Hidroponik: Manfaat, Jenis, Cara Membuat, Kelebihan Dan kekurangan | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

20 Maret 2024

Hidroponik: Manfaat, Jenis, Cara Membuat, Kelebihan Dan kekurangan

cara membuat hidroponik

Hidroponik merupakan salah satu cara untuk melakukan budidaya tanaman. Berbagai jenis sayuran dan buah-buahan bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode ini. Metode tanam hidroponik ini tentunya sangat sesuai yang diterapkan pada wilayah yang memiliki sedikit air. Namun, dalam kebutuhan nutrisi tanaman juga menjadi sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal. Nutrisi pada tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik ini dapat berasal dari bermacam – macam sumber, yang sebagai contoh dari kotoran bebek, kotoran ikan, pupuk kimia maupun sebuah unsur buatan lainnya.

Pengertian Hidroponik

Hidroponik adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni "hydro" yang berarti air dan juga "ponos" yang berarti bekerja dengan air. Teknik ini bekerja dengan tidak ditanam di atas tanah seperti cara tanam pada umumnya, melainkan memakai bantuan dari air.

Hidroponik merupakan sebuah cara budidaya menanam tanpa media tanah, dengan cara memanfaatkan air. Satu hal yang dapat ditekankan dalam sebuah hidroponik yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk sebuah tanaman. Teknik dalam menanam hidroponik ini memerlukan air lebih sedikit apabila dibandingkan dengan menanam di tanah pada umumnya.

Sejarah Asal Hidroponik

Ada sebuah percobaan menanam tanpa tanah yang pertama kali tercatat dalam sejarah, tertulis dalam buku karya Francis Bacon yang berjudul Sylvia Sylvarum maupun A Natural History. Buku yang dirilis di tahun 1627 ini menjadi sebuah dasar diadakannya sebuah penelitian lebih lanjut dengan mengenai sebuah cara menanam hidroponik di tahun-tahun berikutnya.

Kemudian pada tahun 1699, seorang naturalis serta geologis asal Inggris yang bernama John Woodward ini, mempublikasikan hasil dari menanam sebuah tanaman mint dengan teknik air. Woodward kemudian menemukan bahwa tanaman akan tumbuh lebih baik pada air yang kurang murni, yang dibandingkan dengan air sulingan.

Tahun 1842 hampir 2 abad yang kemudian dipercaya terdapat 9 elemen yang penting untuk teknik menanam dengan media air. Selanjutnya 2 ahli botani asal Jerman, Julius von Sachs srta Wilhelm Knop pada tahun 1859-1875 berhasil mengembangkan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah.

Metode ini menjadi sebuah riset standar serta teknik mengajar yang tentunya masih digunakan hingga sekarang. Pada masa ini pun, teknik ini tersebut dinamakan dengan ‘solution culture’ maupun budaya solusi.

Manfaat Hidroponik

Teknik hidroponik memberikan banyak sekali manfaat, baik bagi tanamannya maupun bagi orang yang merawatnya. Dirangkum dari buku Hidroponik: Strategi Menanam di Lahan yang Sempit oleh Devi Murti Prakastiwi, berikut ini adalah manfaat hidroponik:

1. Bebas Hama

Menanam di lahan yang luas memiliki kemungkinan akan terserang hama dan penyakit yang berasal dari media tanah yang digunakan dalam menanam. Dengan menggunakan sistem hidroponik, tentu kamu tidak perlu menggunakan tanah sehingga akan terbebas dari hama. Hal ini tentu akan membuat proses pertumbuhan lebih optimal.

2. Memaksimalkan Ruang

Manfaat hidroponik yang selanjutnya adalah dengan memaksimalkan ruang karena tidak membutuhkan ruang yang luas. Kamu bisa memanfaatkan beberapa tempat seperti teras rumah atau balkon untuk melakukannya.

3. Hemat Air

Cara ini juga akan membuat penggunaan air untuk perkembangan tanaman menjadi lebih sedikit. Tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara menanam tradisional.

4. Lebih Cepat Panen

Ketika menanam menggunakan metode hidroponik, kamu bisa mengatur panas, cahaya matahari, dan hidrasi yang dibutuhkan tanaman. Metode ini juga membuat nutrisi lebih mudah tersedia dan diserap oleh tanaman sehingga proses pertumbuhannya lebih cepat.

5. Mengurangi Penggunaan Pestisida

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa metode ini akan menghindarkan tanaman dari hama sehingga kamu bisa menghindari penggunaan pestisida. Dengan begitu, tanaman yang dihasilkan pun lebih organik dan tentunya lebih sehat.

Jenis Metode Hidroponik

Setelah mengetahui definisi, manfaat, dan keunggulannya, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis metode hidroponik. Berikut ini pembahasannya:

1. Aeroponic System

Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan melalui nosel langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang terukur serta oksigen. Secara berkala akar akan selalu disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar tanaman tetap basah.

2. Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

Cara kerjanya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol kerja pompa air. Pada saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil.

3. Nutrient Film Technique

Sistem ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama minimal 10 hingga 14 jam setiap harinya. Nutrisi ini mengalir melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air dan begitu seterusnya.

4. Flood and Drain System

Jenis hidroponik ini dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam

penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan

ke timer.

5. Wick System

Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada bagian-bagian yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau bahan lainnya.

6. Water Culture

Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung di atas cairan nutrisi. Dibantu pompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suplai oksigen tambahan ke akar-akar tanaman.

Jenis Tanaman Hidroponik

Ada beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode hidroponik, di antaranya:

  • Selada
  • Tomat
  • Bawang merah
  • Paprika
  • Kangkung
  • Bayam
  • Buncis
  • Brokoli
  • Pakcoy
  • Mentimun
  • Seledri
  • Melon
  • Semangka
  • Anggur
  • Stroberi

Cara Membuat Tanaman Hidroponik

Bagi kamu yang ingin membuat tanaman hidroponik, berikut adalah contoh cara membuat tanaman hidroponik dengan media tanam arang sekam. Berikut ini langkah-langkahnya.

  1. Siapkan bahan-bahan yang terdiri dari ray untuk penyemaian, benih sayuran, arang sekam, dan juga polybag.
  2. Masukkan arang sekam ke dalam polybag.
  3. Masukkan benih satu per satu ke lubang tanam.
  4. Taburkan kembali arang sekam secukupnya untuk menutup benih.
  5. Siram benih dengan semprotan agar media tanam tidak terhambur-hambur.
  6. Tutup tanaman dengan plastik hitam selama kurang lebih dua hari.
  7. Setelah itu, buka tutup plastik dan lihat benih yang sudah tumbuh.
  8. Letakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.
  9. Lakukan penyiraman secara berkala.

Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik

Teknik hidroponik sendiri memiliki banyak sekali akan kelebihan, salah satunya adalah berkurangnya penggunaan air dalam pertanian. Sebagai contohnya, untuk mendapatkan panen 1 kilogram tomat melalui penanaman pada media tanah, umumnya diperlukan air sebanyak 400 liter. Sementara apa bisa menggunakan teknik hidroponik, untuk bisa menghasilkan jumlah tomat yang sama hanya memerlukan air hanya sekitar 70 liter.

Penghematan air ini tentunya akan sangat baik untuk pemeliharan kondisi dari lingkungan di masa depan. Selain itu juga, pada kawasan yang terbilang kering ini akhirnya memiliki solusi untuk dapat memproduksi tanaman. Metode hidroponik ini memungkinkan lingkungan yang kekurangan air untuk bisa memproduksi sendiri pada bahan makanan serta tidak selalu bergantung dari pasokan di daerah lain.

Kelebihan Teknik Hidroponik

Dibawah ini merupakan kelebihan bercocok tanam dengan metode hidroponik, yaitu:

  • Tidak membutuhkan media tanah
  • Dapat memberi hasil yang lebih banyak
  • Lebih steril serta bersih, baik proses maupun pada hasilnya
  • Media tanam ini dapat dipakai hingga berulang kali
  • Tanaman yang bisa tumbuh relatif lebih cepat
  • Bebas dari hama maupun tanaman pengganggu (gulma)
  • Nutrisi dari tumbuhan bisa dikendalikan secara lebih sederhana, sehingga akan lebih efektif serta efisien
  • Polusi nutrisi kimia untuk lingkungan yang lebih rendah
  • Air terus bersirkulasi serta dapat digunakan untuk keperluan lain, contohnya dijadikan akuarium

Mudah dilakukan di rumah

Teknik penanaman hidroponik ini sangat cocok dilakukan di rumah, karena akan lebih bersih serta ramah lingkungan. Tanaman yang diletakkan di dalam ruangan yang tidak perlu menggunakan tanah, sehingga tidak akan ada tanah yang berserakan sehingga membuat kotor.

Khusus untuk tanaman bunga-bungaan, warna pada bunganya bahkan bisa diatur menurut selera. Caranya yaitu dengan mengatur tingkat keasaman serta kebasaan dalam larutan nutrien yang diberikan untuk sebuah tanaman. Namun untuk bisa melakukan teknik ini memerlukan keahlian khusus.

Kekurangan Hidroponik

Berikut ini merupakan kelemahan dari metode hidroponik, yaitu:

1. Modal Besar

Pembuatan dari sistem hidroponik ini pertama kali membutuhkan modal cukup banyak, terutama apabila dijalankan dalam skala yang besar. Modal tersebut digunakan untuk membangun media tanam yang berupa instalasi terdiri dari pipa, selang, pompa akuarium serta sebagainya.

2. Sulit Mencari Perlengkapan

Meski hidroponik ini sudah mulai populer, namun dalam bahan serta alat yang dibutuhkan cenderung akan sulit didapatkan. Tidak semua toko dari pertanian menjual alat serta bahan hidroponik. Secara umumnya, alat serta bahan yang dijual oleh toko khusus hidroponik.

3. Butuh Perhatian Ekstra

Sangat diperlukan ketelitian dalam mempraktikan sebuah hidroponik. Petani pun harus mampu mengontrol nutrisi dan juga tingkat pH-nya secara berkala.

4. Perlu Keterampilan

Selain diperlukan ketelitian, petani juga harus memiliki keterampilan dalam hal menanam, menjalani pembibitan, dan menyemai serta melakukan perawatan yang sesuai karakteristik sebuah tanaman.

Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Pada tahun 1980 metode hidroponik ini memasuki negara Indonesia, dan pada saat itu cara tanam ini diperkenalkan pada masyarakat oleh Bob Sadino. Ia memperkenalkan teknik hidroponik di Indonesia yang mana saat itu juga telah sering menjadi narasumber/pakar dalam agribisnis. Pada awalnya cara penanaman unik ini hanya akan dilakukan untuk hobi atau sebuah kecintaan pada tanaman, ingin mencoba menanam tanaman tidak dengan menggunakan tanah.

Bahkan banyak sekali orang yang menggunakan tanaman ini untuk sebagai tanaman hias di rumah, serta menjadi sebuah salah satu dekorasi di sebuah ruangan yang unik serta menarik. Namun, sekarang ini hidroponik sudah bukan lagi sebagai hobi semata, akan tetapi sudah menjadi sebuah cara budidaya tanaman yang komersial.

Dalam perkembangan menanam tanaman dengan menggunakan media air ini akhirnya terus menerus berkembang dari suatu waktu ke waktu. Ditambah semakin sempitnya lahan tanam di daerah perkotaan, yang akan membuat banyak orang tidak bisa lagi menanam tanaman sesuka hati.

Apalagi dalam penanaman tanaman hidroponik ini dapat dilakukan dimana saja, serta memiliki banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan untuk hasil yang baik. Menanam sayuran atau buah dengan teknik hidroponik ini dapat dilakukan di halaman samping sebuah rumah, tembok atau pada pagar rumah bahkan di atas kolam ikan.

Khususnya untuk mereka orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan yang memiliki lahan yang sempit, dengan teknik menanam ini yang satu tentunya sangat membantu. Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini bahkan dapat dilakukan oleh orang yang tinggal di apartemen maupun dalam rumah susun sekalipun.

Semuanya akan menjadi lebih mudah dengan teknik penanaman hidroponik ini, sehingga cara tanam hidroponik ini akan menjadi sebuah pilihan alternatif yang baik untuk masyarakat perkotaan maupun masyarakat modern.

Perkembangan hidroponik di Indonesia sendiri diawali dengan hidroponik substrat, yang kemudian NTF (Nutrien Film Technique), serta dengan aeroponik. Hidroponik substrak ini tidak sepenuhnya menggunakan air untuk sebagai media, lalu menggunakan media tanah bukan tanah yang bisa menyerap serta menyimpan nutrisi, air serta oksigen sendiri mampu menjadi media tumbuhnya sebuah akar.

Bahan-bahan dalam metode substrat ini adalah sebuah arang sekam, kerikil, pasir, batu apung, rockwool, cocopeat, serta spons. Selain itu, dalam sistem irigasi ini menerapkan irigasi tetes agar kebutuhan unsur hara dari air sendiri bisa terpenuhi secara berkelanjutan.


Demikianlah artikel yang berjudul Hidroponik: Manfaat, Jenis, Cara Membuat, Kelebihan Dan kekurangan. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Berbagai Reviews 

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm 

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook


Tidak ada komentar:

Posting Komentar