Perkembangan Drone (UAV) di Indonesia, Development of Drones in Indonesia. | Berbagai Reviews

Kumpulan Artikel Pendidikan Pengetahuan dan Wawasan Dunia

22 Mei 2016

Perkembangan Drone (UAV) di Indonesia, Development of Drones in Indonesia.

| 22 Mei 2016
Produksi Drone di Indonesia.

Saat ini Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) telah diproduksi oleh industri dalam negeri antara lain : PT. Dirgantara Indonesia, PT. UAV Indo, PT. Globalindo Tekhnologi Service Indonesia, PT. RAI (Robo Aero Indonesia), PT. Aviator dan PT. Carita. Adapun PTTA hasil produk dalam negeri tersebut saat ini digunakan untuk kepentingan olahraga kedirgantaraan dan beberapa industi masih mengadakan pengembangan PTTA untuk kepentingan sasaran latihan Arhanud. Dengan adanya kemampuan berbagai industri dalam negeri dalam mengembangkan PTTA tersebut, merupakan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan PTTA yang memiliki kemampuan sebagai pesawat pengintai/pemantau sasaran/objek dari udara. Pengembangan PTTA tersebut dilakukan dengan melengkapi sebuah kamera dan hasilnya secara langsung dapat diamati pada layer Display di Ground Station.

Awal Pengembangan Drone di Indonesia.

Sebenarnya pengembangan teknologi drone di Indonesia sudah ada sejak tahun 2000, tetapi tidak dapat berkembang sesuai dengan harapan, karena ternyata pengembangannya tidak hanya dapat dilakukan oleh satu badan saja. Kemudian dibentuk asosiasi yang melibatkan PT Dirgantara Indonesia (DI), Lembaga Elektronik Nasional (LEN), BPPT dan LAPAN yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing untuk mengembangkan pesawat tanpa awak. Selain dikembangkan oleh asosisasi yang sudah dibentuk, pengembangan drone juga dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi yaitu UGM, ITB dan ITS.



berbagaireviews.com
LSU LAPAN.

LAPAN LSULAPAN menyebut drone dengan LAPAN LSU (LAPAN Surveillance Unmanned (LSU) dan BPPT menyebutnya dengan PUNA (Pesawat Udara Nirawak). PUNA memiliki fungsi untuk memantau banjir, gunung berapi, kebakaran hutan, jumlah titik api pada kebaran hutan, pemetaan wilayah dan pertahanan negara bahkan digadang-gadang nantinya akan mampu menjadi pelengkap persenjataan TNI.


PUNA Wulung BPPT.

Menurut Haryo Ajie Nogoseno, Pengamat Persenjatan Militer Indonesia mengatakan TNI mempunya 2 jenis UAV/PUNA yaitu Wulung dan Heron yang merupakan hasil produksi Indonesia. Wulung difungsikan untuk menjaga perbatasan wilayah tetapi masih sebatas sebagai pengawas. Sedangkan Heron yang teknologinya lebih canggih, akan difungsikan sebagai pengintai.


berbagaireviews.com
LSA LAPAN.

LAPAN kini mengembangkan pesawat ringan generasi kedua yang disebut LSA (LAPAN Surveillance Aircraft). Pesawat ini nantinya akan mampu membawa 2 awak dan digunakan untuk mengumpulkan, verifikasi dan validasi data, cara kerjanya akan lebih efisen daripada satelit (selengkapnya silahkan baca artikel “Pesawat Ringan Generasi Kedua Indonesia“).

UGM quadcopterFakultas teknik UGM mengembangkan UAV model Quadcopter. Sejenis helikopter yang memiliki 4 baling-baling, sehingga mampu terbang ke segala arah baik vertikal maupun horisontal. Pesawat ini sudah diuji cobakan untuk mengambil gambar Candi Borobudur pasca erupsi Gunung Merapi. Fasilitas pengambilan gambar di pesawat dibekali sistem pemodelan citra berbasis fotogrametri.


berbagaireviews.com
Ilustrasi tampilan MALE Drone Indonesia.

Baru - baru ini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan masuk pengembangan drone atau Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE). Drone kelas ini dirancang mampu terbang non stop 24 jam dengan ketinggian jelajah sampai 23.000 kaki (feet). Dengan kemampuan terbang 24 jam tanpa jeda, drone canggih jenis ini memang dirancang untuk misi terbang jarak jauh, yakni bertugas hingga ke pulau-pulau terluar.

Bila pergerakan pasukan memerlukan waktu sampai ke lokasi, drone jenis ini bisa melakukan pengintaian lebih awal bahkan penindakan langsung kepada obyek sasaran yang dinilai berbahaya. Drone bisa langsung menembak sasaran dengan roket. Dalam fase pengembangan ini, PTDI berencana menggandeng PT LEN (Persero) untuk mendukung pembuatan sistem elektronik. Langkah ini juga dilakukan dalam misi untuk meningkatkan konten lokal.



Untuk melihat artikel Sejarah dan Perkembangan Drone di dunia, silahkan klik http://www.berbagaireviews.com/2016/05/sejarah-dan-perkembangan-drone-pesawat.html


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar