2018 | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

14 November 2018

Petunjuk Penggunaan, Instructions for Use.

Petunjuk Penggunaan, Instructions for Use.

Petunjuk penggunaan - berbagaireviews.com



Petunjuk penggunaan pompa angin
  • Masukkan ujung selang pompa angin ke dalam lubang ban sepeda yang kurang angin.
  • Injaklah penahan pada pompa angin agar pompa angin seimbang dan tetap dalam posisi berdiri.
  • Tariklah tangkai pompa ke atas.
  • Doronglah tangkai pompa ke bawah.
  • Lakukanlah berulang hingga ban sepeda itu cukup terisi angin.


Petunjuk penggunaan sikat gigi.
  • Bersihkan sikat gigi yang akan dipakai dengan air bersih.
  • Oleskan pasta gigi ke sikat gigi secukupnya.
  • Gosokkan sikat gigi ke seluruh bagian gigi dengan cara yang benar.
  • Setelah selesai menyikat kumur dengan air.
  • Kemudian bersihkan sikat gigi dengan air bersih dan letakkan sikat gigi kembali ketempatnya.


Petunjuk penggunaan televisi
  • Tancapkan/ colokkan steker ke stop kontak.
  • Tekan tombol power pada panel yang tersedia di bagian muka TV.
  • Gunakan remote control mengarah ke televisi dengan menekan tombol on. TV sudah siap digunakan.
  • Gunakan remote control mengarah ke televisi untuk memindah chanel yang di inginkan.
  • Apabila sudah selesai digunakan, tekan tombol off pada remote control atau power pada televisi.
  • Lepaskan/cabut steker dari stop kontak.


Petunjuk penggunaan setrika.
  • Siapkan meja atau tempat untuk menyetrika dan tempat untuk meletakkan setrika panas.
  • Masukkan stekker ke stop kontak. Bila lampu indikator/ penala pada setrika menyala hal itu berarti setrika sudah teraliri listrik.
  • Putar pengatur panas/suhu sesuai dengan yang dikehendaki.
  • Apabila kemudian lampu indikator/penala padam berarti suhu/ panas yang dikehendaki sudah tercapai. Setrika sudah siap digunakan.
  • Apabila sudah selesai digunakan, cabutlah steker dari stop kontak.


Petunjuk penggunaan rautan pensil
  • Siapkan pensil yang kurang tajam yang akan diraut.
  • Masukkan ujung pensil yang akan dipertajam ke dalam lubang rautan.
  • Putar pensil pelan-pelan secara berulang-ulang.
  • Setelah putaran terasa ringan, cabutlah pensil dari lubang rautan.
  • Lihatlah apakah pensil sudah cukup tajam, apabila sudah maka pensil siap digunakan kembali.


Petunjuk penggunaan blender.
  • Pastikan tombol berada pada posisi “0” dan steker belum terpasang pada stop kontak.
  • Periksa gelas blender. Pisau, plastik penutup dan sekatnya harus terpasang dengan urutan yang benar.
  • Pasang gelas blender pada rumah motor.
  • Masukkan steker ke stop kontak.
  • Tuangkan bahan yang akan diolah ke dalam gelas blender dan pasang tutupnya.
  • Pilih tombol kecepatan yang diinginkan. Putar selektor ke posisi yang dinginkan lebih besar angka lebih tinggi putaran.
  • Putar selektor ke posisi “0” untuk mematikan blender.
  • Cabutlah steker dari stop kontak.


Petunjuk Penggunaan Telepon Umum.
  • Angkat gagang telepon
  • Masukkan kartu atau koin ke telepon
  • Tekan nomor yang akan dituju
  • Tunggu sampai nomer yang dituju terhubung
  • Setelah itu mulailah berbicara


Petunjuk Pemakaian Rice Cooker.
  • Masukkan beras yang telah dicuci ditambah air secukupnya.
  • Pastikan tegangan rice cooker sama dengan tegangan listrik di rumah.
  • Pasangkan steker atau colokan rice cooker pada stop kontak.
  • Tekan tombol on atau tombol power.
  • Angkat nasi setelah 30 menit.  Petunjuk Penggunaan Kipas Angin


Petunjuk Pemakaian Obat
  • Usia 4-6 tahun 1/4 sendok 3 kali sehari
  • Usia 7-11 tahun 1/2 sendok 3 kali sehari
  • 12 tahun ke atas 1 sendok 3 kali sehari
  • Jika Ani saat ini berusia 7 tahun maka aturan pemakaian obat sesuai dengan petunjuk di atas adalah 1/2 sendok 3 kali sehari.


Petunjuk Penggunaan Senter
  • Buka tutup bagian belakang 
  • Masukan baterai dengan kepala ke arah depan semua 
  • Tutup kembali bagian yang sudah dibuka 
  • Tekan tombol dengan baik 


Petunjuk cara memakai semir sepatu
  • Bersihkan permukaan sepatu dengan kain lap.
  • Buka penutup semir sepatu.
  • Ambil semir sepatu secukupnya dengan sikat
  • Gosokkan sikat ke permukaan sepatu secara merata.


Petunjuk cara memakai sampo
  • Basahi rambut dengan air bersih
  • Tuang sampo ke telapak tangan
  • Ratakan sampo ke rambut dan pijat-pijat
  • Bilaslah sampai bersih


Petunjuk cara menggunakan dispenser 
  • Colokkan steker dispenser ke stopkontak.
  • Tekan tombol ON untuk menyalakan dispenser.
  • Tunggu hingga mencapai suhu yang diinginkan.
  • Tuang air ke gelas dengan menekan atau memutar keran.


Petunjuk cara menggunakan kamus.
  • Buka halaman kamus berdasarkan huruf pertama kata yang dicari
  • Carilah kata berdasarkan huruf pertama kata yang dicari
  • Setelah menemukan kata yang dicari baca artinya di sebelah kanan kata
  • Catat arti kata tersebut 


Petunjuk cara menggunakan sabun mandi cair.
  • Siram badan dengan air bersih.
  • Tuang sabun ke telapak tangan.
  • Gosokkan secara merata ke anggota tubuh.
  • Bilas dengan air sampai bersih.


Petunjuk cara menggunakan kompor gas
  • Tekan sakelar pemantik api ke kanan untuk menyalakan kompor.
  • Letakkan alat masak yang digunakan untuk memasak.
  • Atur besarnya api sesuai dengan kebutuhan alat masak.
  • Tekan sakelar ke kiri jika sudah selesai memasak.


Petunjuk cara menggunakan televisi
  • Tekan tombol On di remot
  • Pilih program televisi yang disukai
  • Keraskan atau turunkan volume setelah memilih
  • Tekan tombol Off di remot jika sudah selesai menonton

3 Oktober 2018

Pengertian Seni Lukis dan Prosedur atau Langkah - Langkah Dalam Melukis, Art Painting.

Pengertian Seni Lukis dan Prosedur atau Langkah - Langkah Dalam Melukis, Art Painting.


Pengertian seni lukis dan Langkah - Langkah / Prosedur dalam melukis - berbagaireviews.com


Pengertian Seni Lukis.

1. Seni lukis Zaman Abad 19

Siapa pelukis pertama di Indonesia yang menganut aliran naturalisme? Adalah Raden Syarif Bustaman ( 1807 – 1880) hasil karyanya yang terkenal adalah: “Hutan Terbakar”, “Sahabat setia”, dan juga “Antara Hidup dan Mati”

2. Seni Lukis Zaman Taman Siswa.

Taukah anda bahwa perguruan taman siswa pernah mengadakan pameran seni lukis yang merupakan hasil karya dari para siswa. Peristiwa ini dapat dipandang sebagai hal yang penting dalam perkembangan seni lukis di nusantara.

3. Seni Lukis Zaman PERSAGI.

Yang dimaksud dengan PERSAGI adalah singkatan dari Persatuan Ahli Gambar Indonesia yang didirikan pada tahun 1937. Tujuan utamanya adalah membina dan mengembangkan seni lukis di Indonesia dengan mencari corak baru yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Pendirinya adalah Agus Jayasumitra dan S. Sujoyono yang didukung oleh beberapa pelukis seperti Otto Jaya Suntara, L.Setiyoso, Saptarita Latif, Emiria Sunarsa, Sudiryo dan lain lain.

Seni lukis adalah hasil karya yang diciptakan dengan menggunakan media yang menggunakan titik, garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan ruang dalam bidang dua dimensi. Dalam senam lukis dikenal bermacam-macam aliran. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seorang pelukis dalam membuat gambar (melukis).

Langkah - Langkah / Prosedur dalam Melukis.

 
Berikut langkah - langkah dalam melukis :

1. Memunculkan Gagasan.

Untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara :
  • Mempelajari atau membaca buku,
  • Melihat film-film dokumenter tentang lukisan,
  • Mengunjungi kegiatan pameran atau museum,
  • Melihat objek secara langsung, dan
  • Mengembangan imajinasi.

2. Memilih Bahan.

Setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan yang akan digunakan, misalnya :
  • Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel,
  • Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol,
  • Menggunakan kertas gambar dan cat air,
  • Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan
  • Menggunakan kain kanvas yang dibentangkan/bingkai dan cat minyak.
3. Menentukan Teknik.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya :
  • Teknik transparan warna (warna tipis),
  • Teknik plakat warna (tebal),
  • Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari atau palet,
  • Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan
  • Teknik timbul.
4. Membuat Sketsa.

Setelah bahan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna.

5. Menyempurnakan Lukisan.

Tahap melukis yang terakhir adalah menyempurnakan /menyelesaikan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan cara :
  • Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
  • Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang.
  • Proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan. Seperti melukis dengan cat air, melukis dengan pastel, dan melukis dengan cat minyak, semua itu mempunyai teknik yang berbeda dalam proses melukisnya.

1 Oktober 2018

Pengertian Revolusi Hijau, Pilar dan Teknik serta Dampak Revolusi Hijau, Green Revolution.

Pengertian Revolusi Hijau, Pilar dan Teknik serta Dampak Revolusi Hijau, Green Revolution.





Pengertian Revolusi Hijau.

Revolusi Hijau merupakan sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia.

Pengertian revolusi hijau adalah usaha pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Mengubah dari pertanian yang tadinya menggunakan teknologi tradisional menjadi pertanian yang menggunakan teknologi lebih maju atau modern.

Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960). Revolusi hijau menekankan pada SEREALIA: padi, jagung, gandum, dan lain-lain. (serealia adalah tanaman biji-bijian)

Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai konseptor utama gerakan ini. Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960).Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras.

 Tujuan tersebut dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas strategis baik ditinjau dari segi ekonomi, politik dan sosial. Gerakan Bimas berintikan tiga komponen pokok, yaitu penggunaan teknologi yang sering disabut Panca Usaha Tani, penerapan kebijakan harga sarana dan hasil reproduksi serta adanya dukungan kredit dan infrastruktur.Gerakan ini berhasil menghantarkan Indonesia pada swasembada beras.

Pilar Revolusi Hijau.

Revolusi hijau mendasarkan dari pada empat pilar penting yaitu :
  • penyediaan air melalui sistem irigasi,
  • pemakaian pupuk kimia secara optimal,
  • penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan
  • penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.
  • Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadilah peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu.

Revolusi Hijau di Indonesia.

Di negara kita  Indonesia revolusi industri diterapkan dengan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Ekstensifikasi dengan perluasan areal. Terbatasnya areal, menyebabkan pengembangan lebih banyak pada intensifikasi. Intensifikasi dilakukan melalui Panca Usaha Tani, (lima usaha tani).

Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektare, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965.

Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di Afrika.

Teknik Pengolahan Lahan Pertanian.

Teknik pengolahan lahan pertanian, sebagai berikut :
  • Pengaturan irigasi
  • Pemupukan
  • Pemberantasan hama
  • Penggunaan bibit unggul

Dampak Revolusi Hijau.
Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan negatif, begitu juga dengan Revolusi hijau berikut ini merupakan dampak positif dan negatif dari revolusi hijau

Dampak positif revolusi hijau

Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras menjadi mampu swasembad beras.
Dampak negatif revolusi hijau.
  • Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.
  •  Penurunan keanekaragaman hayati.
  • Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.
  • Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.

Revolusi hijau juga mendapatkan kritik dari pihak pihak yang mempunyai kesadaran akan kelestarian lingkungan karena telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh mereka yang mendukung revolusi industri, mereka menyebutkan bahwa kerusakan tersebut bukan karena revolusi industri tapi karena akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Selain kritik tersebut di atas masih ada kritik lain lagi yitu Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di wilayah Afrika.

28 September 2018

Pengertian Teks Narasi / Paragraf Naratif, Jenis - Jenis Narasi, Ciri - Ciri Teks Narasi, Contoh - Contoh Narasi.

Pengertian Teks Narasi / Paragraf Naratif, Jenis - Jenis Narasi, Ciri - Ciri Teks Narasi, Contoh - Contoh Narasi.


pengertian teks narasi atau paragraf naratif - berbagaireviews.com



Pengertian Teks Narasi atau Paragraf Narasi.

Paragraf atau teks narasi merupakan sebuah teks yang tersusun dari beberapa paragraf yang menceritakan suatu peristiwa kejadian dan disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktu yang ditentukan. Umumnya paragraf narasi ini menceritakan kisah-kisah dan cerita karangan baik fiktif maupun non fiktif.

Teks narasi atau Paragraf Naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian cerita yang lengkap.

Atau juga bisa didefinisikan.

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir

Sedangkan pengertian teks / paragraf narasi  menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Widjono (2007 : 175) uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan , keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir hingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain. Bahasanya berupa berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.

Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian yang seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak-tanduk yang dilakukan orang-orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu.

Ciri - Ciri Teks Narasi.

Untuk mengenali sebuah teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk referensi membuat karangan atau teks narasi, maka anda harus mengenal ciri-ciri dari teks narasi.

Menurut Gorys Keraf (2000:136)
  • Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  • Dirangkai dalam urutan waktu.
  • Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
  • Ada konfliks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfliks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
  • Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
  • Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
  • Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
  • Memiliki nilai estetika.
  • Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfliks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

Kaidah / Unsur kebahasaan paragraf Naratif.

Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan yang digunakan untuk membuat teks narasi, adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /mĂ©tafora/ didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda adalah tulang punggung negara".Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan.

Contoh metafora:
  • Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara".[1]
  • Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
  • Raja siang keluar dari ufuk timur.
  • Jonathan adalah bintang kelas dunia.
  • Raja malam telah keluar dari paraduannya.
Metafora digunakan dalam teks narasi dengan tujuan untuk menambah atau membumbui cerita hingga lebih menarik

2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif.

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti oleh objek. Objek yang mengikuti bisa kata benda, frasa, atau kata ganti. Kata kerja transitif dapat diubah ke bentuk pasif.

Contoh:
  • Saya makan sebuah apel .
  • Saya mencintai ibu saya.
  • Jadi, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai pelengkap agar artinya dapat dengan mudah dimengerti dan tentunya make sense.
Lebih mudahnya lagi, kata kerja transitif membantu menjawab kata tanya 'what (apa)' atau 'who (siapa).'

Seperti dua kalimat di atas, dua kalimat tersebut menjawab kata tanya 'what (apa)' dan 'who (siapa)'.
  • Apa yang saya makan? Saya makan sebuah apel.
  • Siapa yang saya cintai? Saya mencintai ibu saya.

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai pelengkap kalimat. Tidak seperti kata kerja transitif, kata kerja intransitif tidak dapat diubah ke bentuk pasif.

Contoh:
  • Dia jatuh.
  • Mereka tertawa.
  • Anak kecil itu menangis.
  • Kata kerja intransitif dapat diikuti kata keterangan atau frasa preposisional, tetapi tidak dapat diikuti kata benda.

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa.

Penggunaan kata tersebut disesuaikan dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu.

Contoh penanda urutan waktu seperti misalnya, pertama-tama, lalu, kemudian,  ketika akhirnya selanjutnya dan lain sebagai nya.

Jenis Teks Narasi atau Paragraf Narasi.

Paragraf narasi dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

a. Narasi ekspositoris (biografi).

Memiliki nama lain narasi non fiksi, ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.

Contoh narasi ekspositoris :

 Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpati masih kecil, usahakan kandang tidak terlalu terbuka agar suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah makanan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya. Terakhir, perhatikanlah gerak-gerik merpati untuk mengantisipasi adanya cacat pada tubuh merpati.

b. Narasi sugesti / imajinatif.

Nama lain dari narasi fiksi, ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.

Contoh paragraf sugesti atau imajinatif :

 Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

c. Narasi informatif.

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

d. Narasi artistik.

Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

Struktur Teks atau Paragraf Naratif.

a. Orientation.

Orientasi yaitu bagian di mana pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya, dibagian inilah diperkenalkan dimana dan kapan peristiwa terjadi serta para tokoh.

b.Complication.

Complication yaitu bagian di mana tokoh utama menghadapi rintangan dalam mencapai cita - citanya, bagian di mana komplik mulai terjadi.

c. Resolution.

Resolution yaitu bagian permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan.

Pada bagian ini mempunyai dua kecendrungan, yaitu mengakhiri cerita dengan kebahagiaan (happy ending) dan atau mengakhiri cerita dengan kesedihan (sad ending), tetapi ada juga teks naratif yang membiarkan pembaca/ pendengar menebak akhir cerita

d. Ada juga paragraf naratif yang hanya menggunakan konjungsi dan tidak mengikuti struktur di atas.

Tujuan Teks Narasi.

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
  • Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
  • Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
Langkah - Langkah Menulis Karangan Narasi.
  • Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
  • Tetapkan sasaran pembaca
  • Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
  • Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
  • Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
  • Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
  • Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

Contoh - Contoh  Teks Narasi atau Paragraf Naratif.

Berikut beberapa contoh teks narasi.

Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah.

Narasi dibagi menjadi 2, yaitu ekspositori (Autoboigrafi dan Biografi) dan narasi Imajinatif.

Contoh teks narasi ekspositori (Biografi).

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung, 24 Oktober 1982. Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.

Contoh narasi imajinatif.


Narasi Imajinatif adalah teks yang  mengimajinasikan suatu benda seoalah-olah seorang manuasia.

Namaku Edelweiss alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak - puncak gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae (sambung sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenalku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan dengan harum yang khas. (Dikutip dari wacana Namaku Edelweiss dalam Majalah Sabili)


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

16 September 2018

Pengaruh Penjajahan Inggris di Indonesia Dan Kebijakan - Kebijakan Stamford Raffles Memimpin Indonesia.

Pengaruh Penjajahan Inggris di Indonesia Dan Kebijakan - Kebijakan Stamford Raffles Memimpin Indonesia.

Pengaruh penjajahan inggris serta kebijakan Stamford Raffles di indonesia - berbagaireviews.com


Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia.

Inggris secara resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian Tuntang (1811) dimana perjanjian Tuntang memuat tentang kekuasaan belanda atas Indonesia diserahkan oleh Janssens (gubernur Jenderal Hindia Belanda) kepada Inggris. Namun sebelum perjanjian Tuntang ini, sebenarnya Inggris telah datang ke Indonesia jauh sebelumnya. Perhatian terhadap Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drake singgah di Ternate pada tahun 1579. Selanjutnya ekspedisi lainnya dikirim pada akhir abad ke-16 melalui kongsi dagang yang diberi nama East Indies Company (EIC). EIC mengemban misi untuk hubungan dagang dengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten dan berhasil mendirikan Loji disana. Pada tahun 1904, Inggris mengadakan perdagangan dengan Ambon dan Banda, tahun 1909 mendirikan pos di Sukadana Kalimantan, tahun 1613 berdagang dengan Makassar (kerajaan Gowa), dan pada tahun 1614 mendirikan loji di Batavia (jakarta). Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapat perlawanan kuat dari Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir orang Inggris dari Indonesia. Setelah terjadi tragedi Ambon Massacre, EIC mengundurkan diri dari Indonesia dan mengarahkan perhatiannya ke daerah lainnya di Asia tenggara, seperti Singapura,  Malaysia, dan Brunei Darussalam sampai memperoleh kesuksesan. Inggris kembali memperoleh kekuasaan di Indonesia melalui keberhasilannya memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun 1811. Selama lima tahun (1811 – 1816), Inggris memegang kendali pemerintahan dan kekuasaanya di Indonesia.


Penjajahan Inggris di Indonesia (1811 - 1816).

Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung singkat yaitu sekitar 5 tahun. Inggris menguasai pulau Jawa setelah melakukan penyerangan dengan menggunakan 60 kapal dan berhasil menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811 kemudian diteruskan dengan Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811 Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris. 


Kebijakan  Stamford Raffles Memimpin Indonesia.

Saat itu yang memimpin Indonesia adalah Stamford Raffles yang memiliki kebijakan - kebijakan diantaranya :

Pemerintahan

Raffles membagi pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan, sistem ini diteruskan Belanda sampai akhir pendudukan di Indonesia. Dengan adanya sistem karesidenan ini memudahkan Inggris dalam mengorganisir pemerintahan. Selain itu juga mengubah sistem pemerintahan ke corak barat.

Bidang Ekonomi

Penghapusan kewajiban tanaman ekspor menjadi awal kebijakan Raffles, selain itu Raffles juga menghapus pajak hasil bumi (Contingenten) serta sistem penyerahan wajib (Verplichte leverentie) yang dahulu diterapkan oleh VOC.  Raffles melakukan sistem sewa tanah untuk mendapatkan pemasukan kas Inggris. Namun pelaksanaannya mengalami kegagalan, ada 3 faktor yang menjadi penyebab kegagalan yaitu : Sulitnya menentukan jumlah pajak tanah karena harus melakukan pengukuran dan penelitian tentang kesuburan tanah, Sistem uang sebagai pajak yang harus dibayar belum berlaku sepenuhnya di masyarakat Indonesia, Kepemilikan tanah masih bersifat tradisional

Hukum

Pada bidang hukum, Raffles mengubah pelaksanaan hukum yang sebelumnya pada pemerintahan Daendels berorientasi pada ras (warna kulit) namun pada masa Raffles lebih cenderung pada besar kecilnya kesalahan.

Sosial

Raffles menghapus adanya kerja rodi dan perbudakan, namun dalam kenyataannya Raffles juga melakukan pelanggaran undang - undang dengan melakukan kegiatan serupa.

Ilmu Pengetahuan.

Pada bidang Ilmu pengetahuan Raffles menulis suatu buku yang dinamakan History of Java di London 1817. Selain itu ia juga menulis buku History of the East Indian Archipelago. Raffles mendukung perkumpulan Bataviaach Genootschap serta melakukan temuan berupa bunga Rafflesia Arnoldi. Raffles juga pernah mengundang para ahli pengetahuan dari luar negeri untuk melakukan penelitian - penelitian di Indonesia. Raffles menemukan bunga raksasa yang diyakini sebagai bunga terbesar di dunia bersama seroang bernama Arnoldi.

 Adanya gejolak di Eropa atas situasi Inggris dan Belanda berdampak pula bagi pemerintahan Indonesia di bawah Inggris. Ditandatanganinya perjanjian London yang berisi bahwa Belanda mendapatkan kembali jajahannya pada 1814 menjadi akhir dari pemerintahan Inggris di Indonesia. Belanda secara resmi kembali menguasai Indonesia semenjak tahun 1816.


Kebijakan Sewa Tanah Masa Pemerintahan Raffles.

Setelah Inggris menguasai Indonesia, Raffles ditunjuk untuk menjadi Gubernur EIC (East Indies Company) di Indonesia yang diangkat pada 19 Oktober 1811 dan menjabat selama lima tahun (1811 - 1816). Raffles yang menjabat sebagai Gubernur melakukan perubahan - perubahan baik di bidang ekonomi maupun pemerintahan. Kebijakan Contingenten yang sebelumnya diterapkan oleh pemerintahan Daendels kemudian diganti dengan kebijakan sistem sewa tanah (Landrent). Dengan adanya kebijakan ini, pribumi harus membayar sewa atas tanah mereka, karena semua tanah dianggap milik negara.


Pokok Sistem Sewa Tanah.

  • Kerja paksa dan penyerahan wajib yang pernah berlaku dihapuskan.
  • Hasil pertanian oleh pribumi diambil langsung oleh pemerintah tanpa adanya perantara dari bupati
  • Rakyat harus membayar tanah atas kepemilikan tanah yang mereka pergunakan kepada pemerintah.
  • Kegagalan Sistem Sewa Tanah
  • Sulitnya menentukan pajak untuk luas yang berbeda - beda kepada pemilik tanah
  • Sulitnya menentukan tingkat kesuburan suatu tanah
  • Terbatasnya jumlah pegawai
  • Sistem uang belum sepenuhnya berlaku di masyarakat pedesaan

Pembagian Wilayah Pada Masa Pemerintahan Raffles.


Kebijakan selanjutnya yang dilakukan oleh Raffles yaitu dengan membagi wilayah Jawa menjadi 16 daerah karesidenan. Kebijakan ini dilakukan agar pemerintahan Inggris lebih mudah dalam melakukan pengawasan terhadap daerah - daerah di pulau Jawa. Setiap residen tersebut dikepalai oleh seorang residen dan asisten residen. 16 Karesidenan tersebut diantaranya Madura, Banyuwangi, Besuki, Pasuruan, Surabaya, Gresik, Rembang, Jepara, Jipang-Grobogan, Kedu, Semarang, Pekalongan, Tegal, Cirebon, Batavia dan Banten. Untuk wilayah pedalaman yaitu pada Kasunana Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta wilayah tersebut meliputi Mancanegara Wetan dan Mancanegara Kilen.

Setelah menentukan 16 karesidenan, kemudian karesidenan tersebut dibagi menjadi wilayah kabupaten yang dipimpin oleh seorang bupati. Bupati tersebut dibantu oleh seorang patih yang bertugas sebagai pengawas teritorial. Kepala residen membawahi bidang pemerintahan, peradilan serta pajak negara.

15 September 2018

Tata Nama Binomial, Pengertian, Sejarah, Aturan Penulisan, Contoh, Binomial Nomenclature.

Tata Nama Binomial, Pengertian, Sejarah, Aturan Penulisan, Contoh, Binomial Nomenclature.

Binomial Nomenclature (Tata nama binomial) serta aturan - berbagaireviews.com


Dalam biologi, klasifikasi menjadi hal yang sangat penting. Ada ribuan sampai jutaan spesies, sehingga mengelompokkan organisme ke dalam kategori yang tepat dapat menjadi tugas yang sulit. Untuk membuatnya lebih mudah bagi semua ilmuwan dapat memahaminya, sistem klasifikasi harus dikembangkan.


Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus atau Carl von Linne yang disebut "Bapak Taksonomi" dalam buku yang ditulisnya, Systema Naturae (Sistematika Alamiah).


Tata nama binomial.


Tata nama binomial atau binomial nomenklatur merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial berarti 'dua nama') dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan ataupun dari bahasa Latin sendiri. Carolus Linnaeus memilih penggunaan bahasa Latin untuk penamaan karena dari masa ke masa hingga saat ini, bahasa Latin tidak mengalami perubahan maupun perkembangan, melainkan tetap.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).


Binomial Nomenklatur

Mungkin kontribusi tunggal terbesar yang dibuat Linnaeus untuk ilmu adalah metodenya penamaan spesies. Metode ini, yang disebut binomial nomenklatur, memberikan masing-masing nama spesies dengan dua kata Latin yang unik terdiri dari nama genus dan nama spesies. Contohnya adalah Homo sapiens, dua kata nama Latin untuk manusia. Secara harfiah berarti “manusia yang bijaksana.” Ini adalah mengacu pada otak besar kita.

Mengapa memiliki dua nama ini begitu penting? Hal ini mirip dengan orang yang memiliki nama pertama dan terakhir. Anda mungkin tahu beberapa orang dengan nama pertama Michael, tapi nama belakang ditambahkan ke Michael biasanya diberi garis bawah yang menunjukan persis siapa yang Anda maksud. Dengan cara yang sama, memiliki dua nama unik yang mengidentifikasi spesies.


Pengertian Binomial Nomenklatur.

Binomial Nomenklatur adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi semua organisme di Bumi, dari gajah sampai pada ganggang. Nama binomial atau nama ilmiah mengidentifikasi organisme melalui genus dan spesies, untuk memastikan bahwa semua orang mengerti organisme mana yang sedang dibahas.

Binomial Nomenklatur cocok cocok digunakan dalam taksonomi untuk skala besar, ilmu pengelompokkan organisme hidup telah menugaskan kepada mereka untuk memahami sifat hubungan dan perbedaan antara mereka. Nama ilmiah dari suatu organisme dapat dianggap nama definitif, dengan nama ilmiah yang dipahami oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Anda juga dapat mendengar nama-nama ilmiah yang disebut sebagai “nama Latin,” dalam referensi ke banyaknya penggunaan Latin dalam taksonomi. Namun, juga hal yang biasa jiga melihat nama Latin, biasanya menghormati orang yang menemukan organisasi, atau daerah di mana ia ditemukan, misalnya, Branta canadensis adalah Goose Kanada. Bahasa Yunani juga digunakan dalam nama ilmiah, sering campur aduk dengan bahasa Latin karena pengaruh beberapa sarjana tempo dulu.


Sejarah Binomial Nomenklatur.

Sistem tata nama binomial dikembangkan oleh Carolus Linnaeus, seorang ilmuwan abad ke-18 yang berusaha untuk menyusun alam dengan sistem taksonomi. Berbagai sistem taksonomi telah digunakan sebelum titik ini, tapi Linnaeus membangun secara fleksibel, mudah untuk menggunakan sistem juga mengcakup dengan cepat. Taksonomi sebenarnya sebagian besar masih dilakukan dengan disiplin sampai abad ke-19, ketika orang mulai menetapkan kode dan organisasi untuk mengawasi bidang taksonomi. Ketika organisme baru ditemukan, mereka melaporkan organisasi ini untuk memastikan bahwa penemuan ini, pada kenyataannya adalah baru, yang memungkinkan nama baru yang akan dihasilkan.

Hal ini dapat membantu untuk mengetahui tentang beberapa konvensi yang digunakan dalam hal binomial nomenklatur. Sebagai contoh, nama ilmiah selalu diberikan dengan genus yang dikapitalisasi, huruf miring, seperti ini: Genus spesies. Dalam jurnal ilmiah, penghargaan diberikan kepada orang yang menemukan organisme dalam tanda kurung setelah daftar pertama dari nama ilmiah, seperti ini: Contoh hewan (Jones, 1997). Ketika nama umum dari suatu organisme diberikan, nama ilmiah berikut dalam tanda kurung, seperti dalam contoh ini: “The Common Wombat (Vombatus ursinus) tinggal di Australia.”

Nama genus selalu disebutkan, kecuali jika Anda menyebutkan nama ilmiah suatu organisme lebih dari sekali dalam dokumen tertulis atau penulisan ilmiah, dalam hal ini Anda dapat mengubahnya menjadi sebuah awal, seperti ini: “Makhluk biologis dari Atlantik yaitu cumi-cumi raksasa Architeuthis dux belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ilmuwan berharap bahwa penelitian lebih lanjut dari A. dux dan sepupunya, cumi-cumi raksasa Selatan (A. sanctipauli) akan menghasilkan informasi lebih lanjut tentang makhluk-makhluk yang menarik”. Penggunaan nama yang umum seperti” E. coli ” lebih disukai oleh konvensi binomial nomenklatur, yang para ilmuwan sepakat mengacu pada Escherichia coli yang ditulis dalam tiap diskusi bakteri yang menarik ini.

Dalam zoologi, taksonomi diawasi oleh International Commision Zoological Nomenclature (ICZN), yang setara dengan botani, bakteri, dan virus. Kelompok-kelompok ini semuanya menerapkan aturan khusus dan kode untuk nama-nama ilmiah yang mereka awasi, memastikan keseragaman dalam bidang mereka. Taksonomi juga tidak berarti harga mati, organisme dapat bergerak di antara genera, misalnya, sebagai informasi lebih lanjut dikumpulkan tentang mereka.


Aturan Penulisan Tata Nama Binomial.
  • Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.Contoh: Panthera tigris; Panthera adalah nama genus, sedangkan tigris adalah nama spesiesnya.
  • Nama genus selalu diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
  • Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
  • Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat.
  • Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
  • Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh pada suatu judul: "Pengujian Daya Tahan Kedelai (Glycine max Merr.) Terhadap Beberapa Tingkat Salinitas". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).
  • Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
  • Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.
  • Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
  • Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tetapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
  • Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
  • Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".

Penyebutan autoritas.

Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti oleh "autoritas" - suatu cara penyebutan untuk orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid mengenai spesies tersebut. Cara penulisan ini memiliki perbedaan di antara bidang zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di bidang botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di bidang zoologi).

Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. 

Contoh penyebutan autoritas
  • (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".
  • (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
  • (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.

Tatanama Trinomial

Penamaan biologi dapat diperluas hingga tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di bidang botani penamaan ini disebut "trinomial".

Tatanama Tumbuhan.
  • Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.
  • Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.
  • Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.
  • Setiap individu tumbuhan termasuk dalam sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya berurutan.
  • Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari seluruh takson yang ada.
  • Nama-nama takson di atas tingkat suku (familia) diambil dari ciri khas yang berlaku untuk semua warga dengan akhiran yang berbeda menurut tingkatnya.
  • Nama suku (familia) merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda berbentuk jamak. Nama tersebut diambil dari nama salah satu marga yang termasuk dalam suku tadi ditambah dengan akhiran -aceae.
  • Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad atau suatu kata yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber mana pun, dan dapat disusun dalam cara sembarang.
  • Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang berbentuk mufrad yang diperlakukan sebagai bahasa Latin.
  • Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama ilmiah dalam bentuk singkatan.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

31 Agustus 2018

Tata Urutan Peraturan Perundang - Undangan di Indonesia serta Gambar Piramida Urutan Perundangan.

Tata Urutan Peraturan Perundang - Undangan di Indonesia serta Gambar Piramida Urutan Perundangan.

Tata urutan peraturan perundangan - undangan - berbagaireviews.com


Tata urutan peraturan perundang-undangan sudah yang ada di Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan sejak masa awal kemerdekaan dahulu. Berikut adalah beberapa peraturan yang pernah menjadi dasar tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia.


A. TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 (Tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia.)

Berdasarkan TAP MPRS No. XX/MPRS/1966, tata urutan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD1945)
  2. Ketetapan MPR
  3. Undang-Undang (UU)
  4. Peraturan Pemerintah (PP)
  5. Keputusan Presiden (Keppres)
  6. Peraturan Pelaksana, yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan Instruksi Menteri
 Catatan : Ketentuan dalam TAP MPR ini sudah tidak berlaku

B. TAP MPR No. III/MPR/2000 (Tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Undang-Undang.)

Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000, tata urutan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD1945)
  2. Tap MPR
  3. Undang-Undang (UU)
  4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang  (Perppu)
  5. Peraturan Pemerintah (PP)
  6. Keputusan Presiden (Keppres)
  7. Peraturan Daerah (Perda)
Catatan : Ketentuan dalam TAP MPR ini sudah tidak berlaku

C.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 (Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004, tata urutan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD1945)
  2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (UU/Perppu)
  3. Peraturan Pemerintah (PP)
  4. Peraturan Presiden (Perpres)
  5. Peraturan Daerah (Perda)
Catatan : Ketentuan dalam Undang-Undang ini sudah tidak berlaku

D.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 (Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tata urutan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD1945)
  2. Ketetapan MPR
  3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (UU/Perppu)
  4. Peraturan Pemerintah (PP)
  5. Peraturan Presiden (Perpres)
  6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Prov)
  7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kab/Kota)
  8. Catatan : Ketentuan dalam Undang-Undang ini masih berlaku
Jenis Peraturan Perundangan - Undangan.
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis peraturan perundang-undangan :
  1. Peraturan Perundang-undangan : adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.
  2. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 : adalah hukum dasar (konstitusi) yang tertulis yang merupakan peraturan negara tertinggi dalam tata urutan Peraturan Perundang-undangan nasional.
  3. Ketetapan MPR :  merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR, yang terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : Ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik ke dalam atau keluar majelis, Keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.
  4. Undang-Undang (UU) : adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan bersama Presiden.
  5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) : adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan : Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan berikut; DPR dapat menerima/menolak Perppu tanpa melakukan perubahan; Bila disetujui oleh DPR, Perrpu ditetapkan menjadi Undang-Undang; Bila ditolak oleh DPR, Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  6. Peraturan Pemerintah (PP) : adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
  7. Peraturan Presiden (Perpres) : adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
  8. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi : adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Gubernur.
  9. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota : adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan Bupati/Walikota.
Tata urutan peraturan perundang-undangan memiliki fungsi agar pembuatan undang - undang pada tingkat rendah tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi.

Dalam hal terjadi pertentangan, menurut pasal 9 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
  1. Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.
  2. Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

21 Agustus 2018

Teks Sejarah, Ciri - Ciri, Struktur, Kaidah, Jenis - Jenis, Contoh Teks Sejarah, Historical Text.

Teks Sejarah, Ciri - Ciri, Struktur, Kaidah, Jenis - Jenis, Contoh Teks Sejarah, Historical Text.


Teks Sejarah - berbagaireviews.com


Pengertian Teks Sejarah.

Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.

Teks Sejarah merupakan teks yang didalamnya menjelaskan/menceritakan tentang fakta/kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah.


Ciri - Ciri Teks Sejarah.
  • Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.
  • Bentuk teks rekon atau teks cerita ulang
  • Struktur teks orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
  • Sering menggunakan konjungsi temporal.
  • Berisi berupa fakta.

Struktur Teks Sejarah.
  • Orientasi : merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
  • Urutan Peristiwa : merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, yang biasanya disampaikan dalam urutan kronologis.
  • Reorientasi : berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Bagian ini merupakan tahapan yang bersifat pilihan, artinya boleh saja bagian ini tidak disajikan oleh penulis teks cerita sejarah.

Kaidah Kebahasaan Teks Sejarah.
  • Pronomina (kata ganti) :  kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
  • Frasa adverbial : kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.
  • Verba material : kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan menyapu.
  • Konjungsi Temporal (kata sambung waktu) : berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banya memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal.

Jenis - Jenis Teks Sejarah.


Sejarah Fiksi:
  • Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk cerita. Penulisnya disebut novelis
  • Cerpen adalah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Cenderung padat dan langsung pada tujuan nya dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang umumnya lumayan panjang.
  • Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi.
  • Roman adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman bisa juga disebut kisah percintaan.
Sejarah Non-Fiksi:
  • Biografi adalah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
  • Autobiografi adalah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
  • Cerita Perjalanan adalah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
  • Catatan Sejarah adalah teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.

Contoh Teks Cerita Sejarah

Sejarah Terciptanya Instagram

Orientasi:

Siapa yang tidak kenal dengan instagram? Aplikasi yang berfungsi untuk berbagi foto dan video ini memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mem-filter digital, menambahkan efek, dan memubikasikan foto tersebut ke berbagai jenis jejaring sosial yang ada termasuk ke dalam jejaring Instagram itu sendiri.

Instagram sendiri terbentuk dari dua kata utama yakni "insta" yang berarti "instan" seperti pada kamera jenis polaroid yang lebih akrab disebut dengan foto instan. Dan kata "gram" mengarah pada kata "telegram" yang cara atau pengaplikasiannya adalah untuk mengirimkan sejumlah informasi pada seseorang dengan sangat cepat.

Urutan Peristiwa:

Burbn, Inc yang merupakan perusahaan start up teknologi yang notabennya hanya berkonsentrasi pada pengembangan dan pembuatan aplikasi telepon genggam berdiri pada sekitar tahun 2010 lalu. Pada mulanya Burbn, Inc sendiri berfokus pada pendalaman seluruh fungsi bahasa pemrograman yakni HTML5. Namun seiring berjalannya waktu, Mike Krieger dan Kevin Systorm selaku CEO dari perusahaan ini memilih untuk berfokus hanya pada satu hal saja.

Seminggu lamanya mereka berusaha membuat ide ide yang mungkin dapat mendatangkan profit, pada akhirnya kedua CEO ini berhasil menciptakan versi pertama dari Instagram, namun seperti pada prototype pada umumnya, versi awal dari Instagram ini masih memiliki banyak sekali kelemahan dalam segala sistemnya. Setelah melalui berbagai tahap penyempurnaan versi Burbn (Instagram) ini akhirnya sudah dapat diujicoba dengan menggunakan perangkat iphone. Namun tetap saja dirasa memiliki banyak sekali fitur yang tidak terkategori dengan baik.

Sulit bagi Kevin dan Mike untuk mengatur ulang seluruh fitur yang ada dan memulai semuanya dari awal. Akhirnya Mike dan Kevin memilih untuk berfokus hanya pada fitur foto, berkomentar dan menyukai foto saja. Inilah kerangka awal terbentuknya jejaring sosial Instagram saat ini.

Pada tahun 2012 tepatnya tanggal  09 April diumumkan sebuah berita besar yakni saham dan kepemilikan Instagram akan diambil alih oleh Mark Zuckerberg selaku pemiliki Facebook dengan uang tunai dan saham senilai 1 miliar dollar.

Reorientasi:

Instagram saat ini telah banyak diminati baik tua maupun muda. Penggunaan yang mudah dan fitur yang terkesan canggih membuat Instagram semakin populer dari tahun ke tahun. Dengan jejaring sosial Instagram ini kita dapat mengetahui segala aktivitas teman teman kita hanya dengan melihat foto dan video mereka.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

13 Agustus 2018

Kerajinan Kain Perca, Bahan Kain Perca, Teknik Teknik Menjahit, Macam - Macam Kerajinan dari Kain Perca, Patchwork.

Kerajinan Kain Perca, Bahan Kain Perca, Teknik Teknik Menjahit, Macam - Macam Kerajinan dari Kain Perca, Patchwork.

Kerajinan dari bahan kain perca - berbagaireviews.com


Kain perca adalah kain yang didapatkan dari sisa guntingan kain besar pada proses pembuatan pakaian, kerajinan, dan berbagai produk tekstil lainnya.

Seni Kerajinan Perca.
Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi bagian dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan yang tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan untuk membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai seni tinggi.

Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut dengan menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga harus diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.

Kerajinan kain perca, saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan tradisional. Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru di dunia kerajinan.

Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa menemukan kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang indah dan bernilai seni tinggi seperti bed cover, taplak meja cantik, baju, tas, sajadah, hiasan dinding, dan lain sebagainya.

Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau tangan (Delujur).

Sejarah Kerajinan Kain Perca.

Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik dan satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun yang lalu.

Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.

Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi semakin dingin.

Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa oleh para pengembara dan musafir.

Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.

Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan kenyamanan dan keindahan si pemakai.

Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.

Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan ribuan tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya yang terbuat dari besi dari kain perca.

Pada  tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai untuk membuat selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya musim dingin di Eropa.Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar ke seluruh  dunia.

Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA, Mesir, China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna dan bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di kota besar di Indonesia.

Bahan Kain Pembuatan Kain Perca.


Kerajinan tangan kain perca dapat dibuat menggunakan berbagai bahan kain diantaranya :
  • Kain Wool, kain tebal dan lembut yang biasa dikenal serta dimanfaatkan untuk pembuatan pakaian hangat.
  • Kain Luca, kain yang memiliki tekstur khas elastis dan lembut.
  • Kain Akrilit, kain yang terbuat dari plastik dan biasa digunakan untuk kemeja.
  • Kain Chiffon, kain ringan berbagan dasar sutra, katun, dan fiber sintesis.
  • Kain Ceruti, kain yang mempunyai kemiripan dengan kain chiffon.
  • Kain Katun, kain yang berbahan dasar kapan dengan proses rajutan.
  • Kain Flanel, kain yang berbahan dasar serat wol tanpa tenun,
  • Kain Satin, kain dengan permukaan mengkilap dan licin namun bagian belakannya suram.
  • Kain Denim, kain yang biasa digunakan untuk membuat jeans.
  • Kain Rayon, kain yang nampak berkilau dan tidak mudah kusut.
  • Kain Sutra, kain yang sangat ringan dengan tekstur lembut.
  • Kain Polyester, kain yang menyerupai dengan sutra namun berbahan dasar sintesis.
  • Kain Blacu, kain yang berbahan dasar dari kapas dan memiliki sifat fleksibel.
Berbagai jenis kain diatas dapat digunakan untuk membentuk kerajinan tangan kain perca. Karena kain – kain tersebut merupakan kain sisa maka dalam membuat kerajinan tangan dari kain perca dapat menggunakan satu atau lebih jenis kain. Kerajinan tangan dari kain perca merupakan salah satu contoh karya seni rupa terapan 3 dimensi.

Taknik- Teknik Menjahit Kain Perca.

Dalam proses untuk menghasilkan karya dari kerajinan tangan berbahan dasar kain perca, diperlukan beberapa teknik menjahit diantaranya :
  1. Teknik Patchwok, proses yang dilakukan dalam teknik ini secara prinsip adalah dengan menjahit kain perca sesuai potongannya, sehingga untuk menggunakan teknik ini hanya perlu belajar menjahit secara lurus. Secara umum teknik ini dilakukan dengan menyambung setiap potongan kain perca dengan jahitan sehingga nantinya dapat membentuk motif motif tertentu dalam lembar kain gabungan beberapa kain kain perca yang nantinya diproses lagi untuk menghasilkan kerajinan tangan.
  2. Teknik Applique, teknik ini memiliki perbedaan dengan teknik patchwok, secara prinsip teknik ini adalah proses membuat motif dari kain perca yang ditempelkan kepada kain yang masih utuh. Kain perca dalam teknik ini hanya bertindak sebagai hiasan pada sebuah background kain yang utuh. Teknik ini dapat digunakan untuk menghias beberapa barang berbahan dasar kain.
  3. Teknik Quilting,  teknik ini memiliki prinsip untuk menambahkan masa berupa busa atau sejenisnya pada kain perca yang sudah dijahit. Hasil karya dari kerajinan tangan menggunkan kain perca dengan teknik quilting ini akan menghasilkan sebuah benda yang memiliki masa tebal serta berbentuk tiga dimensi. Karena bentuknya, kerajinan dari kain perca dengan teknik ini dapat termasuk kedalam karya seni rupa tiga dimensi. Selain busa, bahan lain yang juga sering dan familiar dapat digunakan untuk mengisi ruang didalam kain perca adalah dakron.

Macam - Macam Kerajinan dari Kain Perca.

Ketiga teknik diatas ini dapat diterapkan secara langsung bersamaan maupun terpisah terhadap berbagai macam bahan kain perca yang ada. Untuk mengetahui berbagai contoh kerajinan tangan berbahan dasar kain perca, berikut macam macam kerajinan tangan dari kain perca.

Hiasan dinding dari kain perca.


Hiasan dinding dari kain perca - berbagaireviews.com

Hiasan yang dibentuk dengan menjahit kain perca menjadi suatu bentuk yang menarik ini dengan mudah ditemui. Hiasan yang diletakkan di dalam ruangan ini merupakan contoh karya dari cabang seni rupa 2 dimensi maupun 3 dimensi.

Hiasan tersebut dapat digantung dengan pigora maupun tanpa pigora sekalipun. Contoh hiasan dinding dari kain perca dapat anda lihat pada gambar dibawah ini.

Jika anda menyukai dengan pernak pernik untuk hiasan dinding atau yang lainnya maka kerajinan ini sangat cocok sekali untuk hiasan. Dengan cara pembuatan yang sangat mudah dan bahan yang sangat murah dan tetap memiliki hasil kerajinan yang elegan.

Kreasi gorden dari kain perca.

 
gorden dari kain perca - berbagaireviews.com

Macam macam kerajinan tangan dari kain perca lainnya adalah kreasi gorden dari kain perca. Gorden yang secara umum digunakan untuk menutup jendela pada rumah ini juga sangat mempengaruhi bentuk interior rumah. sehingga untuk memperindahnya dapat dilakukan dengan memberikan hiasan. Pemberian Hiasan pada gorden dapat dilakukan dengan potongan kain perca yang dibentuk sedemikian rupa seperti pada contoh gambar dibawah ini.

Gorden yang terbentuk dari potongan potongan kain perca ini meskipun bentuknya tidak beraturan namun tetap terlihat indah dan bagus. Selain itu bentuk gorden dengan kain perca dapat digunakan dalam mendukung suatu gaya interior khusus yang telah direncanakan dalam sebuah ruangan.

Kreasi bedcover dari kain perca.


bedcover dari kain perca - berbagaireviews.com


Bedcover merupakan alas tempat tidur yang wajib dimiliki oleh setiap ruma tangga. Melalui kreasi bedcover dai kain perca, penampakan bedcover akan lebih menarik dan dapat meningkatkan kenyaman tidur. Kreasi bedcover ini baisanya dilakukan dengan teknik patchwok untuk menyatukan beberapa potongan kain perca menjadi satu lembar bedcover seperti pada contoh gambar dibawah ini.

Bentuk yang unik dan menarika dapat membantu dalam mendukung gaya interior tertentu di dalam kamar tidur. Selain itu, bentuk yang unik dari gabungan beberapa kain perca tersebut dapat membatu meningkatkan kenyamanan tidur.

Kreasi tikar lantai dari kain perca.


tikar lantai dari kain perca - berbagaireviews.com


Tikar lantai merupakan salah satu barang yang dapat dikeasikan dengan kain perca. Kain perca yang digunakan untuk membuat tikar lantai ini merupakan kain khusus sisa beberapa potongan kain yang digunakan untuk membuat tikar.

Kreasi tutup galon dari kain perca.

 
Kreasi tutup galon dari kain perca - berbagaireviews.com


Beberapa rumah tangga pastinya akan menggunakan galon air sebagai sumber air minum utama. Kerajinan tangan dari kain perca dapat digunakan untuk membuat kreasi tutup galon yang indah.

Contoh gambar kreasi tutup galon dari kain perca dapat dilihat disamping ini. Dalam contoh gambar tersebut terlihat tutup galon yang menarik dengan ornamen ornamen yang dibentuk menggunakan kain perca.

Kain perca yang digunakan dapat disesuaikan dengan teknik menjahit serta bentuk ornamen yang nantinya diinginkan. Sangat cocok bagi anda yang hobi berkreasi dengan bahan yang mudah didapat dan dengan hasil yang terlihat mewah, selain mewah juga beda dari yang lainnya karena tidak diproduksi dari perusahaan.

Kreasi bantal hias dari kain perca.


Kreasi bantal hias dari kain perca - berbagaireviews.com


Macam macam kerajinan tangan dari kain perca lainnya adalah kreasi bantal hias dari kain perca. Bantal dengan hiasan kain perca dapat membautnya menjadi lebih indah dan menarik ketika diletakkan pada kamar.

Teknik yang dilakukan untuk membuat kreasi ini adalah teknik quilting sehingga membentuk karya yang 3 dimensi seperti bantal hias yang dapat dilihat contoh gambarnya disamping tulisan ini.

Karya ini merupakan contoh seni rupa 3 dimensi yang diterapkan pada salah satu benda fungsional yang biasa digunakan untuk menahan kepala saat tidur. Seperti pada gambar di samping sangat cocok untuk menghiasi kamar dan bahkan ruang tamu anda dengan bahan yang murah dan mudah didapat, anda sudah bisa menciptakan kemewahan yang luar biasa.

Karya lukisan dari kain perca.


Karya lukisan dari kain perca - berbagaireviews.com

Kain perca dapat dibuat menjadi salah satu karya seni lukisan dengan menjahitnya. Lukisan dari kain perca ini dapat digunakan sebagai pajangan di dalam ruangan. Lukisan dari kain perca dibentuk tanpa tambahan pewarnaan karena kain perca sendiri sudah memiliki aneka ragam warna.

Kaligrafi dari kain perca.


Kaligrafi dari kain perca - berbagaireviews.com
 

Bentuk lain dari kerajinan tangan berbahan kain perca yang dapat dihasilkan adalah kaligrafi. Kaligrafi merupakan seni lukis untuk membentuk tulisan yang indah. Selain kaligrafi, ada beberapa karya lain dari kain perca seperti :
  • Bandana dari kain perca.
  • Boneka dari kain perca.
  • Tas dari kain perca.
  • Gantungan kunci dari kain perca.
  • Tas handphone dari kain perca.
  • Kolase dari kain perca.
  • Kalung dari kain perca.
  • Kreasi alat bantu masak dengan kain perca
  • Aneka kreasi bros dari kain perca
Latar Belakang Pengeluaran Dekret Presiden 1959, Teks Dekret Presiden 1959, Isi Dekrit Presiden (5 Juli 1959, Presidential Decree 1959.

Latar Belakang Pengeluaran Dekret Presiden 1959, Teks Dekret Presiden 1959, Isi Dekrit Presiden (5 Juli 1959, Presidential Decree 1959.

Dekret Presiden 1959 - berbagaireviews.com



Pengertian Dekrit.

         Kata "dekrit" berasal dari bahasa Latin yaitu "decretum", dalam bahasa Perancis "dĂȘcret", dalam bahasa Jerman "dekret", dalam bahasa Inggris "decree", dan dalam bahasa Belanda "decreet". Di zaman Romawi perkataan "decretum" mengandung arti sebagai suatu keputusan yang diambil di luar kebiasaan atau sebagai keputusan yang luar biasa dari kaisar atau para pejabat tinggi (praetor). Menurut Modern American Encyclopedia perkataan "decretum" diartikan sebagai suatu ketetapan dari penguasa mengenai suatu hal yang sedang jadi persoalan dan harus mendapat penyelesaian secara luar biasa karena keadaan tertentu. Sesuai dengan arti dekrit seperti diterangkan di atas, Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah juga merupakan suatu ketetapan penguasa di dalam keadaan luar biasa untuk menyelamatkan kehidupan bangsa dari berbagai kemungkinan yang membahayakan.

Dekret Presiden 5 Juli 1959 adalah dekret yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno pada 5 Juli 1959. Isi dekret ini adalah pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD Sementara 1950 ke UUD '45.

Di Indonesia dekrit terjadi 2 kali, yaitu pada masa pemerintahan Soekarno dan pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.  Adapun dekrit yang berhasil dilakukan adalah pada masa demokrasi parlementer, dalam artian dekrit pada masa ini membawa perubahan yang cukup drastis pada Negara Indoneisa yaitu sebagai pengakhir masa pemerinatahan yang menggunakan sistem demokrasi parlementer, yang mana demokrasi ini sering dijadikan penyebab utama dari adanya banyak peristiwa yang sekiranya membahayakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, seperti gejala provisialisme, gerakan separatis, jatuh bangunnya kabinet yang dimulai dari kabinet Natsir (1950) sampai kabinet Juanda (1959), dan gagalnya Konstituante dalam merumuskan UUD yang baru.


Latar belakang Dekret Presiden 1959.

Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Ir. Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara.

Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak maka pemungutan suara ini harus diulang, karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Kuorum adalah jumlah minimum anggota yang harus hadir di rapat, majelis, dan sebagainya (biasanya lebih dari separuh jumlah anggota) agar dapat mengesahkan suatu putusan. Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. Untuk meredam kemacetan, pada tanggal 3 Juni 1959 Konstituante mengadakan reses (masa perhentian sidang parlemen; masa istirahat dari kegiatan bersidang) yang kemudian ternyata untuk selama-lamanya. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal A.H. Nasution atas nama Pemerintah/Penguasa Perang Pusat (Peperpu), mengeluarkan peraturan No.Prt/Peperpu/040/1959 yang berisi larangan melakukan kegiatan-kegiatan politik. Pada tanggal 16 Juni 1959, Ketua Umum PNI Suwirjo mengirimkan surat kepada Presiden agar mendekritkan berlakunya kembali UUD 1945 dan membubarkan Konstituante.


Konsepsi Presiden.

Isi Konsepsi Presiden Sebagai berikut.....
  • Sistem Demokrasi Liberal akan diganti dengan Demokrasi Terpimpin.
  • Akan dibentuk “Kabinet Gotong Royong”, yang menteri-menteriflya terdiri atas orang-orang dan empat partai besar (PNI, Masyumi, NU, dan PKI).
  • Pembentukan Dewan Nasional yang terdiri atas golongan-golongan fungsional dalam masyarakat. Dewan mi bertugas memberi nasihat kepada kabinet baik diminta maupun tidak.
  • Partai-partai Masyumi, NU, PSII, Katholik, dan PRI menolak konsepsi ini dan berpenadapat bahwa merubah susunan ketatanegaraan secara radikal harus diserahkan kepada konstituante. Karena keadaan politik semakin hangat maka Presiden Soekarno mengumumkan Keadaan
  • Darurat Perang bagi seluruh wilayah Indonesia. Gerakan-gerakan di daerah kemudian memuncak dengan pemberontakan PRRI dan Permesta. Setelah keadaan aman maka
  • Konstituante mulai bersidang untuk menyusun Undang-Undang Dasar. Sidang Konstituante in berlangsung sampai beberapa kali yang memakan waktu kurang lebih tiga tahun, yakni sejak sidang pertama di Bandung tanggal 10 November 1956 sampai akhir tahun 1958. Akan tetapi sidang tersebut tidak membuahkan hasil yakni untuk merumuskan Undang-Undang Dasar dan hanya merupakan perdebatan sengit.

Pengeluaran Dekret Presiden 1959


Gagalnya konstituante melaksanakan tugasnya dan rentettan peristiwa politik dan keamanan yang mengguncangkan persatuan dan kesatuan bangsa mencapai klimaknya pada bulan Juni 1959. Akhirnya demi keselamatan negara berdasarkan staatsnoodrecht (hukum keadaan bahaya bagi negara) pada hari Minggu tanggal 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekret yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka. 

Berikut ini teks Dekret Presiden (ejaan sesuai aslinya):


DEKRET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG
TENTANG
KEMBALI KEPADA UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Dengan rachmat Tuhan Jang Maha Esa,
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG

Dengan ini menjatakan dengan chidmat:

Bahwa andjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 jang disampaikan kepada segenap rakjat Indonesia dengan amanat Presiden pada tanggal 22 April 1959 tidak memperoleh keputusan dari Konstituante sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Sementara;

Bahwa berhubung dengan pernjataan sebagian besar anggota-anggota Sidang Pembuat Undang-Undang Dasar untuk tidak lagi menghadiri sidang. Konstituante tidak mungkin lagi menjelesaikan tugas jang dipertjajakan oleh rakjat kepadanja;

Bahwa hal jang demikian menimbulkan keadaan-keadaan ketatanegaraan jang membahajakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa, dan Bangsa, serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masjarakat jang adil makmur;

Bahwa dengan dukungan bagian terbesar rakjat Indonesia dan didorong oleh kejakinan kami sendiri, kami terpaksa menempuh satu-satunja djalan untuk menjelamatkan Negara Proklamasi;

Bahwa kami berkejakinan bahwa Piagam Djakarta tertanggal 22 Djuni 1945 mendjiwai Undang-Undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi tersebut,

Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,

KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG

Menetapkan pembubaran Konstituante;

Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia terhitung mulai hari tanggal penetapan dekret ini dan tidak berlakunja lagi Undang-Undang Dasar Sementara.

Pembentukan Madjelis Permusjawaratan Rakyat Sementara, jang terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat ditambah dengan utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat-singkatnja.

Ditetapkan di Djakarta pada tanggal 5 Djuli 1959
Atas nama Rakjat Indonesia
Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang

SOEKARNO


Penyebab Keluarnya Dekrit Presiden.
 
Alasan dikeluarkannya Dekrit Presiden Sebagai berikut :
  • Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang mantap.
  • Situasi politik yang kacau dan semakin buruk
  • Konflik antar partai politik yang mengganggu stabilitas nasional
  • Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat
  • Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai. 
  • Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.
  • Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah gawat bahkan menjurus menuju gerakan sparatisme.

Isi Dekrit Presiden (5 Juli 1959).

Isi Dekrit Presiden (5 Juli 1959) Sebagai berikut :
  • Pembubaran konstituante
  • Berlakunya kembali UUD1945,
  • Tidak berlakunya lagi UUD S 1950
  • Pemakluman bahwa pembentukan MPRS dan DPAS akan dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Pengaruh Dekrit Presiden.

Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 maka negara kita memiliki kekuatan hukum untuk menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia dan ancaman perpecahan.Sebagai tindak lanjut dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 maka dibentuklah beberapa lembaga negara yakni: Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR - GR). Dalam pidato Presiden Soekarno berpidato pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Pidato yang terkenal dengan sebutan “Manifesto Politik Republik Indonesia” (MANIPOL) ini oleh DPAS dan MPRS dijadikan sebagai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Isi dan Penjelasan Dekrit Presiden (5 Juli 1959) dan Pengaruhnya

Menurut Presiden Soekarno bahwa inti dan Manipol ini adalah Undang- Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia. Kelima inti manipol ini sering disingkat USDEK. Dengan demikian sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan bemegara ini baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya. Dalam bidang politik, semua lembaga negara harus berintikan Nasakom yakni ada unsur Nasionalis, Agama, dan Komunis. Dalam bidang ekonomi pemerintah menerapkan ekonomi terpimpin, yakni kegiatan ekonomi terutama dalam bidang impor hanya dikuasai orang- orang yang mempunyai hubungan dekat dengan pemerintah. Sedangkan dalam bidang sosial budaya, pemerintah melarang budaya-budaya yang berbau Barat dan dianggap sebagai bentuk penjajahan baru atau Neo Kolonialis dan imperalisme (Nekolim) sebab dalam hal ini pemerintah lebih condong ke Blok Timur.

Tujuan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Tujuan dikeluarkan dekrit Presiden Ialah Untuk Menyelesaikan Problem atau masalah yang menimpa negara indonesia semakin tidak menentu dan tak terkendali bertujuan menyelamatkan negara.

Dampak Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Dampak Dekrit Presiden 5 juli 1959 terbagi dua yaitu Dampak negatif dan dampak positif, berikut Urainnya.

Dampak Positif


Adapun dampak positif Dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Ialah :
Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan negara.
Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan.
Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Parlemen tertertunda pembentukannya.

Dampak Negatif

Dari dampak positif dekrit Presiden , terdapat pula dampak negatif dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 Seperti berikut ini
  • Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden, MPR,dan lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan berlanjut sampai Orde Baru.
  • Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang disegani. Hal itu semakin terlihat pada masa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang.
  • Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 45 yang harusnya menjadi dasar hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong belaka