Pengertian Kata Ganti, Jenis - Jenis Kata Ganti, Contoh - Contoh Kata Ganti, Pronouns. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

5 Agustus 2018

Pengertian Kata Ganti, Jenis - Jenis Kata Ganti, Contoh - Contoh Kata Ganti, Pronouns.

| 5 Agustus 2018
Pengertian kata ganti dan jenis - jenis kata ganti serta contohnya - berbagaireviews.com


Pengertian kata ganti.

Kata ganti atau pronominal ialah kata yang dipergunakan sebagai pengganti subyek atau obyek yang berupa benda dan orang. Kata ganti berfungsi untuk efisiensi dan efektifitas kalimat dalam wacana atau paragraf. Dengan adanya kata ganti, maka tidak perlu menuliskan nama orang atau nama benda secara terus-menerus dan berulang.

Kata ganti merupakan salah satu jenis kata yang yang berfungsi untuk menggantikan kata benda atau orang tertentu yang tidak disebut secara langsung. Istilah untuk kata ganti disebut sebagai pronomina. Penggunaan kata ganti dimaksudkan agar suatu kalimat disampaikan secara lebih efektif dan tidak bertele-tele.

contoh kalimat kata ganti berikut 

“Ruli adalah anak yang sangat rajin beribadah, setiap adzan berkumandang ia selalu bergegas ke masjid untuk shalat berjamaah.”

Penjelasan :

Kata “ia” pada kalimat di atas adalah pronomina yang berfungsi menggantikan subyek “Ruli.” Subyek “Ruli” tidak perlu lagi diulang karena penggunaan kata ganti “ia” pada kalimat.


Jenis - Jenis Kata Ganti.

Kata ganti dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis, berikut diantaranya :

1. Kata ganti orang.

Kata ganti orang dapat diturunkan kembali ke dalam tiga bagian diantaranya yakni :

a. Kata ganti orang pertama.

Kata ganti orang pertama terdiri atas kata ganti orang pertama tunggal (menggunakan daku, ku, saya) dan jamak (menggunakan kata kami dan kita).

Contoh kata ganti orang pertama.

Saya akan pergi ke Jakarta pada tanggal 2 Desember 2116. (kata ganti orang pertama tunggal)
Kami baru akan pulang dari Jakarta pada tanggal 5 November 2016. (kata ganti orang pertama jamak)
Jangan ada permusuhan diantara kita karena pada hakekatnya kita semua adalah saudara. (kata ganti orang pertama jamak)
Aku akan bekerja keras demi istri dan anak-anakku. (kata ganti orang pertama tunggal)

b. Kata ganti orang kedua.

Kata ganti orang kedua terdiri atas kata ganti orang kedua tunggal (menggunakan kata anda, kamu, dikau, mu, dan engkau) dan kata ganti orang kedua jamak (menggunakan kata kalian, anda sekalian dan kamu sekalian).

Contoh kata ganti orang kedua :
  • Apa anda telah memahami akar masalah dari persoalan ini? (kata ganti orang kedua tunggal)
  • Bukankah kamu sendiri yang berjanji akan mengerjakan tugas itu? (kata ganti orang kedua tunggal)
  • Aku akan pelajari dan cermati semua yang engkau katakan. (kata ganti orang kedua tunggal)
  • Maaf, apa ini barang milikmu? (kata ganti orang kedua tunggal)
  • Aku harap kalian bisa mengerti dan memaklumi kondisi keuangan perusahaan yang kian terpuruk dewasa ini. (kata ganti orang kedua jamak)
  • Terima kasih saya sampaikan kepada anda sekalian yang berkenan mendonorkan darah di acara bakti sosial ini. (kata ganti orang kedua jamak)

c. Kata ganti orang ketiga

Kata ganti orang ketiga terdiri atas kata ganti orang ketiga tunggal (menggunakan kata beliau, dia, ia,-nya) dan kata ganti orang ketiga jamak (mereka).

Contoh kata ganti orang ketiga :
  • Rusmianti adalah anak yang sangat ramah, ia tak segan untuk tersenyum dan menyapa kepada siapa saja yang ia temui. (kata ganti orang ketiga tunggal)
  • Dia mengatakan padaku bahwa esok pagi tidak ada satupun karyawan yang datang terlambat. (kata ganti orang ketiga tunggal)
  • Para demonstran itu sangat brutal, mereka memaksa masuk ke kantor gubenur. (kata ganti orang ketiga jamak).


2. Kata Ganti Penunjuk.

Berdasarkan fungsinya, kata ganti penunjuk dapat diturunkan menjadi beberapa macam, diantaranya ialah :

a. Kata ganti penunjuk umum.

Kata ganti ini menggunakan kata ini dan itu dalam penerapan kalimatnya. 

Contoh :
  • Piring dan perabot ini buatan luar negeri.
  • Jangan sentuh guci itu!
b. Kata ganti penunjuk tempat.

Kata ganti penunjuk tempat menggunakan kata situ, sini, sana, ke sini, dan ke sana.

Contoh :
  • Aku baru akan pergi ke sana, Kau jangan kemana-mana!
  • Kenapa kamu masih berdiri di sini?
  • Ketika berada di sana, aku lebih merasa tenang dan damai.

c. Kata ganti penunjuk ikhwal

Kata ganti penunjuk ikhwal dalam konteks kalimat menggunakan kata begini dan begitu.

Contoh kata ganti penunjuk ikhwal
  • Kalau kebijakan rimba yang diterapkan, maka beginilah jadinya.
  • Kami tidak akan menyepakati begitu saja sebelum terang-benderang titik persoalannya.
  • Aku menyesal kenapa harus berakhir begini.

3. Kata ganti penanya.

Kata ganti penanya dapat diturunkan kembali menjadi beberapa macam diantaranya ialah :

a. Kata ganti penanya orang atau benda

Kata ganti penanya orang atau benda dalam konteks kalimatnya menggunakan kata siapa, apa, dan yang mana.

Contoh kata ganti penanya orang atau benda :
  • Siapa dalang di balik kekacauan ini?
  • Alasan apa yang membuat anda mengunjungiku disaat seperti ini?
  • Peryataan yang mana dari lisan saya yang menyinggung anda?

b. Kata ganti penanya waktu.

Kata ganti penanya waktu menggunakan kata “kapan” dalam konteks kalimatnya.

Contoh kata ganti penanya waktu.
  • Kapan kau akan meminang seorang wanita untuk dijadikan istri?
  • Kapan kau akan pulang ke Surabaya?
  • Kapan anda akan menyelesaikan tugas-tugas kuliahmu?

c. Kata ganti penanya tempat

Kata ganti penanya tempat menggunakan kata dimana, kemana, dan dari mana dalam konteks kalimatnya.

Contoh kata ganti penanya tempat
  • Dari mana saja kau ini?
  • Dimana kau letakkan novel laskar pelangi milikku?
  • Kemana kau hendak pergi setelah semua yang menimpamu hari ini?

4.  Kata ganti pemilik/kepunyaan.

Pronomina posesiva merupakan sebutan lain untuk kata ganti pemilik. Kata ganti ini digunakan untuk menyatakan suatu pengganti kepemilikan. Kata ganti yang tergolong dalam kata ganti pemilik adalah -ku, -mu, -nya, kami, mereka. Kata ganti ini diletakkan di bagian belakang kata.

Contoh kata ganti pemilik/kepunyaan.
  • Bukuku hilang entah kemana semenjak dipinjam Doni.
  • Tulisanmu seperti tulisan seorang calon dokter.
  • Sumbangan kami raib dirampok sekawanan begal di tengah hutan.
  • Tangisan mereka ternyata belum membuahkan hasil.
  • Kerja kerasnya dipandang remeh oleh semua warga desa.

5.  Kata Ganti Penghubung.

Pronomina relativa atau kata ganti penghubung digunakan sebagai penghubung antara induk kalimat dan anak kalimat. Contoh dari kata ganti penghubung adalah yang. Kata ganti penghubung ini sering ditemukan dalam kalimat majemuk. Hal ini dikarenakan dalam kalimat majemuk diperlukan suatu kata penghubung (konjungsi) untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh kata ganti penghubung.
  • Rumah yang berwarna hijau itu selalu ramai oleh anak-anak.
  • Ibu membuat masakan yang sangat lezat.
  • Seseorang yang bersandar di tiang listrik adalah ketua RT di wilayah ini.

6.  Kata ganti tak tentu.

Jenis kata ganti yang terakhir adalah kata ganti tak tentu. Kata ganti jenis ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik wujud atau jumlahnya. Kata ganti tak tentu diantara sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.

Contoh kata ganti tak tentu.
  • Tunggulah di sini, Ani akan membawa sesuatu untukmu.
  • Ada seseorang yang selalu mengamatimu sepanjang hari ini.
  • Para wali murid diminta selalu mengawasi putra-putri mereka selama di rumah.
  • Barang siapa menemukan dompet berwana ungu tolong serahkan ke kantor polisi.
  • Masing-masing siswa mengambil jatah makan siang di kantin sekolah.

7.  Pronomina intratekstual dan ekstratekstual.

Dua jenis pronomina ini merupakan jenis pronomina yang dilihat dari hubungannya dengan nomina (kata benda) yang digantikan. Pronomina intratekstual merupakan kata ganti yang menggantikan kata benda yang ada dalam sebuah artikel/bacaan/percakapan. Sedangkan pronomina ekstratekstual menggantikan kata benda yang terdapat di luar sebuah artikel/bacaan/percakapan. Agar lebih jelas perhatikan 

Contoh Pronomina Intratekstual dan Ekstratekstual.

Dengan kelembutan suaranya, Amelia mampu meluluhkan hati kedua orang tuanya untuk memberikan ijin pergi ke luar negeri. (kata ganti -nya secara jelas menunjuk ke Amelia)
Itu yang membuat Indri selalu gusar selama sepekan ini. (kata ganti -itu tidak jelas menggantikan hal apa)

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar