Semua sifat materi baik luas atau intensif dan fisika maupun kimia. Sifat ekstensif, seperti massa dan volume, tergantung pada jumlah materi yang sedang diukur. Sifat intensif, seperti kepadatan dan warna, tidak tergantung pada jumlah materi. Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruangan (mempunyai volume). Perhatikan bahwa massa yang digunakan dalam mendefinisikan materi tidak sama dengan berat. Massa di mana saja tempatnya adalah sama. Sedangkan berat tergantung gravitasi. Kita dapat mengenal suatu materi dan membedakannya dengan materi - materi yang lain berdasarkan sifat-sifatnya.
Sifat Fisika dan Sifat Kimia pada Materi.
1. Sifat Fisika.
Sifat ekstensif dan intensif adalah sifat fisika, yang berarti mereka dapat diukur tanpa mengubah identitas kimia substansinya. Sebagai contoh, titik beku suatu zat adalah properti fisik: ketika air membeku, itu masih air (H2O) hanya dalam keadaan fisik yang berbeda
Ciri khas suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut, dinamakan sifat fisika. Sifat fisika suatu benda antara lain:
Wujud Zat.
Tiga macam wujud zat yang kita kenal adalah : padat, cair dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu: menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
Warna.
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat kamu amati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain.
Kelarutan.
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
Daya hantar listrik.
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat kamu amati adalah lampu dapat menyala.
Kemagnetan.
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir.
Titik didih dan titik lebur.
Titik didih merupakan suhu dimana suatu zat mulai mengalami pendidihan (mendidih). Dan titik lebur merupakan suhu dimana suatu zat/materi mulai melebur. Contoh: titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah 100oC, sedangkan bensin kurang lebih 80oC.
2. Sifat Kimia.
Sifat kimia adalah salah satu dari sifat-sifat bahan yang menjadi jelas selama reaksi kimia; yaitu, setiap kualitas yang dapat dibentuk hanya dengan mengubah identitas kimia zat tersebut. Sifat kimia tidak dapat ditentukan hanya dengan melihat atau menyentuh substansi; struktur internal substansi harus terpengaruh sifat kimianya untuk diselidiki. Sifat kimia mempunyai ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru.
Berikut ini Beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki suatu benda, beberapa contoh sifat kimia yaitu:
Mudah terbakar
Sifat mudah terbakar berhubungan dengan kemampuan menghasilkan api (terbakar).
Mudah berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti: magnesium, uranium dan natrium.
Beracun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.
Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar