Jumlah kasus virus corona sampai dengan hari ini masih terus bertambah. Melansir SCMP, Minggu (1/03/2020), total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 61 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona. Di mana 5 urutan terbanyak kasus adalah China, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang. Adapun jumlah kematian terbanyak di luar China saat ini terjadi di Iran yakni terdapat 43 kematian dari jumlah kasus 593.
Berikut ini berita terbaru dan beberapa update lain seputar virus corona di berbagai belahan dunia dikutip dari beberapa sumber berita.
Luksemburg.
Berikut ini berita terbaru dan beberapa update lain seputar virus corona di berbagai belahan dunia dikutip dari beberapa sumber berita.
Luksemburg.
Luksemburg, laporkan kasus pertama Negara di benua Eropa ini melaporkan kasus infeksi virus corona pertama. Yakni seorang pria yang baru saja kembali dari Italia. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Paulette Lenert. Pria tersebut berusia 40 tahun menunjukkan gejala Covid-19 di awal minggu dan hasil tes menunjukkan positif.
Rekomendasi PBB.
Sekjen PBB Antonio Guterrs merekomendasikan para menteri dan diplomat untuk tak menghadiri pertemuan Komisi Status Perempuan di New York bulan depan akibat adanya wabah virus corona. Lebih dari 7.000 orang biasanya hadir dalam pertemuan tersebut. Duta Besar Armenia untuk PBB, Mher Margaryan mengatakan Guterres merekomendasikan agar negara-negara anggota PBB memperpendek sesi pertemuan dan membatalkan berbagai rencana sampingan.
Oregon melaporkan kasus virus corona pertama Negara bagian Oregon di AS melaporkan kasus virus corona pertama yang tidak diketahui asalnya. Menurut pernyataan pejabat kesehatan Oregon, orang yang terinfeksi itu diidentifikasi sebagai penduduk Washington yang tak memiliki riwayat perjalanan ke negara di mana virus beredar. Juga tidak diyakini memiliki kontak dekat dengan kasus lain yang dikonfirmasi.
Dua orang Afrika Selatan dites positif di Diamond Princess Dua orang Afrika Selatan yang berada di atas kapal Diamond Princess tebukti positif virus corona menurut lembaga medis yang dikelola pemerintah. "Kami mengkonfirmasi bahwa warga negara ini sedang dirawat di Jepang dan dalam perawatan yang baik," kata sebuah pernyataan oleh Institut Nasional untuk Penyakit Menular.
Afrika Selatan.
Dalam dua pekan terakhir, dokter-dokter dan para pejabat kesehatan di Afrika Selatan menghadapi situasi luar biasa dan sejauh ini belum diketahui jawabannya: penurunan tajam tingkat infeksi harian akibat virus corona. Padahal semuanya sudah disiapkan: tempat tidur, bangsal khusus, peralatan medis dan ambulans. Semua operasi yang tidak mendesak juga sudah ditunda atau dijadwal ulang. Protokol kesehatan sudah disepakati dan selama beberapa pekan para pekerja kesehatan melakukan latihan menghadapi berbagai skenario wabah.
Namun, hingga hari Senin (13/4/2020), apa yang digambarkan sebagai "tsunami infeksi", seperti yang diperingatkan oleh sejumlah pakar, tidak menjadi kenyataan, atau lebih tepatnya belum menjadi kenyataan. "Memang aneh sekali situasinya. Misterius. Kami tak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Dr Evan Shoul, pakar penyakit menular di Johannesburg.
Tom Boyles, dokter ahli penyakit menular di Rumah Sakit Helen Joseph, salah satu pusat kesehatan terbesar di Johannesburg, mengatakan ia dan dokter-dokter lain "masih bingung dengan angka penurunan infeksi virus corona". "Kami sudah menyiapkan semuanya. Tapi yang kami khawatirkan tidak terjadi. Aneh sekali," kata Boyles. Meski demikian, para pakar kesehatan memperingatkan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa angka infeksi harian memang menurun.
Selain itu, para pakar juga mengatakan tren penurunan bisa mendorong para pekerja kesehatan menjadi "lebih santai", sikap yang harus dihindari.Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan penurunan angka infeksi harian disebabkan oleh pembatasan sosial dan telah memutuskan untuk memperluas pembatasan tersebut.
Indonesia.
Jumlah pasien positif virus corona Dari jumlah itu, 399 orang meninggal dunia dan 380 pasien dinyatakan sembuh. Juru Bicara pemerintah khusus penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan terjadi penambahan sebanyak 316 kasus positif dibandingkan hari sebelumnya. Lihat juga: Dekati Puncak Covid, Tes PCR Ditargetkan 9.000 Orang per Hari. "Sebagian besar dari yang meninggal dunia dari kelompok usia ke atas dengan penyakit bawaan," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (13/4). Yuri mengatakan pasien positif virus corona yang meninggal juga bertambah, dikutib dari sumber CNN.
Terjadi penambahan 26 orang dibandingkan kemarin. "Ini hasil 27 ribu sampel yang telah kami periksa, secara PCR real time," ujar Yurianto menegaskan. Sementara, jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 21 orang dari hari sebelumnya. "Membuktikan bahwa penyebaran covid-19 ini dari orang ke orang, maka sekali lagi kami sampaikan sebaikanya tetap di rumah," tegas Yuri. Sebelumnya, per 12 April, jumlah pasien positif virus corona mencapai 4.241 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 373 orang meninggal dunia dan 359 orang dinyatakan sembuh. Sejak pertama kali kasus positif diumumkan pada 2 Maret lalu, virus corona kini sudah tersebar ke seluruh provinsi Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak.
Negara dengan kasus corona tertinggi di dunia.
Wabah virus corona atau Covid19 telah memakan puluhan ribu korban di berbagai belahan dunia walau tingkat kematian ada di bawah Ebola (50%), MERS (34,3%), dan SARS (10%). Per Selasa (7/4/2020), ada 1.348.098 kasus terkonfirmasi positif corona di seluruh dunia. Lantas, negara manakah di dunia yang memiliki kasus positif tertinggi? Berdasarkan data dari situs World of Meters, berikut ini lima negara dengan jumlah kasus positif corona tertinggi yaitu :
Amerika Serikat.
Virus corona tidak membedakan warna kulit ataupun ras, namun data di Amerika Serikat mulai menunjukkan satu komunitas yang merasakan dampak terbesar pandemi ini. "Banyak warga kulit hitam Amerika lebih berisiko terkena Covid-19," kata kepala kesehatan masyarakat AS, Jerome Adams, dalam wawancara dengan CBS. "Fakta ini menyakitkan," kata Adams yang menyebut diri sebagai warga Afrika Amerika, sebutan untuk keturunan Afrika.
Amerika Serikat mencatatkan jumlah kasus corona tertinggi di dunia sebanyak 367.650 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, sudah ada 10.943 kasus kematian yang tercatat. Lonjakan jumlah kematian ini menjadi sejarah suram yang baru saja tercipta di Amerika. Selain angka kematian yang terus meningkat, pandemi penyakit ini kemungkinan akan menghancurkan ekonomi negara Paman Sam. Pihak berwenang pada pekan ini sudah memberi tahu masyarakat Amerika yang sudah ketakutan untuk bersiap menghadapi salah satu periode terburuk dalam krisis karena wabah corona belum mencapai puncaknya.
Sampai hari Senin (13/04), lebih dari 22.000 meninggal dan sekitar 555.000 terinfeksi, walaupun pemerintah mengakui jumlah di lapangan beberapa kali lebih tinggi. Di tengah meningkatnya pandemi ini, banyak pihak yang mempertanyakan, mengapa pemerintah AS tidak bertindak lebih cepat untuk mencegah ribuan kematian. Surat kabar The New York Times akhir pekan ini menerbitkan artikel berisi keterangan dari para pakar kesehatan kepada Gedung Putih untuk mengambil langkah pencegahan sejak akhir Februari lalu, namun tidak dipertimbangkan.
Spanyol.
Negara kedua dengan kasus positif corona tertinggi di dunia yakni Spanyol dengan 136.675 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, Spanyol mencatatkan 13.341 kematian. Meski demikian, Spanyol terus menunjukkan penurunan tingkat infeksi baru dan kematian dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini memberi harapan bahwa puncak wabah telah terlewati. Alhasil, Spanyol berencana untuk memperluas tes virus corona pada orang yang tanpa gejala sebagai langkah pertama untuk melonggarkan lockdown di negara itu.
"Kami menyiapkan diri kami sendiri untuk penurunan eskalasi sehingga penting untuk mengetahui siapa yang terjangkit untuk dapat secara bertahap mencabut lockdown warga Spanyol," papar Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Arancha Gonzalez pada stasiun televise Antena 3. Meski sejauh ini hanya mereka yang terinfeksi atau diduga terjangkit corona yang dites, sekarang tes akan fokus pada populasi lebih luas untuk menemukan warga yang terjangkit corona tapi tak menunjukkan gejala.
Italia.
Italia menjadi negara ketiga dengan kasus positif corona tertinggi di dunia. Sejauh ini ada 132.547 kasus positif corona di Italia dengan 16.523 kasus kematian. Mirip dengan Spanyol, Italia melaporkan angka kematian akibat virus corona harian terendah dalam lebih dari dua pekan. Angka itu dilaporkan di saat pihak berwenang mulai bergerak ke fase kedua pertempuran melawan pandemi global penyakit tersebut setelah melonggarkan lockdown yang diberlakukan hampir sebulan lalu.
"Kurva telah mencapai puncak dan mulai turun. Ini adalah hasil yang harus kita capai hari demi hari," kata Silvio Brusaferro, :epala Istituto Superiore di Sanità, institut kesehatan terkemuka Italia. "Jika ini dikonfirmasi, kita harus mulai memikirkan fase kedua dan terus menekan penyebaran penyakit ini."
Jerman.
Negara keempat dengan kasus positif corona tertinggi di dunia ialah Jerman. Saat ini Jerman mencatatkan 103.375 kasus corona dan 1.810 kasus kematian. Dalam mengatasi penyebaran virus corona Jerman telah menyusun daftar aksi, termasuk kewajiban untuk mengenakan masker di depan umum, pembatasan pertemuan publik, dan pelacakan rantai infeksi. Adapun Jerman telah lama menerapkan karantina wilayah dan direncanakan berakhir pada 19 April mendatang.
Terkait kebijakan karantina wilayah di Jerman, Presiden RKI Lothar Wiele menjelaskan langkah tersebut cukup efektif menghambat penyebaran virus corona. Kini setiap orang di Jerman yang tertular Covid-19 hanya menginfeksi rata-rata satu orang. Sebelumnya, orang yang terinfeksi bisa menulari hingga tujuh orang. "Kami melihat penyebaran virus semakin lambat… Ini berhasil," katanya.
Prancis.
Prancis menjadi negara kelima dengan kasus virus corona tertinggi di dunia. Saat ini Prancis mencatatkan 98.010 kasus positif corona dengan 8.911 kasus kematian. Teranyar, Prancis telah melaporkan 833 kasus kematian baru akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Angka ini menjadi jumlah harian tertinggi di negara tersebut. Menteri Kesehatan Olivier Véran melaporkan bahwa berdasarkan data-data dapat disimpulkan Prancis masih jauh dari puncak epidemi. "Belum berakhir. Jauh dari itu. Jalannya panjang. Angka-angka yang telah saya umumkan menunjukkan ini," kata Véran.
Demikianlah artikel yang menjelaskan secara lengkap mengenai "Update Terbaru Virus Corona di Berbagai Negara dengan Kasus COVID -19 Tertinggi". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar