Pemantulan Bunyi ( Bunyi Pantul ) dan Hukum Pemantulan, Sound reflection. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

14 Mei 2018

Pemantulan Bunyi ( Bunyi Pantul ) dan Hukum Pemantulan, Sound reflection.

| 14 Mei 2018

Pemantulan bunyi - berbagaireviews.com


Pemantulan Bunyi (Bunyi Pantul)

Pemantulan bunyi terjadi karena gelombang bunyi menabrak bidang pantul kemudian gelombang bunyi tersebut dipantulkan oleh bidang pantul tesebut. Ketika kita mendengar suara petir, mungkin kita juga akan mendengar suara susulan yang merupakan gema suara aslinya. Suara susulan ini terjadi akibat adanya bunyi yang menumbuk dinding penumbuk, kemudian dipantulkan oleh dinding itu. Tidak semua bunyi yang mengenai dinding pemantul akan dipantulkan. Ada sebagian bunyi tersebut yang diserap dinding pemantul. Kemampuan suatu permukaan dalam memantulkan bunyi tergantung pada keras lunaknya permukaan.

Hukum Pemantulan Bunyi.

Pemantulan bunyi mengikuti suatu aturan hukum pemantulan bunyi sebagai berikut. “Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak dalam satu bidang datar. Sudut datang sama besar dengan sudut pantul”.

Hukum Pemantulan BunyiSudut datang adalah sudut antara bunyi datang dengan garis normal. Sudut pantul adalah sudut antara bunyi pantul dengan garis normal. Garis normal adalah garis tegak lurus bidang pantul melalui titik jatuh bunyi datang.

Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak dinding pantul tidak jauh dari sumber bunyi. Misalnya, bunyi kereta api ketika masuk terowongan akan terdengar semakin kuat. Dari uraian itu dapat disimpulkan bahwa kuat bunyi yang didengar tergantung pada :

amplitudo sumber bunyi;
  • jarak antara sumber bunyi dengan pendengar;
  • resonansi yang terjadi;
  • serta adanya dinding pemantul yang sesuai.

Macam - Macam Pemantulan Bunyi.

a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli.

Suara gurumu di dalam kelas akan lebih keras dibandingkan dengan suara guru olah ragamu di lapangan. Itu dikarenakan suara di dalam ruangan akan dipantulkan oleh dinding-dinding ruangan.

b. Gaung atau kerdam.

Bunyi pantul yang datangnya hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas disebut gaung atau kerdam.

Gaung atau kerdam dapat terjadi di gedung bioskop, gedung pertunjukan, gedung pertemuan, studio radio, dan lain-lain. Untuk menghindari terjadinya gaung, pada dinding gedung-gedung tersebut biasanya dilapisi bahan yang dapat meredam bunyi disebut bahan akustik. Misalnya, kain wol, kapas, karton, papan karton, gabus, dan karet busa.

c. Gema

Bunyi pantul dapat terdengar dengan jelas seperti bunyi aslinya karena antara bunyi pantul dengan bunyi asli tidak saling mengganggu. Hal ini dimungkinkan jika jarak antara dinding pemantul dengan sumber bunyi jauh. Karena jarak yang jauh, bunyi akan berjalan menempuh jarak yang jauh. Waktu yang digunakan untuk memantul juga lama. Ketika bunyi asli sudah selesai diucapkan, bunyi pantul mungkin masih di perjalanan. Akibatnya, bunyi pantul terdengar jelas setelah bunyi asli. Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli disebut gema. Gema dapat terjadi di lereng-lereng gunung atau di lembah-lembah.

Manfaat Bunyi Pantul.

a. Pengukuran jarak dengan gema.

Dalam satu sekon biasanya dapat diucapkan lima suku kata. Berapa waktu yang diperlukan untuk mengucapkan satu suku kata? Untuk mendapatkan gema dari satu suku kata, bunyi pantul harus datang secepat-cepatnya setelah 1/5 sekon, yaitu setelah suku kata tersebut selesai diucapkan. Dengan demikian, selama 1/5 sekon bunyi telah menempuh jarak dua kali jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul. Jadi, untuk 1 suku kata, jarak dinding pemantul adalah :

d= vx1/5 : 2 = 1/10 v

Untuk n suku kata, jarak dinding pemantul adalah

d= 1/10 nv

Waktu terdengar gema, artinya bunyi telah menempuh jarak tersebut pergi-pulang. Jika jarak d dan waktu yang dibutuhkan t maka kecepatan bunyinya adalah :

v= 2d/t atau d = vt/2

b. Pengukuran kedalaman laut dengan pemantulan bunyi.

Bagaimana mengukur kedalaman laut? Sebuah sumber getar yang disebut osilator dipasang pada dinding kapal bagian bawah. Di dekat osilator dipasang hidrofon, yaitu alat yang dapat menangkap getaran.

Untuk mengukur kedalaman laut, osilator digetarkan. Getaran ultrasonik yang dihasilkannya diarahkan ke dasar laut. Oleh dasar laut, getaran ini dipantulkan dan diterima hidrofon. Sebuah alat pencatat akan mencatat selang waktu antara getaran dikirim dan getaran pantul yang diterima. Jika cepat rambat bunyi di air laut diketahui maka kedalaman laut dapat dihitung.

Bunyi dapat dipantulkan. Bunyi pantul yang terdengar setelah terdengarnya bunyi asli disebut gema. Bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaaan dengan bunyi asli disebut gaung atau kerdam dari bunyi pantul tersebut.

Rumus pemantulan bunyi, contoh soal dan jawabannya

Materi pemantulan bunyi ini berkaitan dengan cepat rambat bunyi di udara dalam materi gelombang mekanik (memerlukan medium). berikut ini Pak Mono akan menyampaikan rumus pemantulan bunyi beserta contoh soal dan jawabannya.
Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Untuk mengukur kedalaman laut dengan menggunakan gelombang sonar
b. Untuk menentukan jenis kelamin atau kesehatan bayi ketika di USG dengan gelombang ultrasonik.
c. Untuk menentukan letak logam yang retak pada pipa atau mesin.

Rumus pemantulan bunyi, contoh soal dan jawabannya


Berikut rumus pemantulan bunyi untuk menentukan kedalaman atau jarak sumber bunyi ke benda :
Atau bisa ditulis S = (v x t) / 2
Keterangan :
S = jarak sumber bunyi ke benda (m)
v = cepat rambat bunyi dalam medium (m/s)
t = waktu pemantulan (sekon)

Contoh soal menentukan kedalaman laut

Sebuah kapal yang sedang mencari harta karun dalam laut memancarkan gelombang sonar ke dalam laut dengan cepat rambat bunyi dalam laut sebesar 1400 m/s. Jika gelombang tersebut ditangkap kembali oleh alat penerima setelah 2 sekon. Berapakah kedalaman laut tersebut?
A. 0,7 km
B. 1,4 km
C. 2,1 km
D. 2,8 km
Jawab :
Diketahui : v = 1400 m/s dan t = 2 sekon
Rumus S = (v x t) / 2
S = (1400 x 2) / 2
S = 1400 meter = 1,4 km jawaban B.

Contoh soal menentukan cepat rambat gelombang bunyi di laut

Kapal laut memancarkan sonar pada kedalaman 2800 meter selama 4 detik setelah gelombang dipancarkan dan diterima oleh receiver. Berapakah cepat rambat bunyi gelombang sonar tersebut dalam laut?
A. 1400 m/s
B. 1900 m/s
C. 2000 m/s
D. 2800 m/s
Jawab :
RomanS = 2800 meter dan t = 4 sekon
Rumus S = (v x t) / 2
2800 = (v x 4) / 2 disederhanakan
2800 = v x 2
V = 2800 / 2 = 1400 m/s
Jawaban A.

Contoh soal menentukan jarak antar tebing

Budi berteriak di depan tebing saat bermain layangan. Jika Budi mendengar suaranya kembali setelah 2 detik. Berapakah jarak Budi ke tebing tersebut? (cepat rambat bunyi di udara 340 m/s)
A. 170 meter
B. 200 meter
C. 340 meter
D. 400 meter
Jawab :
Diketahui t = 2 sekon dan v = 340 m/s
Rumus S = (v x t) / 2
S = (340 x 2) / 2    => disederhanakan coret angka duanya
S = 340 meter
Jawaban C.

Contoh soal menentukan waktu yang diperlukan dari jarak ke tebing

Anton berteriak di depan tebing dan mendengar suaranya kembali. Jika jarak Anton berdiri ke tebing 510 meter dan cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. Berapakah waktu pemantulan suara Anton?
A. 1 sekon
B. 2 sekon
C. 3 sekon
D. 4 sekon
Jawab :
S = 510 m dan v = 340 m/s
Ditanya t = ….?
S = (v x t) / 2
510 = (340 x t) / 2    => disederhanakan angka 510 dikali dengan 2 di sehingga:
1020 = 340 x t
t = 1020 / 340 = 3 sekon
jawaban C.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar