Penyusutan Air Danau Tiberias, Water of Lake Galilea, which is increasingly drying up. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

18 Juni 2015

Penyusutan Air Danau Tiberias, Water of Lake Galilea, which is increasingly drying up.

| 18 Juni 2015
Danau Tiberias yang semakin Mengering.

berbagaireviews.com

Air dari Danau Tiberias merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel. Tetapi saat sekarang ini, pemerintah Israel sangat khawatir karena keberadaan air Danau Tiberias sudah kian menepis dan hanya bisa bertahan kurang - lebih 10 tahun dari sekarang 2012.

Bagaimana tidak, setiap hari, rata-rata 1,7 juta meter kubik air dikuras dari Danau Thabariyyah, atau sekitar 400 juta meter kubik per tahun. Akibatnya, debit airnya terus menurun. Dan, penurunan diperkirakan bakal terus terjadi karena konsumsi air terus naik akibat peningkatan populasi, baik karena kelahiran, migrasi orang orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia menuju Israel, maupun kebutuhan industri dan pertanian.

Sesekali memang terjadi peningkatan debit air di danau tersebut jika iklim dan cuaca mendukung, seperti curah hujan yang tinggi dan musim dingin. Namun, hingga kini kondisi permukaanya masih bertengger di garis merah. Harian terkemuka Israel, Haaretz, melaporkan bahwa dalam empat tahun terakhir, terjadi kekurangan air yang parah di Israel, yang penurunannya mencapai 90 persen. Sebuah persoalan serius bagi negara Zionis tersebut.

Pada saat tertentu, curah hujan cukup tinggi dalam dua tahun terakhir, sehingga debit air Danau Thabariyyah masih mengalami peningkatan. Pada akhir 2013 lalu, permukaan Danau Thabariyyah naik setinggi 1,22 meter dibanding tahun sebelumnya, demikian laporan Haaretz. Tapi, kondisi tersebut masih tetap mengkhawatirkan. Maka, agar penurunan debit air Danau Thabariyyah ke level yang berbahaya tidak terus terjadi, banyak kalangan di Israel menyerukan untuk mengurangi pemompaan air dari sumber sumber natural seperti Danau Thabariyyah dan air bawah tanah, dan mulai beralih ke penyulingan air laut. Apalagi, air Danau Thabariyyah juga berada dalam risiko menjadi asin oleh semburan mata air asin di bawah danau.

Selain dari mata air bawah tanah, sumber air utama yang masuk ke Danau Thabariyyah berasal dari Sungai Yordan yang mengalir dari utara ke selatan. Pada 1964 silam, ketika Israel mulai menguras Danau Thabariyyah dalam skala besar, negara-negara Arab yang marah oleh pendudukan Palestina, juga membuat rencana terhadap danau itu.

Suriah yang menjalankan rencana Liga Arab membangun perusahaan yang bertugas mengalihkan aliran air ke Danau Thabariyyah. Yaitu dengan membelokkan aliran Sungai Hasbani dan Sungai Banis, ke arah Yarmuk. Sehingga, air dari kedua sungai tersebut tak masuk ke Sungai Yordan, yang bakal berlanjut ke Danau Thabariyyah.

Langkah Suriah tersebut, juga berbagai peristiwa lain, menjadi salah satu pemicu Perang Enam Hari antara negara - negara Arab dengan Israel, pada 1967 silam. Maka, untuk mengamankan sumber air tersebut, pada 1967 silam, Israel merebut Dataran Tinggi Golan.

Pemerintah Israel kepada segenap warganya, memberi peringatan sebagai berikut :

    Danau Kinneret, waduk utama air bersih Israel kian mengering ! Bertahun-tahun curah hujan di bawah rata-rata telah menyebabkan level air berada di “garis hitam,” dimana air tidak bakal dapat dipompa lagi tanpa menyebabkan kerusakan parah pada pasokan air secara keseluruhan. Meskipun ada rencana untuk membangun pabrik desalinasi, ia tidak akan beroperasi selama beberapa tahun,sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menghemat air !.

Mengeringnya air Danau Tiberias sangat tampak jelas terlihat dari penyusutan ketinggian air dan ambang batas level yang sangat mengkawatirkan. Tentu saja, akan memberikan dampak yang sangat besar bagi pendudukan Israel. Hal ini, akan mempengaruhi disegala bidang, terutama sanitasi dan pertanian.



Apakah pertanda Kiamat semakin dekat dengan penyusutan air Danau Tiberias ini, silahkan klik http://www.berbagaireviews.com/2015/06/tanda-kiamat-sudah-dekat-mengeringnya.html

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar