Biografi dan Riwayat Hidup Dr. Zakir Naik (Zakir Abdul Karim Naik), Biography Dr. Zakir Naik. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

6 April 2017

Biografi dan Riwayat Hidup Dr. Zakir Naik (Zakir Abdul Karim Naik), Biography Dr. Zakir Naik.

| 6 April 2017
Zakir Abdul Karim Naik (bahasa Hindi: ज़ाकिर अब्दुल करीम नायक; lahir 18 Oktober 1965; umur 51 tahun) adalah seorang Da'i, pembicara umum, dan penceramah internasional Muslim dari India. Ia juga penulis hal-hal tentang Islam dan Ilmu Perbandingan Agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar "Sarjana Kedokteran dan Bedah" (Bachelor of Medicine and Surgery, MBBS) dari Maharashtra, tetapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang pembicara Islam dan ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama. Ia menyatakan bahwa tujuannya ialah antara lain untuk berbicara mengenai Islam kepada non-muslim dan mengklarifikasikan segala macam kesalahpahaman tentang agama Islam itu sendiri, terutama labeling "terroris" dan "radikalisme". Ia juga sebagai pembicara mengenai agama Islam sebagai agama yang sesuai secara fakta ialah agama yang masuk akal dan cocok dengan ilmu Sains modern untuk bisa meyakinkan non muslim tentang kebenaran agama tersebut.

berbagaireviews.com

Biodata Lengkap Dr. Zakir Naik
  • Nama Lengkap : Dr. Zakir Abdul Karim Naik
  • Lahir: 18 Oktober 1965 di kota Mumbai, India
  • Orang Tua : Abdul Karim Naik
  • Istri : Farhat Naik
  • Anak : Fariq Zakir Naik, Rushda Naik
  • Pendidikan:
  • St. Peter's High School (ICSE)
  • Kishinchand Chellaram College
  • Topiwala National Medical College
  • University of Mumbai (Bachelor of Medicine Bachelor of Surgery)
  • Pekerjaan :
  • Dokter,
  • Penulis,
  • Pembicara Publik (Dakwah)
  • Jabatan :
  • President of Islamic Research Foundation
  • Pendiri Peace TV, Peace TV Bangla dan Peace TV Urdu
  • Penghargaan :
  • King Faisal International Prize for Service to Islam tahun 2015
  • 10 Guru Spiritual Terbaik di India
  • 100 Orang India Terkuat 2009.
Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi nirlaba Islam yang khusus dalam penelitian Islam dan Perbandingan agama yang juga memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.

Biografi atau Riwayat Hidup.

Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India dan merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam.

Naik mengatakan ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat yang telah aktif di bidang dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Naik, tujuannya adalah "berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno" dan adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat. Ia telah berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama juga hal-hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam. Sejumlah artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice.

Thomas Blom Hansen, seorang sosiolog yang memegang posisi akademik di berbagai universitas, telah menulis bahwa gaya Naik mengabadikan Qur'an dan hadits dalam berbagai bahasa, dan bepergian ke berbagai negara untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di lingkungan Muslim dan non-Muslim. Meskipun ia biasa berbicara kepada ratusan hadirin, dan kadang ribuan hadirin, justru rekaman video dan DVD ceramahnya yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di lingkungan Muslim Mumbai,[10] dan di saluran Peace TV, which he co-promotes. Topik yang ia bicarakan mencakup: "Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern", "Islam dan Kristen", dan "Islam dan Sekularisme", di antara yang lain.

Ceramah, Debat dan Kontroversi.

berbagaireviews.com

Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia, ia biasa mengadakannya di Mumbai, India, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin Konferensi Damai 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia, Anwar Ibrahim pada 2008.

Tahun 2004, Naik mengunjungi Selandia Baru dan kemudian ibu kota Australia atas undangan Islamic Information and Services Network of Australasia. Dalam konferensinya di Melbourne, menurut jurnalis Sushi Das, "Naik memuji superioritas moral dan spiritual Islam dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum", menambahkan bahwa kata-kata Naik "mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan".

Bulan 1 April 2005, Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya ialah Islam dan Kristen dalam konteks ilmu pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci. Khushwant Singh, seorang jurnalis India, mengatakan bahwa kata-kata Naik "kejam" dan "mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan bersaing dengan yang lainnya untuk memperoleh nilai terbaik".

Analis politik Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik, menurut klaim superioritas Islam terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut Orientalisme mundur. Dalam sebuah ceramah di Melbourne University, Naik mengatakan bahwa hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejatiIa menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa "pakaian Barat yang terbuka" membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.

Tanggal 21 Januari 2006, Naik mengadakan sebuah dialog antaragama dengan Sri Sri Ravi Shankar. Acara ini mengenai konsep Tuhan dalam Islam dan Hinduisme, tujuannya ialah memberikan kesepahaman antara dua agama besar India, dan mengeluarkan kesamaan antara Islam dan Hinduisme, seperti bagaimana berhala dilarang. Diadakan di Bangalore, India dengan 50.000 orang memadati Palace Grounds.

Bulan August 2006, kunjungan dan konferensi Naik di Cardiff (Britania Raya) menjadi obyek kontroversi ketika MP (anggota parlemen) Wales David Davies meminta acaranya dibatalkan. Ia menyebutnya seorang 'penjual kebencian', dan mengatakan pandangannya tidak pantas memperoleh 'platform publik'; Muslim dari Cardiff, mempertahankan hak berbicara Naik di kota mereka. Saleem Kidwai, Sekretaris Jenderal Muslim Council of Wales, tidak setuju dengan Davies, menyatakan bahwa "orang-orang yang mengenalnya (Naik) tahu bahwa ia adalah salah satu orang paling tidak kontroversial yang pernah ada. Ia berbicara tentang kesamaan antar agama, dan bagaimana kita harus hidup selaras dengan mereka", dan mengundang Davies untuk membicarakan lebih jauh dengan Naik secara pribadi di konferensi ini. Konferensi tetap berjalan, setelah dewan Cardiff mengatakan bahwa mereka senang apabila ia tidak berceramah dengan pandangan ekstremis. Setelah sebuah ceramah oleh Paus Benediktus XVI bulan September 2006, Naik menantang debat publik langsung dengannya, tetapi ditolak oleh Sri Paus.

Bulan November 2007, IRF mengadakan konferensi dan pameran Islam internasional 10 hari bertemakan Konferensi Damai di Somaiya Ground di Mumbai. Ceramah tentang Islam dilaksanakan Naik juga dua puluh cendekiawan Islam lainnya dari seluruh dunia. Selama salah satu ceramahnya, Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata "Radhiyallah taa'la anhu" (berarti 'Semoga Allah mengampuninya') setelah menyebut nama Yazid I dan menyebutkan bahwa Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik. Lainnya mempercayai komentar ini disengaja.

Dalam terbitan 22 Februari 2009, Indian Express membuat daftar "100 Orang India Terkuat 2009" di antara satu miliar penduduk India, Zakir Naik masuk peringkat 82. Dalam daftar khusus "10 Guru Spiritual Terbaik India", Zakir Naik ada di peringkat 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar, menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.

Seorang Dokter Menjadi Pendakwah.

Zakir Naik kemudian melanjutkan kuliahnya di University of Mumbai, India di jurusan Ilmu Kedokteran dan memperoleh gelar MBBS (Bachelor of Medicine Bachelor Of Surgery) setelah itu ia bekerja sebagai dokter di kota Mumbai.

Namun kemudian pada tahun 1991, ia mengambil keputusan dengan berhenti sebagai dokter medis dan kemudian beralih menjadi seorang pendakwah Islam. Keputusannya menjadi seorang pendakwah terinspirasi dari Ahmed Deedat yang merupakan seorang pendakwah Islam yang aktif melakukan dakwah selama 40 tahun lebih.

Selain itu tujuan dari dakwah yang dilakukan oleh Dr. Zakir Naik adalah untuk menghilangkan pandangan negatif tentang islam oleh banyak orang anti-islam setelah tragedi serangan 11 september 2001 yang terjadi di Amerika Serikat.

Selama aktif menjadi seorang pendakwah, Dr Zakir Naik sudah banyak berkeliling dunia mengunjungi banyak negara selama menjadi pendakwah. Dalam perjalanannya sebagai seorang pendakwah, debat atau ceramahnya paling banyak dilakukan di India dan rata-rata di hadiri oleh puluhan ribu orang dalam setiap ceramahnya.

Ia sudah banyak mengadakan ceramah dan debat mengenai agama di banyak negara di dunia, dan ia biasa mengadakan ceramah atau debat di kota kelahirannya, Kota Mumbai, India.  Acaranya tidak hanya dihadiri oleh kaum muslim saja tetapi ada juga dari kristen, Hindu hingga Atheis yang ingin bertanya kepada Zakir Naik.

Sejak Zakir Naik aktif mengadakan ceramah dan debat, banyak jurnalis dari India dan luar India yang menulis mengenai Dr. Zakir Naik, rata-rata mereka menulis kata-kata yang biasa dikeluarkan oleh Dr. Zakir Naik seringkali 'kejam', ada juga yag mengatakan bahwa Zakir Naik terkadang sering mencerca kepercayaan lain dan dunia barat secara umum.

Namun sejak aktif melakukan dakwah, Dr. Zakir Naik sudah banyak mengislamkan ribuan orang dengan dakwahnya. Rata-rata mereka masuk islam setelah mendengar ceramah dan juga selesai melakukan debat dengan mengajukan pertanyaan kepada Zakir Naik dan di jawab dengan luar biasa sesuai dengan logika oleh Zakir Naik dan terkadang penonton banyak memberi tepuk tangan atas jawaban Dr, Zakir Naik. Pada tanggal 1 April 2004, Dr. Zakir naik sempat melakukan debat publik dengan William Campbell dengan topik 'Islam dan kristen dalam Ilmu pengetahuan'. Keduanya membicarakan mengenai kesalahan-kesalahan ilmiah yang terdapat di dalam kitab suci.

Dr. Zakir Naik juga pernah menantang Sri Paus untuk melakukan debat publik namun sampai sekarang belum pernah ada respon dari vatikan mengenai debat tersebut. Zakir Naik juga banyak menulis artikel mengenai Islam banyak dipublikan di banyak majalah di India salah satunya adalah Islamic Voice.

Hafalan Al Quran  dan Hadist Serta Pemahaman Kuat Terhadap Kitab-Kitab Agama Lain.

Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh Dr. Zakir Naik dalam melakukan dakwahnya adalah ia ingatannya yang kuat (hafalan) tentang alquran dan hadist bukhari muslim. Ia juga memiliki hafalan yang kuat terhadap kitab-kitab agama lain seperti kitab injil, weda, tripitaka, bhagavad gita.

Bahkan dalam banyak videonya di Youtube, Dr Zakir Naik terkadang mengoreksi kutipan dalam Injil atau Bibel yang biasa diajukan oleh penonton yang menghadiri ketika sesi bertanya. Dalam hal ini beliau juga memiliki pengetahuan atau hafalan yang baik terhadap kitab Injil.
Surat kabar Indian Express bahkan memasukkan nama Dr Zakir Naik kedalam daftar '100 orang India terkuat 2009'. Ia juga masuk dalam daftar '10 guru spiritual terbaik di India' dimana ia satu-satunya muslim dalam daftar tersebut.

Beliau menikah dengan perempuan bernama Farhat Naik dan dari pernikahannya tersebut, beliau dikarunia dua orang anak bernama Fariq Zakir Naik dan Rushda Naik. Ia juga dikenal presiden dari Islamic Research Foundation dan juga pendiri Peace TV, Peace TV Bangla dan Peace TV Urdu. Dr Zakir Naik berkunjung ke Indonesia pada pada tanggal 31 maret hingga 9 april 2017. Ia mengadakan kunjungan ke pesantren serta ceramah di beberapa universitas di Indonesia, selain itu ia juga bertemu dengan sejumlah ulama serta tokoh islam di Indonesia.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar