Erosi, Pengertian dan Penyebab Erosi, Erosion. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

11 April 2017

Erosi, Pengertian dan Penyebab Erosi, Erosion.

| 11 April 2017
Pengertian Erosi.

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.


berbagaireviews.com

Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah. Bagaimanapun, praktik tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi, menggunakan teknik semisal terrace-building, praktik konservasi ladang dan penanaman pohon.

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan memengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak.

Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor. Faktor Iklim, termasuk besarnya dan intensitas hujan / presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula musim, kecepatan angin, frekuensi badai. faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya, kemiringn lahan. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan,makhluk yang tinggal di lahan tersebut dan tata guna lahan ooleh manusia.

Umumnya, dengan ekosistem dan vegetasi yang sama, area dengan curah hujan tinggi, frekuensi hujan tinggi, lebih sering kena angin atau badai tentunya lebih terkena erosi. sedimen yang tinggi kandungan pasir atau silt, terletak pada area dengan kemiringan yang curam, lebih mudah tererosi, begitu pula area dengan batuan lapuk atau batuan pecah. porositas dan permeabilitas sedimen atau batuan berdampak pada kecepatan erosi, berkaitan dengan mudah tidaknya air meresap ke dalam tanah. Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan yang terbentuk lebih sedikit, sehingga mengurangi erosi permukaan. Sedimen yang mengandung banyak lempung cenderung lebih mudah bererosi daripada pasir atau silt. Dampak sodium dalam atmosfer terhadap erodibilitas lempung juga sebaiknya diperhatikan.

Faktor yang paling sering berubah-ubah adalah jumlah dan tipe tutupan lahan. pada hutan yang tak terjamah, mineral tanah dilindungi oleh lapisan humus dan lapisan organik. kedua lapisan ini melindungi tanah dengan meredam dampak tetesan hujan. lapisan-lapisan beserta serasah di dasar hutan bersifat porus dan mudah menyerap air hujan. Biasanya, hanya hujan-hujan yang lebat (kadang disertai angin ribut) saja yang akan mengakibatkan limpasan di permukaan tanah dalam hutan. bila Pepohonan dihilangkan akibat kebakaran atau penebangan, derajat peresapan air menjadi tinggi dan erosi menjadi rendah. kebakaran yang parah dapat menyebabkan peningkatan erosi secara menonjol jika diikuti denga hujan lebat. dalam hal kegiatan konstruksi atau pembangunan jalan, ketika lapisan sampah / humus dihilangkan atau dipadatkan, derajad kerentanan tanah terhadap erosi meningkat tinggi. Jalan, secara khusus memungkinkan terjadinya peningkatan derajat erosi, karena, selain menghilangkan tutupan lahan, jalan dapat secara signifikan mengubah pola drainase, apalagi jika sebuah embankment dibuat untuk menyokong jalan. Jalan yang memiliki banyak batuan dan hydrologically invisible ( dapat menangkap air secepat mungkin dari jalan, dengan meniru pola drainase alami) memiliki peluang besar untuk tidak menyebabkan pertambahan erosi.

Jenis Erosi Berdasarkan Penyebabnya.

 1. Pengikisan oleh air (Ablasi).

berbagaireviews.com

Ablasi adalah erosi yang disebabpkan oleh air yang mengalir. Air yang mengalir menimbulkan banyak gesekan pada tanah dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin  besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) lahan juga besar. Gesekan antara air dan benda-benda padat yang terangkut oleh air dengan tanah atau batuan di dasar sungai dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan sungai berbentuk V, jurang atau ngarai, aliran deras, dan air terjun.
  • Erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir dibagi dalam beberapa tingkatan, sesuai dengan tingkatan kerusakannya.
  • Erosi percik (splash erosion), yaitu proses pengikisan yang terjadi oleh percikan air. Percikan tersebut berupa partikel tanah dalam jumlah yang kecil dan diendapkan di tempat lain.
  • Erosi lembar (Sheet erosion), yaiutu proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau merata dalam suatu permukaan tanah.
  • Erosi alur (rill erosion), yaitu erosi yang terjadi karena air yang mengalir berkumpul dalam suatu cekungan sehingga di cekungan tersebut terjadi tanah yang lebih besar. Alur-alur akibat erosi dapat dihilangkan dengan cara pengolahan tanah biasa.
  • Erosi parit (gully erosion), yaitu erosi yang terjadi seperti erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk delah dalam sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah secara biasa.
2. Pengikisan oleh air laut (abrasi).

berbagaireviews.com

Abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh air laut sebagai hasil dari erosi marine. Tinggi rendahnya erosi akibat air laut dipengaruhi oleh besar kecilnya kekuatan gelombang. Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara terus-menerus terhadap dinding pantai. Hasil bentukan proses abrasi sebagai berikut:
  • Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam dan terjal
  • Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat di dinding cliff.
  • dataran abrasi, yaitu hamparan wilayah pendataran akibar abrasi.
  • Pantai fyord adalah pantai berleka-lekuk jauh menjorok ke arah dataran.
  • Pantai Skeren adalah pantai seperti fyord, tetapi lekukan tidak terlalu dalam.
3. Pengikisan oleh angin (Deflasi).

berbagaireviews.com

Deflasi adalah erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Proses ini banyak dijumpai di daerah gurun yang terdapat tiupan angin kencang disertai pasir dan kerikuil melalui bongkahan-bongkah batuan. Hasil dari pengikisan ini adalah batua jamur (mushroom rock).

4. Pengikisan oleh gletser (eksarasi).

berbagaireviews.com

Eksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh Gletser atau es. Eksarasi hanya terjadi pada daerah yang mempunyai musim salju atau di daerah pegunungan tinggi.

5. Korosi.

berbagaireviews.com

Pengertian korosi adalah erosi yang disebabkan oleh terpaan angin yang membawa material atau butiran pasir yang kemudian mengenai batuan, maka selanjutnya akan terjadi pengikisan dan pelapukan

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar