Bentuk - Bentuk Karya Sastra dan Jenis - Jenis Karya Sastra, Types of literary works. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

28 September 2017

Bentuk - Bentuk Karya Sastra dan Jenis - Jenis Karya Sastra, Types of literary works.

| 28 September 2017
Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat. Sebelumnya, patutlah semua orang tahu apa yang dimaksud dengan karya sastra. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, di mana banyak unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya, khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Perasaan, semangat, kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit dibuat batasannya.

Bentuk Karya Sastra

Ada beberapa fungsi sastra, salah satunya disampaikan oleh amriyan Sukandi adalah untuk mengkomunikasikan ide-ide dan menyalurkan pikiran dan perasaan dari pembuat estetika manusia. Gagasan itu disampaikan melalui mandat yang umumnya ada dalam literatur.

Bentuk - bentuk Karya Sastra - berbagaireviews.com
Selain ide, dalam literatur ada juga deskripsi peristiwa, gambar psikologis, dan pemecahan masalah jangkauan dinamis. Hal ini dapat menjadi sumber ide dan inspirasi bagi pembaca. Konflik dan tragedi yang digambarkan dalam karya sastra untuk memberikan kesadaran kepada pembaca bahwa ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata dan dialami langsung oleh pembaca.

Kesadaran yang membentuk semacam kesiapan batin untuk mengatasi kondisi sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sastra juga berguna untuk pembaca sebagai media hiburan.

Jenis Karya Sastra.


Jenis - jenis Karya Sastra - berbagaireviews.com

Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. Jenis karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama. Sedangkan contoh karya sastra nonfiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra. Menurut Suroto, roman terbentuk atas pengembangan seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Ada 2 bentuk karya sastra yaitu fiksi dan non fiksi. 
  1. Jenis karya sastra fiksi seperti Prosa, Puisi, dan Drama. 
  2. Sedangkan karya sastra nonfiksi seperti biografi, autobiografi, esai dan kritik sastra.
1. Karangan Prosa (Karangan Bebas).
Karangan prosa atau karangan bebas adalah karangan yang tidak terikat oleh jumlah baris, bait dan rima (sajak). Ada 2 jenis karangan bebas (prosa) yaitu prosa lama dan prosa baru.

a. Prosa lama, diantaranya :
  • Legenda adalah cerita terjadinya suatu daerah, danau, gunung, dan sebagainya. Contoh : Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, Asal – Usul Terajadinya Danau Toba.
  • Fabel adalah cerita yang tokoh – tokohnya berupa hewan. Contoh : Kelinci dan Buaya
  • Sage adalah cerita tentang sejarah. Contoh : Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
  • Mitos adalah cerita tentang makhluk gaib. Contoh : Nyi Roro Kidul
b. Prosa Baru, diantaranya :

Cerita pendek (cerpen) adalah cerita yang bentuknya pendek. 
Ciri- ciri cerpen antara lain 
  • alurnya lebih sederhana, 
  • tokohnya hanya beberapa orang, 
  • latar hanya sesaat, 
  • lingkupnya terbatas dan 
  • temanya lebih sederhana
Novel adalah cerita yang mengisahkan sisi utuh kehidupan tokoh-tokohnya. Ciri-ciri umum novel antara lain alurnya lebih rumit dan panjang, tokoh lebih banyak dalam berbagai karakter, latar waktunya lama dengan lingkup yang luas dan temanya lebih rumit dan kompleks.

Autobiografi adalah karangan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis sendiri oleh tokoh tersebut.
Biografi adalah karangan yang berisi riwayat hidup seseorang yang dituis oleh orang lain.
Prosa dapat ditulis dalam berbagai bentuk :

Karangan narasi
Karangan yang disusun berdasarkan suatu peristiwa tertentu dan diceritakan secara berurutan

Karangan deskripsi
Karangan yang menggambarkan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat – kalimat secara terperinci dan
cermat.

Karangan argumentasi
Karangan yang berisi pendapat tentang suatu masalah dengan penyajian data atau fakta. Dalam karangan
ini biasanya disertakan grafik, diagram atau gambar.

Karangan persuasi
Karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai yang
diinginkan penulis atau pengarang.

2. Cerita Rakyat.

Cerita rakyat adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu. Cerita tersebut berkembang dari lisan ke lisan dan tidak ada kejelasan siapa pengarangnya. 
Contoh cerita rakyat dari Jawa Barat adalah : Lutung Kasarung, Sangkuriang, dan sebagainya.

Ciri-ciri cerita rakyat :
  • Disampaikan secara lisan
  • Pengarangnya tidak diketahui (anonim)
Unsur – unsur dalam cerita rakyat :
  • Latar adalah keterangan mengenai waktu, tempat, ruang, dan suasana yang terjadi dalam cerita.
  • Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau pendengar.
  • Watak adalah sifat bathin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Ada watak penyabar, bijaksana, ramah, jahat, iri, dengki, pendendam dan sebaganya.
3. Drama
Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan.

Unsur-unsur drama adalah :
a. Kerangka cerita
Kerangka cerita merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita.

b. Penokohan
Penokohan menggambarkan watak setiap tokoh

Ada 3 macam watak tokoh, yaitu :
  • Prontagonis yaitu watak tokoh yang menampilkan perilaku baik : penyayang, penyabar, pembela kebenaran dan sebagainya.
  • Antagonis yaitu watak tokoh yang berperilaku jahat atau penenta yang kebaikan
  • Tritagonis yaitu watak tokoh yang mendukung prontagonis
c. Tema yaitu gagasan pokok dalam cerita

d. Perlengkapan yaitu : kostum, tata panggung, tata lampu dan sebagainya.
Struktur drama ada 3 macam, yaitu :
  • Prolog atau adegan pembukaan.
  • Dialog atau percakapan antar tokoh
  • Epilog atau adegan terakhir atau penutup.
4. Karangan Puisi (Karangan Terikat)
Karangan ini terutama dalam puisi lama, masih terikat dengan jumah baris, bait dan rima (sajak). Puisi terdiri atas 2 jenis, yaitu :

a. Puisi lama
1.Pantun
Contoh :
  • Berburu ke padang datar
  • Mendapat rusa belang kaki
  • Berburu kepalang ajar
  • Bagai bunga kembang tak jadi
Ciri – ciri pantun :
  • Setiap bait terdiri dari 4 baris
  • Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
  • Baris ketiga dan keempat merupakan isi
  • Berima (bersajak) a-b-a-b

b. Syair
Yaitu bentuk puisi lama yang bentuknya lebih bebas daripada pantun.
Contoh :
  • Titik koma mana yang kurang
  • atau ejaan tiada terang
  • Pembaca jangan berhati berang
  • khilaf atau lupa kerap menyerang
Ciri-ciri syair antara lain :
  • Setiap bait terdiri atas 4 baris
  • Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
  • Bersajak a-a-a-a
  • Selain pantun dan syair, karangan puisi lama antara lain Talibun dan Gurindam.
c. Puisi baru
Jenis puisi ini tidak terikat oleh bait, jumlah baris, atau rima.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar