Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai sebuah perang antara Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global antara Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan kekuatan lainnya.
Selanjutnya, silahkan click http://www.berbagaireviews.com/2018/06/revolusi-amerika-lengkap-penemuan.html
Selanjutnya, silahkan click http://www.berbagaireviews.com/2018/06/revolusi-amerika-lengkap-penemuan.html
Perang ini merupakan akibat dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bangkit karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka penduduk Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya masih setia kepada Raja.
Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan ia mengirimkan tentara Britania untuk merampas dan menghancurkannya.
Latar Belakang Perang Revolusi Amerika Serikat.
Perang Kemerdekaan Amerika (1774 – 1783)
Koloni Inggris di Amerika sebagian besar orang-orang sipil dan pedagang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang hidupnya tertekan di Inggris dan menganut agama yang dilarang oleh pemerintah Inggris. Mereka pergi ke Amerika untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dan mencari kebebasan. Di antara perintis-perintis koloni di Amerika adalah sekelompok orang yang dikenal sebagai The Pilgrim Fathers. Mereka berangkat ke Amerika dengan kapal Mayflower dan mendarat pada tahun 1620. Sesampainya di Amerika, mereka lalu mendirikan daerah koloni yang bernama Massachusetts.
Orang Amerika sekarang menganggap The Pilgrim Fathers sebagai pendiri Amerika. Para pelarian dari Amerika ini kemudian tidak lagi mengganggap diri mereka sebagai orang Inggris, meskipun secara pemerintahan mereka tetap berada di bawah Inggris. Namun, karena pemerintah Inggris kemudian mulai memperlakukan koloni di Amerika seperti juga koloni di wilayah-wilayah dunia lainnya, orang-orang yang telah menganggap dirinya sebagai rakyat Amerika ini lalu menginginkan kemerdekaan
Awal Mula Perang Revolusi Kemerdekaan Amerika.
Perang Tujuh Tahun (1756 – 1763).
Wilayah jajahan atau koloni Inggris di Amerika Utara terletak di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Adapun wilayah dari pantai selatan sepanjang Sungai Mississippi (Louisiana) sampai Kanada adalah koloni Prancis. Wilayah koloni Inggris dan Prancis ini dipisahkan oleh daerah pedalaman. Pergerakan Inggris yang terus-menerus memperluas tanah jajahannya ke arah barat kemudian mulai melanggar batas jajahan Prancis (Louisiana). Hal ini memicu hubungan yang tegang antara Inggris dan Prancis yang mengarah ke peperangan. Pertempuran meletus setelah terjadi tembak-menembak antara pasukan Prancis dan pasukan koloni Inggris (warga Amerika) di dekat benteng Duquesne (Pittsburgh) yang merupakan wilayah Prancis.
Dalam peperangan ini, Prancis kalah dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang isinya sebagai berikut ; Wilayah Kanada dan Louisiana di sebelah timur Mississippi diberikan kepada Inggris, sedangkan wilayah di sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis. Prancis wajib menyerahkan semua wilayah jajahannya di India kepada Inggris. Akibat perjanjian tersebut, kondisi berbalik. Semula sebagian besar wilayah Amerika Utara dikuasai Prancis, kini beralih ke tangan Inggris.
Akibat Perang 7 Tahun Inggris dengan Prancis.
Dalam peperangan ini, Prancis kalah dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang isinya sebagai berikut ; Wilayah Kanada dan Louisiana di sebelah timur Mississippi diberikan kepada Inggris, sedangkan wilayah di sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis. Prancis wajib menyerahkan semua wilayah jajahannya di India kepada Inggris. Akibat perjanjian tersebut, kondisi berbalik. Semula sebagian besar wilayah Amerika Utara dikuasai Prancis, kini beralih ke tangan Inggris.
Akibat Perang 7 Tahun Inggris dengan Prancis.
Setelah Perang Tujuh Tahun melawan Prancis (1756 – 1763), kas negara Inggris kosong. Untuk mengatasi krisis keuangan, Inggris memaksa Amerika untuk ikut menanggung kerugian dengan membayar pajak yang tinggi. Alasan Inggris adalah karena Perang Tujuh Tahun memberi manfaat bagi koloni di Amerika berupa perluasan daerah dan perlindungan dari serangan bangsa lain. Di samping pajak yang tinggi, Inggris juga melakukan monopoli. Hasil bumi Amerika (tembakau, gula, dan kapas) hanya boleh dijual kepada Inggris dan sebaliknya, Amerika hanya diperbolehkan membeli barang-barang kebutuhannya dari Inggris saja. Tentu saja rakyat Amerika menentang kebijakan Inggris. Monopoli perdagangan berakibat harga-harga melambung tinggi sebab Inggris dapat mempermainkan harga. Adapun mengenai pajak, rakyat Amerika mau membayar dengan syarat: Inggris harus memberi kesempatan pada warga Amerika untuk menjadi wakil rakyat di parlemen Inggris.
Tuntutan ini mereka pertegas dengan pernyataan: "No taxation without representation." Ketegangan kemudian terjadi sebab Raja Inggris, George III, berusaha memaksakan kebijakan tersebut. Semula rakyat Amerika melakukan perlawanan tidak secara nasional. Namun, kemudian Inggris mengeluarkan Undang-Undang Teh (1773). Dengan undang-undang ini, British East India Company yang mengalami surplus teh akan memperoleh keuntungan, sebab dapat menjual produknya ke Amerika dengan harga yang sangat murah. Akibatnya, para pedagang teh di Amerika bangkrut. Pada tahun 1774, berlabuhlah tiga kapal Inggris yang memuat teh untuk Amerika di Boston. Orang-orang Amerika yang merasa dirugikan oleh kedatangan teh tersebut lalu membajak kapal dengan menyamar menjadi Indian dan melemparkan teh-teh tersebut ke dalam laut. Inggris marah lalu menghukum Boston dengan serangan militer. Rakyat Amerika dari daerah koloni lainnya bersatu dan membantu Boston. Peristiwa yang dikenal sebagai Boston Tea Party ini menjadi penyebab khusus terjadinya perang kemerdekaan Amerika.
Tuntutan ini mereka pertegas dengan pernyataan: "No taxation without representation." Ketegangan kemudian terjadi sebab Raja Inggris, George III, berusaha memaksakan kebijakan tersebut. Semula rakyat Amerika melakukan perlawanan tidak secara nasional. Namun, kemudian Inggris mengeluarkan Undang-Undang Teh (1773). Dengan undang-undang ini, British East India Company yang mengalami surplus teh akan memperoleh keuntungan, sebab dapat menjual produknya ke Amerika dengan harga yang sangat murah. Akibatnya, para pedagang teh di Amerika bangkrut. Pada tahun 1774, berlabuhlah tiga kapal Inggris yang memuat teh untuk Amerika di Boston. Orang-orang Amerika yang merasa dirugikan oleh kedatangan teh tersebut lalu membajak kapal dengan menyamar menjadi Indian dan melemparkan teh-teh tersebut ke dalam laut. Inggris marah lalu menghukum Boston dengan serangan militer. Rakyat Amerika dari daerah koloni lainnya bersatu dan membantu Boston. Peristiwa yang dikenal sebagai Boston Tea Party ini menjadi penyebab khusus terjadinya perang kemerdekaan Amerika.
Proses Jalannya Perang Revolusi Amerika Serikat.
Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan ia mengirimkan tentara BRitania untuk merampas dan menghancurkannya. Milisi lokal melawan para tentara dan melakukan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord). Setelah berulang kali meminta raja Britania ikut campur dalam parlemen, semua keputusan damai berakhir ketika Kongres dicap pengkhianat melalui dekret raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan sebuah bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika Serikat untuk memperluas pemberontakan ini hingga Quebec dan Florida tidak berhasil.
Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner dimulai tahun 1776. Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengendalikan setiap negara bagian secara penuh, tetapi kemudian Angkatan Laut Kerajaan Britania menduduki New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat menduduki kota - kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tetapi pemberontak mengendalikan wilayah pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS. Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud. Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 berakhir dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga. Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Perancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan kekuatan militer kedua belah pihak.
Spanyol dan Republik Belanda sekutu Perancis juga berperang dengan Britania selama empat tahun berikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji kekuatan militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan wilayah selatan Amerika Serikat. Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Perancis dan Spanyol untuk mengusir Britania dari Karibia, dan upaya gabungan Perancis-Spanyol untuk menduduki pertahanan Britania di Gibraltar juga berakhir dengan kekalahan yang sama.
1. Pertempuran pertama berlangsung di Lexington kemudian di Boston.
Inggris memerintahkan rakyat Kanada untuk membantu tentara Inggris, namun rakyat Kanada menolak. Inggris pun menyerbu Kanada dan terjadilah pertempuran di koloni paling utara tersebut. Waktu selama peperangan tersebut dimanfaatkan oleh George Washington, pimpinan tertinggi pasukan revolusioner Amerika, untuk mengatur tentaranya.
Spoiler for Battle of Lexington:
2. Awalnya, rakyat Amerika bertempur hanya karena merasa tertindas oleh aturan-aturan Inggris.
Inggris memerintahkan rakyat Kanada untuk membantu tentara Inggris, namun rakyat Kanada menolak. Inggris pun menyerbu Kanada dan terjadilah pertempuran di koloni paling utara tersebut. Waktu selama peperangan tersebut dimanfaatkan oleh George Washington, pimpinan tertinggi pasukan revolusioner Amerika, untuk mengatur tentaranya.
Spoiler for Battle of Lexington:
2. Awalnya, rakyat Amerika bertempur hanya karena merasa tertindas oleh aturan-aturan Inggris.
Mereka belum menyadari betul apa tujuan mereka berperang. Tujuan menjadi terang, yaitu kemerdekaan, setelah muncul tulisan Thomas Paine pada suatu selebaran yang berjudul Common Sense. Tulisan itu diterbitkan pada tahun 1776. Dengan segera, pada tahun itu juga, rakyat Amerika menyatakan dirinya merdeka. Proklamasi kemerdekaan disusun oleh Thomas Jefferson dalam rapat Kongres di Philadelphia. Kongres ini diikuti oleh 13 negara bagian (koloni).
Proklamasi ini sangat terkenal karena di dalamnya terkandung pernyataan mengenai hak-hak manusia (human right). Bagian yang menegaskan hal tersebut berbunyi sebagai berikut. "We hold these truths to be self evident, that all men are created equal, that they are endowed by their creator with certain unalienable right, that among these are life, liberty, and the pursuit of happiness ...."
3. Kongres yang merupakan gabungan wakil - wakil dari ketiga belas negara bagian kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas bentuk negara yang diinginkan dan merancang konstitusi.
Proklamasi ini sangat terkenal karena di dalamnya terkandung pernyataan mengenai hak-hak manusia (human right). Bagian yang menegaskan hal tersebut berbunyi sebagai berikut. "We hold these truths to be self evident, that all men are created equal, that they are endowed by their creator with certain unalienable right, that among these are life, liberty, and the pursuit of happiness ...."
3. Kongres yang merupakan gabungan wakil - wakil dari ketiga belas negara bagian kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas bentuk negara yang diinginkan dan merancang konstitusi.
Sesuai dengan kesepakatan dalam Articles of Confederation (1777) bentuk negara Amerika adalah negara serikat dengan nama The United States of Amerika (USA).
4. Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika adalah Prancis (1778).
Prancis kemudian membantu Amerika melawan Inggris dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin Jenderal Lafayette ke Amerika.
Tindakan Prancis ini didorong oleh motivasi berikut.
- Prancis ingin membalas dendam atas kekalahannya dalam Perang Tujuh Tahun melawan Inggris.
- Hasil diplomasi Benjamin Franklin, tokoh perjuangan kemerdekaan Amerika.
5. Inggris akhirnya kalah.
Jenderal Cornwallis, pimpinan tertinggi pasukan Inggris, bersama 7.000 orang tentaranya menyerah kepada Washington dan Lafayette di Yorktown pada tahun 1781.
Keterlibatan Perancis terbukti berhasil meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Perancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat besar. Kemenangan angkatan laut Perancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Perancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus berlanjut sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai.
Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh wilayah yang saat ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat. Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang diikuti serangkaian pertukaran terito. Isi perjanjian tersebut, antara lain, Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar