Setiap ilmu mempunyai sejarah perkembangan masing-masing, tak terkecuali ilmu Sosiologi. Sebelum membahas sejarah ilmu sosiologi secara lebih jauh, baik kiranya jika kita mengetahui sedikit tentang apa itu ilmu sosiologi. Istilah sosiologi berasal dan kata socius dan logos. Socius (bahasa Latin) berarti kawan dan logos (bahasa Yunani) berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang berbicara mengenai masyarakat. Sebagai bagian dari ilmu sosial, objek sosiologi adalah masyarakat. Sosiologi memfokuskan diri pada hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat. Masyarakat sebagai objek studi sosiologi menunjuk pada sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup bersama dan mereka menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup sehingga membentuk kebudayaan.
Sosiologi lahir sejak manusia mulai bertanya tentang masyarakat, terutama tentang perubahannya. Ratusan tahun sebelum Masehi, pertanyaan tentang perubahan masyarakat sudah muncul. Namun, sosiologi dalam pengertian sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir belasan abad kemudian. Berikut ini kronologi sejarah perkembangan ilmu sosiologi.
Perkembangan Awal Sosiologi.
Para pemikir Yunani Kuno, terutama Sokrates, Plato, dan Aristoteles, beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja. Masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran tanpa ada yang bisa mencegah. Kemakmuran dan krisis dalam masyarakat merupakan masalah yang tidak terelakkan. Anggapan tersebut terus dianut semasa Abad Pertengahan (abad V Masehi sampai akhir abad XIV Masehi). Para pemikir, seperti Agustinus, Avicenna (Ibnu Sina), dan Thomas Aquinas menegaskan bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak Ilahi. Sebagai makhluk yang fana manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi pada masyarakat. Pertanyaan (mengapa bisa begini atau mengapa bisa begitu) dan pertanggungjawaban ilmiah (buktinya ini atau itu) tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa itu.
Pada Jaman Keemasan Filsafat Yunani.
Pada masa ini sosiologi dipandang sebagai bagian tentang kehidupan bersama secara filsafat. Pada masa itu Plato (429-347 SM) seorang filsuf terkenal dari Yunani, dalam pencariannya tentang makna negara dia berhasil merumuskan teori organis tentang masyarakat yang mencakup kehidupan sosial dan ekonomi. Plato menganggap bahwa institusi-institusi dalam masyarakat saling bergantung secara fungsional. Kalau ada satu institusi yang tidak jalan maka secara keseluruhan kehidupan masyarakat akan terganggu. Seperti halnya Plato, maka Aristoteles (384-322 SM) juga menganggap bahwa masyarakat adalah suatu organisme hidup (seperti pandangan kaum biologiwan) dengan basis kehidupannya adalah moral (yang baik). Pada masa ini kaum agamawan yang berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih diwarnai oleh keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa.
Masa Jaman Renaissance (1200-1600).
Machiavelii adalah orang pertama yang memisahkan antara politik dan moral sehingga terjadi suatu pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat. Di sini muncul ajaran bahwa teori-teori politik dan sosial memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan. Sejak masa ini maka pengaruh kaum agamawan mulai memperoleh tantangan.
Pada Abad Pencerahan Lahirnya Perintis Pemikir Sosiologi.
Sosiologi modern berakar pada karya para pemikir Abad Pencerahan, abad XVII Masehi. Abad itu ditandai oleh beragam penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Derasnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa pengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat. Pandangan itu harus juga berciri ilmiah. Artinya perubahan yang terjadi dalam masyarakat harus dapat dijelaskan secara masuk akal (rasional); berpedoman pada akal budi manusia. Caranya dengan menggunakan metode ilmiah. Francis Bacon dari Inggris, Rene Descartes dari Prancis, dan Wilhelm Leibnitz dari Jerman merupakan sejumlah pemikir yang menekankan pentingnya metode ilmiah untuk mengamati masyarakat.
Pada Masa Revolusi sebagai Pemicu Lahirnya Sosiologi.
Perubahan pada Abad Pencerahan membawa perubahan revolusioner sepanjang abad XVIII Masehi. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena struktur (tatanan) masyarakat lama dengan cepat berganti dengan struktur yang baru. Revolusi sosial yang paling jelas tampak dalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Prancis, Ketiga revolusi itu berpengaruh ke seluruh dunia. Hal ini wajar mengingat kawasan Asia dan Afrika ketika itu sedang menjadi daerah koloni Eropa.
Pada Revolusi Amerika, koloni Inggris di Amerika Utaraini membentuk negara republik yang demokratis. Pemerintahan jenis ini baru pertama kali muncul saat itu, ketika kebanyakan negara membentuk pemerintahan monarki. Gagasan tentang kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa) dan pentingnya hak asasi manusia (semua orang bermartabat sama) telah mengubah susunan serta kedudukan orang dan kelompok dalam masyarakat.
Pada masa Revolusi Industri muncul kalangan baru dalam masyarakat, yaitu kaum kapitalis yang memiliki modal untuk membuat usaha, serta kaum bangsawan dan rohaniwan yang sebelumnya lebih berkuasa mulai disaingi kaum kapitalis yang mengandalikan ekonomi. Kemudian, muncul kesadaran akan hak asasi manusia dan persamaan semua orang di hadapan hukum yang mengakibatkan terjadinya Revolusi Prancis. Pada saat itu, rakyat menggulingkan kekuasaan bangsawan yang dianggap bersenang-senang di atas penderitaan rakyat lalu membentuk pemerintahan yang lebih demokratis.
Revolusi-revolusi ini menyebabkan berbagai perubahan dan gejolak dalam masyarakat. Tatanan yang telah berusia ratusan tahun dalam masyarakat diobrak-abrik dan dijungkirbalikkan. Perubahan ini tidak jarang disertai peperangan, pemberontakan, dan kerusuhan yang membawa kemiskinan dan kekacauan. Karena itulah, para ilmuwan tergugah untuk mencari cara menganalisis perubahan secara rasional dan ilmiah sehingga dapat diketahui sebab dan akibatnya. Tujuannya, agar bencana yang terjadi akibat perubahan dalam masyarakat bisa diantisipasi dan dihindari.
Kelahiran Sosiologi Modern.
Sosiologi modern tumbuh pesat di Amerika Serikat, terutama di Amerika Serikat dan Kanada. Pada awal abad ke-20, gelombang besar imigran datang ke Amerika Utara. Gejala yang mengakibatkan pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, meningkatkan kejahatan dan lain-lain. Konsekuensi gejolak sosial, perubahan besar dalam masyarakat tidak dapat dihindari. Perubahan dalam masyarakat yang menggiurkan para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk datang ke realisasi bahwa gaya lama pendekatan sosiologis Eropa tidak lagi relevan. Mereka mencoba untuk menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.
Bertentangan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologis modern yang cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta-fakta sosial dapat disimpulkan perubahan masyarakat secara keseluruhan. Menyadari pentingnya penelitian (riset) dalam sosiologi.
Pada Masa Sekarang (Sosiologi Abab ke 20).
Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena:
- Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia,
- Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi,
- Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk pengembangan sosiologi,
Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin banyaknya kegagalan pembangunan karena tidak mendasarkan dan memperhatikan masukan dari sosiologi.
Pada akhir abad ke 20 ini, maka salah satu kelemahan (masih dianggap ketinggalan) dari sosiologi, namun yang pada saat ini juga sudah mulai dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya dengan perkembangan dan permasalahan global. Di sini interaksi antar manusia yang dapat diamatiadalah interaksi tidak langsung lewat telepon, internet, dan lain-lain yang menghubungkan manusia yang saling berjauhan letaknya.
Pada akhir abad ke 20 ini, maka salah satu kelemahan (masih dianggap ketinggalan) dari sosiologi, namun yang pada saat ini juga sudah mulai dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya dengan perkembangan dan permasalahan global. Di sini interaksi antar manusia yang dapat diamatiadalah interaksi tidak langsung lewat telepon, internet, dan lain-lain yang menghubungkan manusia yang saling berjauhan letaknya.
Untuk melihat article lainnya, silahkan click http://www.berbagaireviews.com/search/label/Sociology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar