh penciptanya bukanlah sebagai lagu pemanggil makhluk gaib ataupun sejenisnya. Nah, untuk menjelaskannya, mari kita telusuri sejarah lagu ini. Kita harus kembali ke jamannya para Wali Songo.
Sebenarnya, apabila diperhatikan dengan saksama, lirik dari lagu ini bisa diartikan sebagai mantra tolak bala. Karena dalam liriknya, lagu ini mengandung doa semoga dijauhkan dari hal-hal buruk. Selain itu di dalam lagu ini juga mengingatkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan supaya terhindar dari kutukan serta malapetaka. Jadi, anggapan bahwa lagu lingsir wengi ini adalah lagu pemanggil kuntilanak adalah sesuatu yang salah.
Nah, penggunaan lagu lingsir wengi dalam Film Kuntilanak membuat masyarakat menyalah artikan maknanya. Sehingga membuat para pendengar lagu itu menjadi ketakutan akan didatangi oleh makhluk ghaib. Padahal sebenarnya lagu ini bukanlah pemanggil makhluk ghaib, setan bahkan kuntilanak sekalipun. Namun, lagu ini berisikan pesan tersirat untuk kebaikan para pendengarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar