Perencanaan Strategis suatu Perusahaan atau Organisasi, Strategic Planning. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

22 Februari 2017

Perencanaan Strategis suatu Perusahaan atau Organisasi, Strategic Planning.

| 22 Februari 2017
    Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat. 

berbagaireviews.com

Dalam Perencanaan Strategi, kegiatan disusun berdasarkan prioritas dan dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Jika organisasi tidak mempunyai sumberdaya untuk melaksanakannya paling sedikit 70 % dari rencana strategisnya, biasanya dikatakan organisasi hanya mengembangkan daftar tentang cita-cita kegiatan bukannya daftar yang bisa mengarahkan organisasi untuk melakukan kegiatan di masa mendatang.

Pengertian Perencanaan Strategis.

       Robbins dan Coulter (2002) dalam Erni dan kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan adalah sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan strategis adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai akan tetapi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,  memberikan  rumusan  ke  mana  perusahaan  akan  diarahkan,  dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan  organisasi,  penentuan  strategi,  kebijaksanaan,  program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
 
Ada 2 ( dua ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :
  • Perencanaan strategic  memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
  • Pemahaman  terhadap  perencanaan  strategic  akan  mempermudah   pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
    Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat  dikatakan  bahwa  perencanaan  strategi  dapat  menentukan  keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
  • Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
  • Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
  • Perencanaan  strategi  memungkinkan  manajer  mempersiapkan  diri  terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
Sifat - sifat Strategis.

Berdasar bahan-bahan dari literatur, dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan dan kemungkinannya untuk diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian ini menghasilkan temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai sifat-sifat:
  • Berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi
  • Mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses perencanaannya
  • Lebih menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat melalui kajian lingkungan.
  • Mengandung perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat.
  • Menekankan kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan ancaman
     Dari beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.

Tingkatan Strategis.  

Dalam buku Erni dan kurniawan (2005) Terdapat beberapa macam tingkatan strategis yaitu:

1. Strategis tingkat perusahaan.

Terdapat dua pendekatan dalam melakukan strategi tingkat perusahaan, yakni sebagai berikut:

a. Strategi portofolio.

Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukan perusahaan untuk meminimalkan risiko bisnis yang dijalankannya dengan melakukan investasi di berbagai sector bisnis. Berikut cara yang dapat dilakukan pada strategi portofolio :
  • Pengambilalihan perusahaan tertentu. Strategi ini dilakukan dengan jalan membeli atau mengambil alih perusahaan-perusahaan lain dalam satu industry tertentu.
  • Diversifikasi yang tidak berhubungan. Strategi ini dilakukan dengan jalan membentuk suatu bisnis pada sector baru atau mengambil alih perusahaan yang berbeda sector dengan alasan untuk meraih peluang pada sector lain dalam dunia bisnis.
  • Penentuan strategi berdasarkan analisis matriks BCG. Matriks BCG (BCG Matrix) adalah model analisis yang diperkenalkan oleh boston Consulting Group untuk mengetahui bagaimana posisi perusahaan dalam sector bisnis yang sedang dijalankannya. Dengan melihat pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.
b. Strategi utama.

Strategi utama adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat beberapa jenis dalam strategi ini yakni :
  • Strategi pertumbuhan.
  • Strategi kestabilan
  • Strategi penghematan.
2. Strategis tingkat bisnis.

Strategi ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kemampuan koompetisi dari perusahaan dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama. 

Ada lima factor pendorong kompetisi dari Michael porter, yaitu:
  • Pelanggan
  • Persaingan dalam bisnis yang sama
  • Potensi pendatang baru
  • Pemasok Faktor Input
  • Perusahaan subtitusi
Strategi yang dilakukan pada tingkat bisnis ada berbagai macam yaitu:

a. Strategi pemosisian
Strategi ini dengan cara bagaimana perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan dengan 3 jenis strategi umum yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi, strategi focus.

b. Strategi Penyesuaian
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang paling sesuai ketika perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis yang sedang dijalankan. Terdapat empat jenis strategi penyesuaian:
  • Strategi defenders. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan perusahaan agar tetap bertahan dalam bisnis.
  • Strategi prospectors. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan secara lebih agresif.
  • Strategi Reactors. Strategi ini bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada.
3. Strategis tingkat fungsional.

Strategi ditingkat fungsional sering kali dinamakan strategi langsung atau direct strategy.hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang dijalankan. Terdapat dua factor yang menentukan bagaimana strategi fungsional perlu dilakukan yaitu:
  • Kesamaan pasar, kesamaan pasar ini te rkait dengan keadaan persaingan yang sama antara kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
  • Kesamaan sumber, kesamaan sumber terkait dengan persaingan setiap perusahaan.
Proses Perencanaan Strategis.

Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:

1. Formulasi Misi dan Tujuan.

Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha    kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.

Misi 

Sebuah  misi  perusahaan  adalah  alasan  keberadaan.  Misi  sering diungkapkan dalam pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra perusahaan kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan suasana hati perusahaan kemana harus pergi.

Tujuan

Tujuan  adalah  tujuan  konkret  organisasi  berusaha  untuk mencapainya, misalnya, sebuah target pertumbuhan pendapatan.

2. Pengkajian lingkungan.

Pengkajian lingkungan melibatkan analisis SWOT-penilaian internal terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan dan penilaian eksternal terhadap peluang dan ancaman yang di hadapi.

a. Penilaian internal.

Ini melibatkan analisis terhadap kekuatan (keahlian, sumber daya dan pencapaian) dan kelemahan organisasi, memutuskan bagaimana kekuatan dapat di eksploitasi dan kelemahan dapat diatasi dan menilai pengaruh tindakan yang di usulkan terhadap profitabilitas. 

Analisis tersebut mencakup:
  • Keuangan
  • SDM
  • Pemasaran
  • Operasional
  • Manajemen
b. Penilaian eksternal.

Ini melibatkan analisis lingkungan di tempat organisasi beroperasi: perekonomian, persaingan, kebijakan pemerintah dan trend pasar. Sasarannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci bagi keberhasilan dalam pasar saat ini dan peluang untuk secara menguntungkan memasuki pasar-pasar baru atau memperkenalkan produk-produk baru.

Sebuah analisis eksternal terhadap peluang dan ancaman harus meliputi:
  • Faktor-faktor ekonomi: nilai tukar, suku bunga, laju pertumbuhan.
  • Trend pasar: perilaku konsumen
  • Perubahan teknologi
  • Faktor-faktor input: biaya, ketersediaan energi dan bahan baru.
3. Tujuan Jangka Panjang.

Tujuan jangka panjang mempunyai dua makna:
  • Mendorong manajer untuk segera melakukan aktivitas sekarang yang perlu dalam rangka mencapai target 5 tahun ke depan.
  • Membantu manajer untuk menimbang dampak dari tindakan sekarang pada kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
4. Penyusunan Strategi.

Begitu gambaran yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya  yang  ada, selanjutnya menyusun strategi. 

Langkah konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut:
  • Menetapkan jenis bisnis dan harapan perusahaan.
  • Menterjemahkan visi dan misi ke dalam suatu tujuan strategis yang terukur.
  • Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target.
  • Melakukan berbagai keputusan taktis dengan efektif dan efisien atas strategi terpilih.
  • Melakukan evaluasi terhadap kinerja, penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru.
Contoh:
Perusahaan memproduksi sirup jeruk yang melibatkan input sebagai pendukung kegiatan produksi.

5. Perumusan isu - isu strategis.

Isu-isu  strategis  adalah  isu-isu  yang  berkaitan  dengan  keterkaitan  antara organisasi yang dikaji dengan lingkungannya (internal maupun eksternal) yang isu - isu tersebut banyak mempengaruhi organisasi tersebut. Maka semua isu strategis adalah penting, tapi tidak semua isu penting adalah strategis. 

Contoh:
a. Isu strategis: Bagaimana cara menangani limbah produksi agar lingkungan tetap lestari?

1. Masalah
  • Volume limbah yang terlalu besar
  • Tidak tersedia lagi tempat pembuangan
  • Biaya pembuangan yang meningkat dengan cepat
2. Konsekuensi
  • Jika perusahaan gagal dalam menangani akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
  • Masyarakat sekitar akan unjuk rasa menuntut masalah ini.
  • Jika dampak ini berkelanjutan maka masyarakat mendukung atas penutupan perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi.
6. Pelaksanaan Strategi.

Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 
Contoh:
  • Sasaran kebijakan menangani lingkungan
  • Limbah sebelum di buang di netralisirkan terlebih dahulu.
  • Limbah di recycle menjadi benda yang bermanfaat dan bernilai jual.
  • Dinas Perencanaan dan Pembangunan merekomendasikan tempat pembiangan sampah yang baru.
7. Evaluasi dan Pengendalian Strategis.

Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis. Setelah  diimplementasikan,  hasil  dari  strategi  perlu  diukur  dan dievaluasi, dengan perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk  memfasilitasi  pemantauan  ini.  Standar  kinerja  yang  ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan keberhasilan.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar