Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Pengertian Naturalisme
Karya seni rupa naturalisme adalah karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni. Dalam karya seni rupa aliran naturalisme seniman terikat pada proporsi, anatomi, prespektif, dan teknik pewarnaan untuk menghasilkan kemiripan lukisan sesuai dengan obyek yang di lihat mata.
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis seorang perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari. Tokoh Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah adalah Raden Saleh. Saat ini semisal Choirun Sholeh.
Seniman yang menganut aliran naturalisme menerapkan prinsip-prinsip seni rupa pada lukisanya sebemikian rupa, sehingga karyanya tampak semirip mungkin atau bahkan sama persis dengan kenyataan maka proprosi, keseimbangan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat – setepatnya. Naturalisme merupakan pengembangan dari aliran realisme yang muncul di akhir abad ke 19.
Ciri-Ciri Aliran Naturalisme
- Memiliki teknik gradasi warna
- Mengutamakan kemiripan gambar pada lukisan dengan objek yang dilukis sesuai dengan referensi
- Teknik dan kepiawaian seniman menjadi senjata utama
- Membawakan tema-tema lukisan yang indah namun berdasarkan kemurniannya
- Naturalisme adalah bentuk apresiasi seniman terhadap keindahan alam
- Mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar seniman
- Melukiskan kecantikan atau ketampanan potret manusia apa adanya, tanpa dilebih - lebihkan
- Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin.
Tokoh - Tokoh Aliran Seni Lukis Naturalisme
Berikut beberapa tokoh seni rupa Indonesia dan dunia yang menganut aliran seni lukis naturalisme:
1. William Bliss Baker (27 November 1859 – 20 November 1886)
Mengawali pendidikan seninya di National Academy of Design pada tahun 1876. Baker telah menggelar beragam jenis pameran setelah pameran pertamanya digelar pada tahun 1876 mengantarkannya memenangkan penghargaan Elliot, dia juga memenangkan penghargaan Hallgarten untuk karyanya yang bertajuk Woodland Brook. The Fallen Monasch dianggap sebagai karya terbaik Baker, menggambarkan pemandangan di wilayah danau Baliston. Saat ini lukisan yang asli disimpan di Brigham University of Art Museum dan satu duplikatnya dipajang di perpustakaan umum Balliston. Sayangnya Bake meninggal di usia muda yaitu 26 tahun. Seumur hidupnya tercatat dia sudah menghasilkan 130 karya termasuk lukisan hitam putih.
2. Amaldus Clarin Nielsen (23 Mei 1838 -10 November 1932)
2. Amaldus Clarin Nielsen (23 Mei 1838 -10 November 1932)
Nielsen dijuluki “Bapak Naturalisme Norwegia” sempat menempuh pendidikan seni lukis di Copenhagen sebelum melanjutkan sekolah ke Academy of Art pada tahun 1855 kemudian menimba ilmu di Dusseloft Academy dalam rentang waktu 1857-1859 sebelum berkelana ke daerah Norwegia barat dan selatan hingga akhirnya Nielsen kembali ke akademi ini lagi pada tahun 1863. Aftenstenming merupakan lukisan yang dibuat Nielsen pada tahun 1878, menggambarkan langit senja yang menaungi beberapa perahu dan kapal yang sedang berlayar. Karya-karyanya hingga saat ini masih tersimpan rapi dan tersebar di beberapa museum terkenal. Namun yang paling tersohor adalah ketika pewarisnya menyumbangkan 300 karya Nielsen pada Olso di tahun 1933.
3. Amelia Alcock – White (1981-Now).
Amelia White merupakan seniman lukis yang berasal dari Kanada. Bakat seninya semakin terasah setelah menempuh pendidikan di Vancouver Island University dan Emily Carr University of Art and Design. Karya Amelia White mendapat apresiasi seni rupa dan pernah dibahas di berbagai majalah seni terkemuka seperti The Globe and Mail, Juxtapoz Art and Cultue Magazine, Galleries Wet, Notable Magazine, The Sun, Canadian Art, Empty Kingdom, Hyperallergic, The Commentary, Installaion Magazine, dan Hot Art City.
4. Béla Iványi-Grünwald (6 Mei 1867 – 24 September 1940)
4. Béla Iványi-Grünwald (6 Mei 1867 – 24 September 1940)
Iványi-Grünwald adalah seorang seniman Hungaria. Dia merupakan anggota yang dianggap vital di kelompok seniman Nagybanya artist Colony dan pendiri Kecskemet Art Colony. Iványi-Grünwald sangat menyadari betapa pentingnya mengikuti zaman dan arus perkembangan modern yang kemudian berpengaruh juga pada gayanya berkarir selama hidupnya. Pada awal karir sebagai pelukis Iványi-Grünwald terpengaruhi oleh aliran Naturalisme Perancis. Karena pemikiran yang terbuka dan modern Iványi-Grünwald tidak segan menerima pengaruh dari berbagai kalangan termasuk generasi seniman yang lebih muda. Selain Naturalisme Iványi-Grünwald juga bergerak di jenis lukisan yang lain seperti aliran Fauvism dan Baroque.
5. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)
5. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)
Pria kelahiran Semarang tahun 1878 ini merupakan anak angkat dari Wahidin Sudirohusodo serta ayah dari pelukis Basuki Abdullah. Mengikuti jejak orang tua pada awalnya Abdullah adalah seorang mahasiswa kedokteran. Pemandangan Djawa Tengah karya Abdulah Suriosubroto yang dibuat pada tahun 1900-1903 merupakan salah satu lukisan yang menjadi koleksi presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Abdullah Surisubroto merupakan pelukis Indonesia pertama yang meraih reputasi internasiolal pada abad ke 20. Sebelumnya Raden Saleh menjadi pelukis Indonesia pertama yang namanya diakui dunia pada abad ke 19.
6. Soedjono Abdullah (31 Agustus 1911-Juli 1993).
6. Soedjono Abdullah (31 Agustus 1911-Juli 1993).
Melengkapi klan keluarga Abdulllah, Soedjono Abdullah adalah anak dari Abdullah Suriosubroto, kakak dari pelukis kenamaan Basuki Abdullah dan tokoh seni patung Tridjata Abdullah. Seperti halnya sang ayah karya Soedjono juga diklasifikan sebagai Moii Indie karena sebagian besar lukisannya bercirikan panorama nusantara yang indah.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.
Aliran Seni Lukis Romantisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar