Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) merupakan salah satu subspesies kambing yang dipelihara atau dijinakkan dari kambing liar Asia Barat Daya dan Eropa Timur. Kambing merupakan anggota dari keluarga Bovidae dan bersaudara dengan dengan biri-biri karena keduanya tergolong dalam sub famili Caprinae. Terdapat lebih 300 jenis kambing yang berbeda-beda. Kambing adalah salah satu di antara spesies yang paling lama di ternakkan, yaitu untuk susu, daging, bulu, dan kulit di seluruh dunia. Pada tahun 2011, populasi kambing yang hidup di seluruh dunia mencapai 924 juta menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan. Kambing berbeda dengan domba.
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan. Kambing berbeda dengan domba.
Sejarah kambing.
Kambing adalah hewan paling awal yang di ternakkan oleh manusia. Analisa genetik paling terkini[5] mengesahkan bukti penelitian purbakala bahwa kambing gurun Bezoar dari Zagros di duga merupakan asal-usul hampir semua kambing ternak saat ini.
Kaum petani Neolitik mulai menggembalakan kambing liar terutaman untuk mudah memperoleh susu dan daging, di samping juga kotoran yang digunakan sebagai bahan api, tulang, bulu dan bahan tambahan untuk pakaian, bangunan dan peralatan. Peninggalan kambing ternak yang berasal dari 10,000 tahun yang lalu ditemukan di Ganj Dareh, Iran. Kerangka kambing dpat ditemui dalam jejak-jejak penelitian purbakala di Jericho, Choga Mami Djeitun dan Çayönü, membuktikan bahwa peternakan kambing di Asia Barat telah ada sejak antara 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Kajian-kajian terhadap bukti DNA membayangkan 10,000 tahun yang lalu sebagai tahun pertama kali adanya peternakan.
Menurut sejarah, kulit kambing digunakan sebagai wadah air dan minuman keras dalam perjalanan serta transportasi minuman keras yang diperdagangkan. Kulit kambing juga digunakan untuk membuat perkamen.
Klasifikasi Ilmiah kambing.
- Kingdom: Animalia
- Filum : Chordata
- Kelas : Mamalia
- Ordo : Artiodactyla
- Famili : Bovidae
- Subfamili : Caprinae
- Genus : Capra
- Spesies : C. aegagrus
- Subspesies : C. a. hircus
- Nama trinomial : Capra aegagrus hircus
Ciri - Ciri Kambing
- Kambing dapat dijumpai hingga seluruh pelosok Indonesia, negara tetangga dan negara lainnya.berikut ciri-ciri kambing antara lain
- Hewan herbivora (pemakan rumput),ambing biasanya memakan rumput. Hal ini untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
- Memiliki sepasang tanduk,ambing jantan biasanya memiliki sepasang tanduk yang dipakai untuk menyerang ataupun mempertahankan diri dari gangguan kambing ataupun hewan lain.
- Memiliki bulu yang berwarna putih maupun krem,ulu bulu yang terdapat pada kambing berfungsi untuk menstabilkan suhu tubuh dari si kambing.
- Memiliki ekor yang pendek, or pada hewan, biasanya berfungsi untuk membantu hewan tersebut menjaga kebersihan bokong dari hewan tersebut.
- Memiliki sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang, kaki-kaki pada kambing berfungsi untuk menopang tubuh kambing sewaktu berdiri, dan berfungsi untuk menjadi alat berpindah dan menjelajah guna mencari makanan.
- Memiliki mata yang berwarna hitam dengan bentuk mini-persegi panjang.
- Memiliki sepasang daun telinga yang panjang.Telinga kambing berguna untuk indera pendengaran kambing. Sehingga kambing mampu menyimak suara-suara yang sedang berbunyi di sekitarnya dan memantau keadaan sekitar dengan lebih jelas.
- Memiliki kelenjar susu, ini berguna untuk memelihara keturunan kambing. Serta membawa manfaat untuk manusia. Sebab, susu kambing diyakini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
- Memiliki hidung yang pesek, hidung kambing ini berfungsi sebagai media dan jalur alat pernafasan kambing. Dan ini juga bisa menjadi indicator tingkat kesehatan dari si kambing. Sehingga, si kambing mudah untuk diamati oleh si peternaknya.
- Hanya memiliki gigi seri dan gigi geraham, umumnya, gigi kambing hanya terdiri dari gigi seri dan gigi graham. Jenis gigi ini sendiri memudahkan kambing untuk mengunyah makananya yang biasanya terdiri dari aneka rerumputan ataupun dedaunan.
- Letak mata di samping kepala, Letak mata yang berada di samping kepala, membuat kambing dapat lebih waspada dalam mengamati pergerakan sekitarnya. Berbeda dengan manusia yang hanya bisa melihat segala hal yang ada di depanya saja, kambing dapat melihat keadaan yang ada di samping kepalanya dengan lebih baik berkat posisi mata yang berada disamping kepala ini.
- Berkembang biak dengan cara melahirkan, Ini berguna untuk melangsungkan keturunan dari kambing dan ini juga sangatlah menguntungkan untuk para peternak yang membudidayakan kambing untuk dianak pinakan.
- Berkembang biak dengan cara melahirkan.
Jenis - Jenis Kambing.
Jenis-Jenis kambing tergolong dalam kategori - kategori yang sangat banyak menurut kegunaan, seperti penyusu, penyilangan gen, daging, kulit, transportasi maupun sebagai teman.
Kambing kacang.
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berrambut lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.
Kambing Etawah.
Kambing Etawah didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing "Peranakan Etawah" atau "PE". Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.
Kambing Peranakan Etawah.
Kambing peranakan etawah (PE) merupakan hasil kawin silang antara kambing kacang dengan kambing etawah yang mempunyai sifat mendekati kambing etawah dan sebagiannya mendekati sifat kambing kacang. Ciri khas dari Kambing Peranakan Etawa atau PE adalah pada bentuk mukanya yang cembung, bertelinga panjang yang mengglambir, postur tubuh tinggi. kambing PE memiliki lama kebuntingan 148,87 hari, siklus birahi 23 hari, angka kawin per kebuntingan 1,95
Kambing Jawarandu.
Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.edo
Kambing Saanen.
Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak memliki tanduk. Warna rambutnya putih atau krem pucat. Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang hitam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukuran sedang dan tegak. Kambing ini merupakan jenis kambing penghasil susu.
Kambing Saburai.
Kambing saburai adalah kambing persilangan antara kambing peranakan etawa dengan kambing boer. kambing ini banyak ditemui di Kabupaten Tanggamus - Lampung. di daerah lain, kambing ini juga dinamai dengan nama kambing boerawa.
Kambing liar.
Kambing bersedia kembali ke alam liar (menjadi liar) jika diberikan kesempatan. Satu-satunya hewan peliharaan jinak lain yang diketahui kembali ke kehidupan liar dengan cepat ialah kucing. Kambing liar terdapat di seluruh penjuru dunia. Kambing liar yang bertambah banyak di habitat-habitat yang tidak bersesuaian dengan kambing boleh mendatangkan kesan buruk seperti mengancam spesies tumbuh-tumbuhan lokal. Misalnya di Australia, terdapat sekurang-kurangnya 2.6 juta ekor kambing liar di 28 persen seluruh wilayah negara tersebut, namun jumlah tersebut berubah-ubah disebabkan kemarau, program-program pengurusan dan kesuburan tinggi.
Genetika Kambing.
Jenis kambing Angora menghasilkan bulu mohair bergulung-gulung yang panjang, keriting dan berkilat. Bulu itu tumbuh terus menerus hingga empat mencapai inci bahkan lebih. Juga diciptakannya jenis-jenis silangan angora seperti pygora dan nigora untuk menghasilkan bulu daripada hewan yang lebih kecil dan mudah untuk diurus. Bulunya dicukur setiap dua kali setahun dengan rata-rata hasil kira-kira 10 pound.
Kebanyakan kambing mempunyai bulu yang lebih lembut dekat dengan kulit, dan bulu pelapik (guard hair) yang lebih lebat dan kasar di permukaan. Jenis yang lebih disukai untuk industri tekstil adalah bulu pembalut dalaman yang berbagai namanya (down, kasymir dan pasymina). Bulu pelapik yang kasar pula kurang bernilai karena terlalu kesat, sulit dipintal dan sulit dicelup warna. Kambing kasymir menghasilkan sejumlah bulu kasymir yang komersil, yaitu salah satu kegunaan bahan paling mahal yang dihasilkan secara komersil, kerana kasymir itu amat halus dan lembut. Gentian kasymir kambing dicujur sekali setahun, menghasilkan sekitar 9 ons (200 g) setiap kali.
Di Asia Selatan, bulu kasymir disebut "pasymina" (dari bahasa Parsi pashmina, "wol halus"). Pada abad-abad ke-18 dan ke-19, wilayah Kashmir mempunyai sebuah industri yang menghasilkan selendang yang terbuat dari bulu kambing yang diimpor dari Tibet dan Tartar melalui Ladakh. Selendang-selendang itu diperkenalkan ke Eropa Barat ketika Ketua Jeneral Kempen Perancis di Mesir (1799–1802) mengantar sehelai delendang itu ke Paris. Semenjak itu, bulu yang digunakan untuk membuat selendang yang dihasilkan di wilayah hulu Kasymir dan Ladakh itu dikenali sebagai "kasymir".
Perkembangbiakan kambing.
Kebanyakan kambing mempunyai bulu yang lebih lembut dekat dengan kulit, dan bulu pelapik (guard hair) yang lebih lebat dan kasar di permukaan. Jenis yang lebih disukai untuk industri tekstil adalah bulu pembalut dalaman yang berbagai namanya (down, kasymir dan pasymina). Bulu pelapik yang kasar pula kurang bernilai karena terlalu kesat, sulit dipintal dan sulit dicelup warna. Kambing kasymir menghasilkan sejumlah bulu kasymir yang komersil, yaitu salah satu kegunaan bahan paling mahal yang dihasilkan secara komersil, kerana kasymir itu amat halus dan lembut. Gentian kasymir kambing dicujur sekali setahun, menghasilkan sekitar 9 ons (200 g) setiap kali.
Di Asia Selatan, bulu kasymir disebut "pasymina" (dari bahasa Parsi pashmina, "wol halus"). Pada abad-abad ke-18 dan ke-19, wilayah Kashmir mempunyai sebuah industri yang menghasilkan selendang yang terbuat dari bulu kambing yang diimpor dari Tibet dan Tartar melalui Ladakh. Selendang-selendang itu diperkenalkan ke Eropa Barat ketika Ketua Jeneral Kempen Perancis di Mesir (1799–1802) mengantar sehelai delendang itu ke Paris. Semenjak itu, bulu yang digunakan untuk membuat selendang yang dihasilkan di wilayah hulu Kasymir dan Ladakh itu dikenali sebagai "kasymir".
Perkembangbiakan kambing.
Kambing mencapai kedewasaannya sekitar umur tiga ke 15 bulan, tergantung pada jenis dan kesehatannya. Kebanyakan peternak lebih menyukai menunda pembuahan hingga kambing betina mencapai 70% berat badan dewasa. Namun demikian, pemisahan ini jarang-jarang dapat dilakukan untuk kelomook ternak liar yang tidak diurus.
Dalam iklim-iklim yang sederhana, lebih-lebih lagi dalam jenis-jenis Swiss, musim kawin dimulai apabila siang makin menyengat, hingga tiba menjelang musim bunga. Di kawasan khatulistiwa, kambing dapat membiak pada kapan saja tanpa ditentukan musim. Keberhasilan pembiakan di kawasan-kawasan khatulistiwa lebih bergantung pada cadangan makanan yang tersedia daripada waktu siang. Kambing betina tanpa mempertimbangkan jenis atau tempat naik birahi 21 hari sekali selama dua hingga 48 jam. Kambing betina yang birahi biasanya mengibas-ngibas ekor, mendekati kambing jantan jika ada, bersuara lebih lantang, dan mungkin juga menunjukkan kehilangan selera dan kurangnya susu sepanjang waktu birahi.
Kambing jantan yang subur dari jenis-jenis Swiss dan utara masuk musim kawin pada musim gugur seperti putaran birahi kambing betina. Kambing jantan berjenis khatulistiwa mungkin menunjukkan kesuburan menurut musim, tetapi mampu melakukan kawin kapan saja seperti kambing betina. Musim kawin kambing memiliki ciri-ciri kehilangan selera serta minat dan gairah terhadap kambing betina. Kambing jantan yang masuk masa kawin akan menunjukkan bibir seringai bergulung serta membuang air kencing ke atas kaki depan dan wajahnya. Kelenjar bau sebum di dasar tanduk menguatkan bau kambing jantan, yang penting untuk dia menjadi lebih menarik kepada kambing betina. Sebagian kambing betina enggan melakukan kawin dengan kambing jantan yang berbeda baunya. Selain perkawinan secara alami, inseminasi semakin diminati banyak peternak kambing karena dapat memperluas pilihan darah keturunan dengan lebih mudah.
Masa kehamilan kambing kira-kira 150 hari. Biasanya yang dilahirkan adalah anak kembar dua, namun kadangkala tunggal bahkan kembar tiga. Kelahiran anak kembar empat, lima, ataupun enam sangat jarang terjadi. Kelahiran anak kambing biasanya terjadi secara tenang. Sebelum melahirkan, si induk merendahkan badan sekitar bagian ekor dan pinggul, sambil bernafas terengah-engah. Mungkin saja ia khawatir, menjadi resah dan mencurah penuh kasih sayang kepada pembelanya. Selepas melahirkan, si ibu biasanya makan uri untuk memperoleh zat-zat yang amat diperlukannya, membantu mehanan pendarahan, dan mengurangi resapan bau kelahiran untuk pemangsa, sama dengan kelakuan hewan pemakan tumbuhan liar seperti rusa.
Produksi susu dimulai sewaktu kelahiran anak, berbeda-beda menurut jenis, umur, kualitas dan makanan si induk kambing; kambing penyusu umumnya menghasilkan antara 660 hingga 1,800 l (1,500–4,000 paun) susu dalam setiap waktu laktasi 305 hari. Secara rata-rata, seekor kambing penyusu yang berkualitas baik akan mengeluarkan sekurang-kurangnya 6 pound (2.7 liter) susu per hari selagi ia masih menyusui. Produksi susu kali pertama mungkin menghasilkan sebanyak 16 pound (7.3 liter) susu ke bawah, atau lebih banyak dari itu pada kasus-kasus yang luar biasa. Setelah laktasi, kambing betina "kekeringan" setelah melahirkan. Kadang-kadang kambing yang tidak melahirkan dan diperah susu tanpa henti akan kekal dalam laktasi melebihi 305 hari yang biasanya.[17] jenis-jenis pedaging, serat, dan peliharaan biasanya tidak diperah susunya dan sekadar menghasilkan susu yang cukup untuk anak hingga anaknya berhenti menyusu.
Dalam iklim-iklim yang sederhana, lebih-lebih lagi dalam jenis-jenis Swiss, musim kawin dimulai apabila siang makin menyengat, hingga tiba menjelang musim bunga. Di kawasan khatulistiwa, kambing dapat membiak pada kapan saja tanpa ditentukan musim. Keberhasilan pembiakan di kawasan-kawasan khatulistiwa lebih bergantung pada cadangan makanan yang tersedia daripada waktu siang. Kambing betina tanpa mempertimbangkan jenis atau tempat naik birahi 21 hari sekali selama dua hingga 48 jam. Kambing betina yang birahi biasanya mengibas-ngibas ekor, mendekati kambing jantan jika ada, bersuara lebih lantang, dan mungkin juga menunjukkan kehilangan selera dan kurangnya susu sepanjang waktu birahi.
Kambing jantan yang subur dari jenis-jenis Swiss dan utara masuk musim kawin pada musim gugur seperti putaran birahi kambing betina. Kambing jantan berjenis khatulistiwa mungkin menunjukkan kesuburan menurut musim, tetapi mampu melakukan kawin kapan saja seperti kambing betina. Musim kawin kambing memiliki ciri-ciri kehilangan selera serta minat dan gairah terhadap kambing betina. Kambing jantan yang masuk masa kawin akan menunjukkan bibir seringai bergulung serta membuang air kencing ke atas kaki depan dan wajahnya. Kelenjar bau sebum di dasar tanduk menguatkan bau kambing jantan, yang penting untuk dia menjadi lebih menarik kepada kambing betina. Sebagian kambing betina enggan melakukan kawin dengan kambing jantan yang berbeda baunya. Selain perkawinan secara alami, inseminasi semakin diminati banyak peternak kambing karena dapat memperluas pilihan darah keturunan dengan lebih mudah.
Masa kehamilan kambing kira-kira 150 hari. Biasanya yang dilahirkan adalah anak kembar dua, namun kadangkala tunggal bahkan kembar tiga. Kelahiran anak kembar empat, lima, ataupun enam sangat jarang terjadi. Kelahiran anak kambing biasanya terjadi secara tenang. Sebelum melahirkan, si induk merendahkan badan sekitar bagian ekor dan pinggul, sambil bernafas terengah-engah. Mungkin saja ia khawatir, menjadi resah dan mencurah penuh kasih sayang kepada pembelanya. Selepas melahirkan, si ibu biasanya makan uri untuk memperoleh zat-zat yang amat diperlukannya, membantu mehanan pendarahan, dan mengurangi resapan bau kelahiran untuk pemangsa, sama dengan kelakuan hewan pemakan tumbuhan liar seperti rusa.
Produksi susu dimulai sewaktu kelahiran anak, berbeda-beda menurut jenis, umur, kualitas dan makanan si induk kambing; kambing penyusu umumnya menghasilkan antara 660 hingga 1,800 l (1,500–4,000 paun) susu dalam setiap waktu laktasi 305 hari. Secara rata-rata, seekor kambing penyusu yang berkualitas baik akan mengeluarkan sekurang-kurangnya 6 pound (2.7 liter) susu per hari selagi ia masih menyusui. Produksi susu kali pertama mungkin menghasilkan sebanyak 16 pound (7.3 liter) susu ke bawah, atau lebih banyak dari itu pada kasus-kasus yang luar biasa. Setelah laktasi, kambing betina "kekeringan" setelah melahirkan. Kadang-kadang kambing yang tidak melahirkan dan diperah susu tanpa henti akan kekal dalam laktasi melebihi 305 hari yang biasanya.[17] jenis-jenis pedaging, serat, dan peliharaan biasanya tidak diperah susunya dan sekadar menghasilkan susu yang cukup untuk anak hingga anaknya berhenti menyusu.
Manfaat Kambing.
Kambing dapat dimanfaatkan dagingnya.
Kambing merupakan hewan ternak yang biasanya dimanfaatkan sebagai hewan potong untuk diambil dagingnya. Daging kambing memiliki banyak protein dan juga lemak sehingga daging kambing bermanfaat bagi manusia. selain itu , daging kambing juga dipercaya untuk meningkatkan tekanan darah sehingga cocok sekali bagi orang yang mengalami tekanan darah rendah. Berbagai literatur banyak menyebutkan ada banyak (manfaat daging kambing bagi manusia).
Kambing dapat dimanfaatkan bulunya.
Ada beberapa jenis kambing yang bulunya bermanfaat bagi manusia seperti kambing domba untuk dimanfaatkan bulunya untuk dijadikan wool. Wol atau bulu kambing biasanya dipakai untuk membuat jaket, benang, kasur, selimut, seprei dan lain-lain. Bulu kambing dipakai untuk menggantikan kapas sebagai bahan baku industri garmen. Bulu kambing sangat cocok untuk membuat jaket dingin atau jaket tebal di negara-negara yang memiliki iklim dingin seperti di Eropa. Itulah manfaat bulu kambing bagi manusia.
Kambing dimanfaatkan manusia sebagai penghasil pupuk.
Kambing mengkonsumsi berbagai tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang didalamnya terkandung unsur hara yang berasal dari tanah. Setelah kambing mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan dan tanaman, kambing akan menghasilkan kotoran dan urin yang mengandung nitrogen dan unsur lainnya yang sangat bermanfaat bagi tanah. Karena kandungan unsur hara yang tinggi pada kotoran kambing, banyak para petani memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk. Itulah manfaat kotoran kambing bagi manusia yang dimanfaatkan sebagai pupuk.
Kambing dimanfaatkan manusia untuk menghasilkan susu.
Kambing memiliki banyak manfaat yang bermacam-macam seperti disebutkan di atas. Saat ini ada beberapa jenis kambing yang dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Sebenarnya semua kambing betina mampu menghasilkan susu. Akan tetapi, jumlah susu yang dihasilkan oleh jenis kambing berbeda-beda. Beberapa kambing yang mampu menghasilkan susu dalam jumlah banyak seperti kambing etawa dan kambing alpin. Susu kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. beberapa manfaat susu kambing etawa adalah untuk memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin dan juga menyehatkan kulit.
Kambing dimanfaatkan sebagai hewan kurban bagi umat muslim.
Dalam ibadah umat islam, kambing memiliki manfaat dijadikan sebagai hewan kurban. Herwan kurban bisa menggunakan, sappi, unta, kerbau dan juga kambing atau domba. Di Indonesia sendiri, biasanya orang-orang lebih suka melakukan kurban dengan menggunakan kambing karena cenderung memiliki harga yang terjangkau bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Kambing dimanfaatkan manusia sebagai hewan akikah.
Salah satu syarat seorang anak lahir adalah disembelihkannya hewan kambing. Ini merupakan salah satu syarat orang muslim yang baru lahir dan berusia satu minggu. Akikah kambing ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban umat muslim atas karunia anak yang lahir ke dunia dan sebagai wujud rasa syukur. Kambing akikah bagi anak perempuan adalah satu sedangkan syarat kambing akikah bagi anak laki-laki adalah dua ekor.
Kambing dimanfaatkan sebagai hewan aduan.
Kambing domba biasanya digunakan sebagai kambing aduan untuk media hiburan dan juga tradisi. Kambing domba yang biasa digunakan sebagai kambing aduan adalah jenis kambing domba garut. Kambing domba garut adalah domba asli Indonesia yang tepatnya berasal dari daerah Garut Jawa Barat.
Kambing dimanfaatkan sebagai Kambing Kontes.
Saat ini, di Indonesia masih populer dengan adanya festival atau kontes ternak. Salah satu hewan yang dijadikan sebagai hewan kontes adalah kambing. Tidak seperti kambing domba garut untuk bertarung. Kontes kambing satu ini merupakan kontes kambing terbesar dan tergagah dari tampilan fisiknya. Jenis kambing yang digunakan untuk mengikuti kontes ini adalah jenis kambing dari jenis kambing etawa atau peranakan etawa. Kambing etawa dipilih karena memiliki ukuran tubuh yang tinggi dan juga gagah. Kambing etawa memiliki bulu yang panjang di bagian paha dan juga dada, hal ini membuat kambing etawa terlihat gagah. Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis kambing peranakan etawa yang terkenal yakni kambing etawa kaligesing dan kambing etawa senduro. Kedua jenis kambing ini memiliki ukuran tubuh jumbo. Hal yang membedakan dari kedua jenis ini adalah nampak pada warna bulunya. Kambing etawa senduro cenderung memiliki warna bulu dominan putih, sedangkan kambing etawa kaligesing memiliki warna bulu putih di bagian badan sampai leher, sedangkan leher sampai kepala berwarna hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar