Mahasiswa Mulai Gerah, Ancam akan menduduki DPR dan Turun Kejalan 12 Januari.
Mahasiswa nampaknya mulai gerah dengan kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak Pro – Rakyat. Beberapa elemen Mahasiswa Indonesia sudah mulai buka suara dan ancam akan turun ke Jalan serta menduduki gedung DPR/MPR.
Pada 5 Januari 2017, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Sumbagsel dan Sumbagut telah mengeluarkan pernyataan sikapnya menolak dan menuntut agar pemeritah mencabut kembali PP Nomor 60 Tahun 2016 dan membatalkan kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA.Kamis (5/1/2017).
Dan hari Ini, Minggu 8 Januari 2017, KM ITB (Keluaga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung) juga telah mengeluarkan Pernyataan sikapnya terkait dengan kebijakan- Kebijakan Jokowi yang mereka nilai sangat rancu dan tidak berpihak pada rakyat. Bahkan KM ITB didalam suratnya mengeluarkan ancaman akan menduduki Gedung DPR/MPR RI jika dalam waktu 90 hari presiden Jokowi tidak merespon Surat Terbuka yang mereka layangkan.
Mahasiswa ITB akan meminta (MPR) Majelis Permusyawaratan Rakyat menggelar Sidang Istimewa untuk meminta Pertanggungjawaban Jokowi selaku Kepala Negara atas tindakan - tindakan Pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan konstitusi UUD 1945 dan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Mahasiswa menilai, Rezim kali ini seakan main-main dalam memerintah negara sehingga harga diri bangsa serta kesejahteraan rakyat jauh dari kata bahagia.
Akhirnya keresahan Mahasiswa sebagai palang pintu terbukanya Reformasi pada kejatuhan Presiden Soeharto kembali memuncak melihat kondisi hasil reformasi yang dianggap justru semakin parah di era Presiden Joko Widodo.
Keresahan ditunjukkan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nasional Jakarta yang juga selaku Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Bagus Tito Wibisono. Seruan aksi dengan nama Reformasi jilid II ini bertebaran di seluruh sosial media, Berikut isi lengkap Himbauan dan Pernyataan Sikap Koordinator Pusat Bem Seluruh indonesia yang di Tandatangan oleh Ketua Umum BEM UNJ Bagus Tito Wibisono.
Seruan Aksi 121 BEM Seluruh Indonesia.
Hidup rakyat Indonesia!
Jika hari ini pemerintah sewenang-wenang dalam menetapkan kebijakan, serta saling lempar-melempar tanggung jawab, maka hanya ada satu kata, LAWAN!
Harga-harga naik di awal tahun 2017, menunjukan prospek dan kualitas kerja pemerintah yang nyata. NYATA MEMERAS RAKYATNYA!
Rezim kali ini seakan main-main, memerintah negara yang kualitasnya bukan main, sehingga harga diri bangsa serta kesejahteraan rakyat jauh dari kata bahagia.
Maka, saya menyerukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia, turunlah ke jalan!
Ramaikan jalanan dan buatlah parlemen jalanan!
Jika hari ini parlemen sesungguhnya lemah dalam memanggul amanah.
Turunlah ke jalan!
Ramaikan jalanan dan tetaplah menjadi singa di jalanan.
Aumkan keresahan rakyat atas kegagalan pemerintahan mengelola negara!
Maka tetapkanlah!
12 Januari 2017, sebagai aksi serentak mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia!
Maka tetapkanlah!
Aksi 121 adalah aksi bela rakyat!
Maka tetapkanlah!
Jika pemerintah masih bercanda mengelola negara, maka REFORMASI JILID 2 harus menggelora!
Bergeraklah!
Turunlah ke jalan!
Jika penjajahan masih ada, bahkan dari saudara sendiri, maka semboyan kita tetap, MERDEKA ATAU MATI!
“Karena memimpin tidak sebercanda itu.”
Hidup mahasiswa!
Hidup rakyat Indonesia!
Ttd
Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia
Ketua BEM UNJ
Bagus Tito Wibisono
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ikut Demo Nasional 12 Januari.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassr, Dedi Miswar mengatakan akan ikut Demo Nasional pada 12 Januari 2017 mendatang.
"Atas nama mahasiswa Indonesia, Insya Allah ikut pada aksi tersebut," kata mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris tersebut, Senin (9/1/2017).
Dedi Miswar menegaskan, pemerintah harusnya bertanggungjawab atas keputusan yang diambil dalam hal menaikkan biaya pengurusan surat-surat kendaraan bermotor.
"ini berkesan lempar batu sembunyi tangan mencari posisi aman untuk tidak disalahkan," ungkap mahasiswa angkatan 2013 tersebut memberikan pendapatnya terkait polemik yang mulai ramai diperbincangkan. Dedi Miswa mengatakan kalau alasannya untuk mencegah pungutan liar (pungli) harusnya bukan dengan cara menaikkan biaya pengurusan surat-surat kendaraan bermotor, harusnya penjagaannya saja yang diperketat.
"Naiknya biaya pengurusan surat-surat kendaraan tersebut semakin memberatkan masyarakat, sudah BBM naik ditambah harga sembako, terus listrik, sekarang pengurusan STNK Dan lain-lain, besok apa lagi yang naik?," kata Dedi Miswar.
Megawati Jadikan Anak buahnya Penjaga Pemerintahan Jokowi – JK.
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan Partai dan anak buahnya akan jadi pengawal dan penjaga pemerintahan Jokowi – JK.
“PDIP selalu ikut dan berdiri kokoh menjaga jalannnya pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres JK sebagai suatu pemerintahan yang terpilih secara konstitusional melalui pemilu,” Kata Megawati dalam pidato politiknya di Assembly Hall JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Megawati menggaransi Partainya akan terus mengawal dan menjaga pemerintahan Jokowi-Jk yang saat ini sudah mulai dikritik publik.
“Jadi kalau ada yang mau macam-macam, Bapak Presiden, Pak Wapres, panggil saja kita. Kalau ada yang mau macam-macam, anak buah saya sudah ada loh, Bapak,” tutur Mega dalam pidato perayaaan ulang tahun PDIP ke – 44.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar