Pelopor Konferensi Asia Afrika.
Indonesia terus meyakinkan empat negara pelopor ini untuk melaksanakan konferensi yang lebih dari sekedar Lima Negara itu, India, Srilanka, Birma, Indonesia, dan Pakistan. Ide untuk menyelenggarakan konferensi yang lebih tinggi itu merupakan dorongan dari Presiden Soekarno dan hasil perundingan para menteri dan duta besar Indonesia di Tugu, Puncak. Pertemuan yang dikenal sebagai pertemuan Tugu ini dilakukan sebagai persiapan sebelum Mr. Alisastroamijoyo berangkat ke Kolombo untuk memenuhi undangan dari Perdana Menteri Ceylon, Sir John Kotelawala.
Pelopor Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika.
1. Ali Sastroamidjoyo-Indonesia.
2. Jawaharlal Nehru - India.
3. John Kotelawala - Sri Lanka.
4. Muhammad Ali Bogra - Pakistan.
5. U nu- Myanmar
Kilas Balik.
- 23 Agustus 1953 - Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo (Indonesia) di Dewan Perwakilan Rakyat Sementara mengusulkan perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika dalam perdamaian dunia.
- 25 April–2 Mei 1954 - Berlangsung Persidangan Kolombo di Sri Lanka. Hadir dalam pertemuan tersebut para pemimpin dari India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia memberikan usulan perlunya adanya Konferensi Asia-Afrika.
- 28–29 Desember 1954 - Untuk mematangkan gagasan masalah Persidangan Asia-Afrika, diadakan Persidangan Bogor. Dalam persidangan ini dirumuskan lebih rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa saja yang akan diundang.
- 18–24 April 1955 - Konferensi Asia-Afrika berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Persidangan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan diketuai oleh PM Ali Sastroamidjojo. Hasil dari persidangan ini berupa persetujuan yang dikenal dengan Dasasila Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar